SERANG – Ribuan massa dari Banten akan berangkat ke Jakarta bergabung
dengan umat Islam dari berbagai penjuru Tanah Air untuk melakukan aksi
peduli Palestina di Monumen Nasional (Monas) Jakarta, besok (17/12).
Sebagian massa dari Banten bergerak ke Jakarta mulai pagi ini.
“Masing-masing ormas memberangkatkan anggotanya untuk mendukung aksi
1712,” kata Koordinator GNPF MUI Banten Zainul Arifin kepada di Kota Serang, Jumat (15/12).
Ia mengimbau organisasi kemasyarakatan yang pada Minggu (10/12) lalu
melakukan aksi di Kota Serang untuk dapat bergabung dengan massa lain di
Jakarta. “Kami hanya sebatas memberikan imbauan agar ormas Islam di
Banten berangkat mendukung aksi tersebut,” kata Ketua Forum Persaudaraan
Umat Islam Banten (FPUIB) ini.
Terkait jumlah massa, Zainul belum memastikan jumlah pastinya.
“Mengenai berapa jumlah yang berangkat kami serahkan ke pimpinan ormas
masing-masing,” ujarnya.
Kata dia, pemberangkatan massa dari Banten tidak dipusatkan pada satu
titik. Mereka akan berangkat dari masing-masing daerah dan langsung
menuju Monas. “Kita tidak menentukan titik sentral, mereka akan
berangkat dari masing-masing daerah,” ujar pria yang akrab disapa Abu
Wildan ini.
Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banten Zakaria Syafe’i
mengatakan, aksi di Monas sebagai bentuk kepedulian muslim di Banten.
“Pada dasarnya itu bagian dari respons umat Islam, tidak Indonesia tapi
juga dunia. Banten juga tentu memberikan dukungan penuh untuk
bersama-sama aksi itu,” katanya.
Menurut Zakaria, aksi tersebut terjadi secara spontan sebagai reaksi
umat Islam atas pernyataan Presiden Amerika Donald Trump yang mengklaim
secara sepihak Jerussalem sebagai ibukota Israel. “Kita tidak
mengoordinir, ini spontanitas bentuk dari kepedulian umat Islam terhadap
Islam sendiri. Kita merestui siapa pun yang ikut,” katanya.
Zakaria juga belum mengetahui secara detail massa yang akan mengikuti
aksi yang diserukan MUI pusat ini. Namun, ia memprediksi massa dari
Banten mencapai ribuan. Ia mengimbau agar massa menjaga
ketertiban. “Kita imbau berjalan secara tertib tidak ada hal-hal yang
mengkhawatirkan karena ini kepentingan untuk Islam,” katanya.
Kata dia, tujuan aksi besok tidak lain untuk menyerukan dukungan
moral agar semua pihak memberikan dukungan terhadap Palestina. “Tidak
ada lain supaya masalah ini didengar oleh Donald Trump, oleh
negara-negara adikuasa yang mengecilkan umat Islam. Kita tunjukkan kalau
Islam bersaudara dan tidak mau dikecilkan,” sambung Zakaria.
Kapolda Banten Brigjen Pol Listyo Sigit Prabowo mengimbau agar massa
dari Banten yang akan berangkat ke Jakarta untuk tetap menjaga
ketertiban. “Terkait dengan isu Palestina, terkait statemen Donald Trump
memang ada beberapa aksi menyikapi tersebut di beberapa daerah termasuk
di Banten. Yang jelas kita mengimbau masyarakat menyalurkan aspirasi,
yang penting tertib,” katanya.
Mantan Kapolresta Surakarta ini tidak mempersoalkan masyarakat Banten
ikut terlibat dalam aksi yang dilaksanakan di Jakarta. “Silakan
sampaikan aspirasi dengan santun dengan baik karena masalah ini kan di
Amerika juga diprotes. Saya kira ini protes dunia, sampaikan agar
masyarakat paham tapi jangan melebar jadi konflik di wilayah kita,”
katanya.
Sigit mengatakan, pihaknya akan ikut melakukan pengawasan dan
pengawalan terhadap massa aksi dari Banten. “Kalau pengamanan pasti,
mulai dari mereka berkumpul sampai mereka berangkat akan kita kawal,”
katanya.
Terkait jumlah massa dari Banten, mantan ajudan Presiden Joko Widodo
ini belum bisa memastikan. “Masih fluktuatif, saya belum bisa bilang,”
kata Sigit.
UCAPAN TERIMA KASIH
Perwakilan Palestina di Indonesia menyampaikan terima kasih kepada
pemerintah dan rakyat Indonesia. Ucapan ini disampaikan oleh Minister
Counsellor of The Statte of Palestine Taher Hamad di kantor Kementerian
Kominfo, Jumat (15/12).
Taher Hamad menuturkan, Pemerintah Palestina memberikan penghargaan
dan apresiasi karena dalam waktu cepat, Presiden Joko Widodo menelepon
langsung Presiden Palestina Mahmoud Abbas. ’’Pemerintah ada di belakang
Indonesia. Terima kasih dari Palestina untuk semua elemen bangsa
Indonesia,’’ jelasnya.
Dia mengaku senang melihat situasi di Indonesia. Dia mendapati ada
anak-anak dengan gembira bersama orangtua untuk berangkat salat Jumat di
masjid. Sedangkan warga Palestina, untuk bisa ibadah di Masjid Aqsa
masih mendapatkan larangan.
Taher sempat diminta komentar terkait adanya aksi massa di Monas
besok untuk mendukung Palestina. Dia mengatakan, sebagai perwakilan
Palestina di Indonesia, tidak bisa ikut dalam kegiatan tersebut.
Dalam forum yang sama Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin
mengaku ingin ikut dalam aksi dukungan untuk Palestina itu. ’’Saya ingin
ikut berdoa bersama,’’ jelasnya.
Lukman menegaskan, Presiden Joko Widodo sudah menyampaikan langsung
sikap Pemerintah Indonesia untuk Palestina. Sehingga sebagai pembantu
Presiden, Lukman menjelaskan apakah masih perlu berorasi dalam aksi
besok.
Dia berharap aksi doa bersama untuk Palestina yang digelar besok
berlangsung damai dan tertib. Seluruh peserta juga diimbau untuk bisa
menjaga kebersihan lokasi doa bersama.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Luar Negeri Muhyiddin
Junaidi menuturkan, bakal ada aksi besar-besaran besok. ”Minggu subuh
ada zikir, orasi, dan berdoa untuk memprotes kebijakan Presiden Trump,”
terang Muhyiddin.
Muhyiddin menuturkan, aksi tersebut sekaligus ingin menunjukkan
solidaritas dari umat muslim dan warga Indonesia terhadap penderitaan
warga Palestina. Lantaran, mereka makin tersudut dengan pengakuan
Amerika Serikat terhadap Jerusalem sebagai ibukota Israel. ”Kita
berharap bisa membuat dunia internasional tahu warga Indonesia serius
mendukung Palestina,” ujar dia.
0 comments:
Post a Comment