JAKARTA– Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan
kondisi lalulintas yang semakin macet dikarenakan banyak faktor. Namun
yang berperan besar adalah akibat pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor
yang tidak terkendali serta banyaknya infrastruktur di Ibukota yang
dibangun secara serentak.
“Untuk mengatasi masalah kemacetan perlu dukungan dari berbagai
pihak, termasuk produsen kendaraan, pemerintah pusat, masyarakat, dan
lainnya,” ujar Anies di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (7/12/2017).
Pertumbuhan jumlah kendaraan di Jakarta setiap harinya sekitar 800
unit mobil dan 1.400 unit sepeda motor benar-benar luar biasa.
“Sebaliknya panjang jalan nyaris tak bertambah,” sambungnya.
Selain itu, sejumlah proyek infrastruktur dikerjakan secara
berbarengan karena memang tak bisa dihindari. Proyek tersebut antara
lain pembangunan MRT, LRT perbaikan trotoar maupun pedesttian,
pembangunan halte bus, galian jaringan utilitas, perbaikan jalan dan
saluran air. “Kegiatan pembangunan infrastruktur itu turut menyumbang
kemacetan lumayan besar sehingga lalulintas di Jakarta makin berat, ”
papar Anies.
Untuk jangka panjang, Pemprov DKI akan terus berusaha mendorong
masyarakat pengguna kendaraan pribadi beralih ke moda angkutan umum.
“Hanya inilah cara yang paling efektif mengurangi kemacetan. Masyarakat
yang sehari-hari mengendarai mobil pribadi maupun sepeda motor diarahkan
untuk menggunakan bus Transjakarta, buskota, mikrolet, dan sejenisnya
serta KRL atau commuter line,” kata Anies yang baru dua hari lalu
mengikuti rapat soal transportasi di Kementerian Perhubungan.
Untuk mendorong masyarakat beralih ke angkutan umum tentu pembangunan
sistem tranportasi harus dilakukan lebih serius. “DKI akan terus
mendorong percepatan pembangunan jalur MRT maupun LRT agar berjalan
tanpa kendala sehingga selesai sesuai target,” papar Anies yang akan
menambah armada busway.
0 comments:
Post a Comment