Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten melalui Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia (BPSDM) terus berkomitmen mewujudkan aparatur sipil
negara (ASN) yang berintegritas. Hal itu dilakukan agar ASN dalam
menjalan tugas pokok dan fungsinya tidak terpengaruh pada tekanan yang
menyebabkan ASN melanggar aturan.
Gubernur Banten Wahidin Halim menekankan agar para pejabat tinggi di
lingkungan Pemprov Banten hendaknya selalau berpegang teguh terhadap
integritas. Menurut gubernur, integritas dapat dicapai dengan harus
tahan terhadap tekanan dan mempunyai sikap untuk mengatakan tidak
terhadap hal yang kurang benar.
Menurut gubernur, dengan adanya integritas yang kokoh untuk tidak
melaksanakan korupsi diharapkan mampu untuk mewujudkan pemerintahan yang
bersih, berwibawa dan memiliki kinerja tinggi dalam penyelenggaraan
pelayanan publik. “Kita harus mengubah maindset dari malas bekerja
menjadi semangat bekerja. Banten membutuhkan orang-orang yang mau
bekerja, melayani masyarakat dengan baik,” kata Wahidin.
Saat ini, lanjut Gubernur, tuntutan masyarakat terhadap pelayanan dan
kinerja yang maksimal dari aparatur pemerintah semakin meningkat. Untuk
menjawab tuntutan itu, semua pejabat dan ASN di lingkungan Pemprov
Banten harus berupaya meningkatkan disiplin dan semangat demi mewujudkan
birokrasi yang benar-benar melayani. “Tentu saya berharap diklat ini
menghasilkan para pegawai yang berkualitas, berdaya saing dan
menghasilkan masyarakat yang juga berkualias. Kita harus menjadi contoh
yang baik bagi orang lain,” ucapnya.
Gubernur WH menambahkan, penerapan disiplin tidak hanya berlaku bagi
jajaran pegawai, melainkan juga dimulai dari pejabat di setiap
Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Hal itu agar pejabat struktural dapat
menjadi teladan bagi pegawainya. “Kita harus banyak belajar tentang
diri kita, evaluasi diri agar lebih baik,” ucapnya.
Sekda Banten Ranta Soeharta mengatakan Sekda Banten Ranta Soeharta
mengingatkan kalangan aparatur sipil Negara (ASN) dalam bekerja jangan
hanya menunggu perintah dari atasan, tetapi juga bekerja inisiatif dan
kreatif. Hal tersebut karena tupoksi sebagai aparatur pemerintah sudah
jelas.
“ASN digaji setiap bulan, balaslah oleh kita semua untuk
berkontribusi dalam kegiatan sehari-hari. Jangan malas, jangan nunggu
perintah pimpinan, karena tupoksi sudah jelas. Malu lah dengan tunjangan
yang kita terima, jangan banyak menuntut, karena ASN sudah sejahtera
menurut ukuran dan kontribusi masing-masing,” ujar Ranta.
Ranta mengatakan,Pemprov Banten berupaya untuk melakukan transformasi
budaya kerja birokrasi dalam mewujudkan kelembagaan yang efektid
efisien, transparan dan akuntabel. “Serta SDM yang berintegritas,
kompeten, dan melayani masyarakat,” ucapnya.
Kepala BPSDM Provinsi Banten Endrawati mengatakan, dalam rangka
membentuk ASN yang berintegritas pihaknya menyelenggarakan pendidikan
latihan (diklat) Penggerak Tunas Integritas. Hingga 20 November sudah
mencapai angkatan XI.
Endrawati mengatakan diklat tunas integritas tersebut merupakan upaya
mengembangkan kebijakan dan penegakan sistem integrasi birokrasi yang
merupakan prasyarat menciptakan pemerintahan bersih, berwibawa dan
memiliki kinerja tinggi dalam pelayanan publik. “Ini bagian dari upaya
mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berintegritas serta memiliki
etos kerja yang bagus dalam pelayanan masyarakat,” kata Endrawati. (
0 comments:
Post a Comment