![]() |
Lembaga pemasyarakatan (Lapas) Klas II B Anak
Wanita Tangerang mendapatkan pelatihan keterampilan pembuatan kerajianan
tangan, melalui program dari Dompet Dhuafa, Sabtu (16/12/2017
|
TANGERANG-Sekitar 40 warga binaan lembaga pemasyarakatan (Lapas)
Klas II B Anak Wanita Tangerang mendapatkan pelatihan keterampilan
pembuatan kerajianan tangan. Mereka membuat kerajinan tangan berbahan
kain flanel menjadi souvernir dengan dibantu dari Dompet Dhuafa, Sabtu
(16/12/2017).
Para peserta tampak antusias mengikuti kegiatan yang memberikan bekal keterampilan kepada mereka.Sebab itu untuk memanfaatkan waktu luang selama di dalam Lapas.
Keterampilan ini juga kelak akan sangat berguna saat mereka telah menghirup udara bebas.Dompet Dhuafa dalam kegiatan tersebut menggandeng mahasiswa Universitas Islam Syekh Yusuf (Unis) Tangerang sebagai relawan.Program bertajuk Bina Santri Lapas (BSL) tersebut dibagi dalam dua sesi.
Tidak hanya para penghuni lapas, para sipir di Lapas
juga turut larut dalam memotong dan mengelem kain fanel seraya menyimak
penuturan para relawan pendamping.
"Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan
BSL Dompet Dhuafa untuk warga binaan Lapas Klas IIB Anak Wanita
Tangerang," ujar Kamaludin, Supervisor Program Sosdev Dompet Dhuafa.
Sementara, Yoeningsih, Kepala Seksi Pembinaan Narapidana
Lapas tersebut dalam mengatakan, pihaknya berharap melalui pelatihan
tersebut, warga binaan mampu mengembangkan potensi diri.
"Melalui pelatihan ini, kami berharap warga binaan dapat
mengembangkan potensi diri dan menampilkan bakat serta kreasi di
masyarakat " ujarnya.
Selain itu, ia meminta Dompet Dhuafa dapat memfasilitasi
pemasaran hasil karya warga binaannya agar souvenir yang dihasilkan
dapat dijual sehingga para warga binaan semakin termotivasi.
"Semoga bisa terpakai kalau sudah bebas nanti, doanya
ya, semoga bisa menjadi orang yang lebih baik," ujar Mimi yang sudah
tiga bulan menjadi warga binaan di Lapas itu.
"Sebenarnya ini pengalaman pertama saya masuk ke Lapas,
excited banget deh. Apalagi pas masuk kita diterima dengan sangat baik,
pesertanya juga responsif banget pada apa yang kita ajarkan,
mudah-mudahan yang kita berikan bisa bermanfaat buat mereka," katanya.(
Demikian juga dengan pengakuan para relawan, mereka mendapatkan pengalaman berinteraksi dengan para warga binaan.
Yolin, salah satu relawan mengatakan, baru pertama kali
dia menginjakkan kaki di dalam Lapas. Sehingga ia merasa kehadirannya
di tempat tersebut menjadi pengalaman tak terlupakan. Terlebih Mahasiswi
semester tujuh Fakuktas Pendidikan Agama Islam (PAI) Unis Tangerang itu
diterima dengan baik oleh para peserta.
0 comments:
Post a Comment