Bandung-Gubernur Banten, Wahidin Halim hadir langsung pada kegiatan
penandatanganan MoU antara pemerintahan kota Bandung dengan 29
Pemerintah Provinsi Kabupaten/Kota se-Indonesia di Pendopo Walikota
Bandung, Rabu (1/11/2017).
Mou tersebut adalah Aplikasi Smart City dan E-Government yang
mencakup di Wilayah Provinsi Banten dan Provinsi Jawa Barat. Aplikasi
tersebut adalah aplikasi yang menurut KPK layak untuk disebarkan kepada
pemerintah Kab/kota. Ada tiga aplikasi yang disebar yaitu Aplikasi
Sabilulungan, Aplikasi Perizinan Online, dan Aplikasi E-Remunerasi.
"Saya kira ini sangat bagus, dan ini penggabungan teknologi sistem
yang terintegrasi," kata Wahidin Halim usai acara penandatanganan MoU.
Menurutnya, dari hasil MoU ini agar bisa diaplikasikan di Banten,
apalagi Banten merupakan daerah yang terus melakukan pembenahan.
"E-Govermentnya, banyak sih. Apalagi banyak sekali modul dan variasi.
Banten yang cukup luas, Banten yang sedang merangkak menuju perbaikan.
Sehingga ini menjadi penting untuk modul pengawasan dan kontrol terhadap
kinerja dan produktivitas dari ASN kita," tegas Gubernur.
Setelah MoU ini, kata Gubernur pihaknya meminta kepada seluruh dinas untuk mempersiapkan dari program tersebut.
![]() |
Add caption |
Semuanya, tapi Dinas Kominfo sebagai leading sektornya, dan harus melakukan langkah-langkah cepat," katanya.
"Harapannya ya harus bagus kedepan. Karena program Smart City kan
bisa membawa makna dan arti agar kita ini bisa sempurna dalam mewujudkan
program pemerintah," katanya.
Komisoner KPK, Laode M Syarif menyampaikan, pihaknya terus membuka
diri terhadap kepala daerah untuk melakukan konsultasi. Tapi karena
identik dengan rompi orange, sehingga ini sepertinya menjadi keengganan
kepala daerah untuk konsultasi.
"Aplikasinya boleh bagus, tapi kalau dikerjakan dengan orang yang
kurang baik, maka hasilnya akan kurang baik. Seperti misalnya di jam-jam
tertentu kuota itu seolah-olah digenjet. Sehingga orang sulit
mengakses," kata.
Bahkan, lanjut Laode KPK tidak segan-segan untuk bertindak tegas jika ditemukan penyimpangan.
“Kami tidak ribut-ribut, tapi kami melakukan penangkapan di Bandung
juga belum lama ini. Jangan sampai semuanya dimasukin penjara.
Sebenarnya kasihan juga. Jadi aplikasi ini bisa menyelesaikan masalah
kalau orang-orangnya baik," tegasnya.
Oleh sebab itu, Laode mengaku bersyukur dan berterimakasih atas dukungan Walikota Bandung dan Gubernur Jawa Barat serta Banten.
"Harapannya MoU ini bisa direplikasi di daerah lain," harapnya.
Terlihat hadir dalam kesempatan tersebut 6 Bupati dan Walikota
se-Banten Keenam kepala daerah tersebut diantaranya Bupati Serang Tatu
Chasanah, Walikota Serang Khaerul Jaman, Plt Walikota Cilegon Edi
Ariadi, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, Walikota Tangerang Arif
Wismansyah dan Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diani.
0 comments:
Post a Comment