
JAKARTA, (KB).- PVMBG Kementerian ESDM
menginformsaikan erupsi Anak Gunung Krakatau, Senin (25/6/2018) mecapai
+/- 1.000 meter atau +/- 1.305 mdpl atau 1 kilometer. Arah kolom abu
anak gunung berlokasi terletak di Selat Sunda, Lampung condong ke utara
dengan warna hitam berintensitas tebal. Erupsi terjadi pukul 07.14 WIB.
Erupsi Anak Gunung Krakatau terekam lewat seismogram dengan amplitudo
maksimum 30 mm dan durasi sekitar 45 detik. Hingga saat ini status Anak
Gunung Krakatau berada di level II (waspada). Status ini sudah
disematkan ke Gunung Anak Krakatau sejak beberapa hari lalu saat gunung
tersebut memperlihatkan peningkatan aktivitas.
Humas BMKG Harry Tirto mengatakan, tanggal 20 Juni 2018 terekam 88
kali gempa hembusan, 11 kali gempa Low frekuensi dan 36 kali gempa
Vulkanik Dangkal. Tanggal 21 Juni 2018, terekam 49 kali gempa Hembusan, 8
kali gempa Low Frekuensi, 50 kali gempa Vulkanik Dangkal dan 4 kali
gempa Vulkanik Dalam.
Peningkatan aktivitas Anak Gunung Krakatau terlihat sejak tanggal 18
Juni 2018. Sejak saat itu masyarakat/wisatawan dilarang mendekat ke
gunung tersebut. Dikatakan, pengamatan visual Anak Gunung Krakatau dari
tanggal 18-20 Juni 2018, pada umumnya gunung tertutup kabut. Sedangkan
pada tanggal 21 Juni 2018, gunung tampak jelas hingga kabut, teramati
asap kawah utama dengan ketinggian 100 – 200 meter dari puncak,
bertekanan sedang berwarna kelabu dengan intensitas tipis. (






0 comments:
Post a Comment