SERANG, (KB).- Warga Kampung Siliung, Desa
Sukamanah, Kecamatan Baros mendesak agar pemerintah terkait segera
menormalisasi aliran kali Cipareang. Akibat pendangkalan dan penyempitan
aliran kali tersebut, ruas jalan Serang-Pandeglang dan kampung di
sekitarnya kerap kebanjiran saat hujan lebat tiba.
Ketua RT 01/RW 05 Kampung Siliwung, Desa Sukamanah, Adi Hardiyansah
mengatakan, hujan deras yang terjadi sejak pukul 15.05 hingga sore hari
tersebut membuat perkampungannya terendam.
“Ada 28 rumah yang terendam seluruhnya, itu dikampung Siliwung,” ujarnya kepada Kabar Banten, Selasa (26/6/2018).
Ia mengatakan, selain merendam rumah, banjir juga menggenangi ruas
jalan Baros-Palima. Akibatnya ratusan kendaraan pun tidak bisa melintas
dan sontak menimbulkan kemacetan yang sangat panjang. “Kalau di kampung
mah sekitar 15 centimeter airnya, tapi di jalan besar,” katanya.
Adi menjelaskan, luapan air itu terjadi karena curah hujan yang
sangat tinggi. Kondisi itu diperparah pula dengan dangkal dan sempitnya
aliran kali Cipareang. Akibatnya, kali tersebut tidak mampu menampung
air sehingga meluap ke permukaan warga dan jalan raya.
Dirinya pun mengaku sudah sering meminta pemerintah untuk melakukan
normalisasi terhadap aliran kali tersebut. Namun sampai saat ini belum
juga ada respon dari pemerintah terkait. Masyarakat mengaku sudah jenuh
dengan adanya banjir yang rutin terjadi itu.
“Sudah mengajukan, dari warga dan teman teman KNPI. Tapi belum ada
tindakan dari pemerintah. Solusinya Cuma satu normalisasi kali
Cipareang,” katanya.
Camat Baros Jajuli Mukri mengatakan, banjir itu terjadi karena ada
nya air kiriman dari Gunung Karang di Pandeglang. Dengan demikian setiap
hujan besar memang akan terus terjadi banjir.
“Kalau pengerukan sudah diusulkan dari desa dan kecamatan ke pemda.
Tapi walau pun dikeruk tidak menjadi solusinya soalnya air itu kiriman
dari gunung,” ujarnya.






0 comments:
Post a Comment