CILEGON, (KB).- Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cilegon menyoroti kesemrawutan
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online Sekolah Menengah Pertama
(SMP) baru-baru ini. Dewan mendesak agar sistem PPDB online yang
diterapkan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cilegon dievaluasi.
Wakil
Ketua Komisi II DPRD Kota Cilegon Erick Rebi’in mengatakan, pengambilan
kebijakan untuk menggantii PPDB “online” menjadi “offline” di tengah
jalan dianggap langkah yang tepat. Hal tersebut, agar orang tua siswa
tidak semakin gelisah menanti kepastian PPDB melalui jalur online. “Tapi
ini harus jadi evaluasi, agar ke depan tidak lagi seperti semrawutnya,”
kata Erick, Senin (9/7/2018).
Menurut
dia, PPDB online harus disiapkan lebih matang lagi tahun depan. Segala
infrastruktur seperti server dan Sumber Daya Manusia (SDM) dipersiapkan
agar tidak terjadi kekacauan seperti sekarang ini. Sehingga hadirnya
PPDB online memudahkan proses pendaftaran masuk SMP.
Politisi
Partai Nasional Demokrat (Nasdem) itu mengaku siap mendukung Disdik
Kota Cilegon dalam mempersiapkan PPDB online lebih matang lagi. Seperti
halnya penambahan anggaran untuk memperbesar kapasitas server PPDB
online. “Kami dari dewan siap mendukung. Tapi, kami juga akan
pertanyakan penganggaran untuk PPDB yang tahun ini,” ujarnya.
Pihaknya
akan mengawal proses PPDB online sampai selesai. Ia juga meminta bahwa
pengumuman PPDB online bisa transparan. “Kami juga meminta orang tua
siswa mengikuti sistem yang saat ini kembali manual,” tuturnya.
Sementara
itu, Kepala Disdik Kota Cilegon Muhtar Gojali mengatakan, saat ini PPDB
secara manual berjalan lancar. Pihaknya juga segera melakukan evaluasi
terkait tidak berjalannya PPDB online. “Kapasitas server sebenarnya bisa
diakses 15.000 sampai 20.000 orang dalam saat yang bersamaan.
“Kapasitas
ini sudah sangat besar, karena lulusan SD di Kota Cilegon tahun ini
hanya 8.000 siswa. Tapi, ini karena diretas yang memang diluar prediksi
kita. Kami juga tenaga ahli IT yang mengelola server PPDB sebenarnya
sudah memenuhi standar. Ke depan kita akan antisipasi adanya peretasan
website,” ucap Muhtar.
Disinggung
terkait anggaran pengadaan server PPDB online, Muhtar enggan
menjelaskan. Namun Ia mengakui anggaran tidak sampai miliaran rupiah.
“Untuk PPDB SMP juga anggarannya sama anggaran kegiatan dan yang
lain-lain, itu bentuknya anggaran kegiatan,” katanya.
Ia
mengatakan, 11 SMP Negeri yang ada di Kota Cilegon, saat ini secara
serentak menggunakan sistem PPDB offline. Namun, Ia berupaya agar tahun
depan benar-benar PPDB online disiapkan secara matang.(







0 comments:
Post a Comment