JAKARTA-Sandiaga Salahuddin Uno mengingatkan masyarakat dan pemerintah agar
waspada dengan pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Para
pengusaha mendorong pemerintah untuk menerapkan bauran kebijakan
polisemi dengan memilah impor dan meningkatkan gerakan cinta produk
lokal.
"Untuk nilai rupiah yang tertekan ini kita harus tingkatkan
kewaspadaan terhadap dampaknya kepada ekonomi menyeluruh berkaitan
dengan pembangunan untuk memastikan harga dan biaya hidup. Jadi kita
harus bersatu meningkatkan kewaspadaan," kata Sandi usai menjadi
pembicara pada seminar Challenging The Global Market & Indonesian Economic Outlook di IPB International Convention Centre (IICC), Bogor, Senin 3 September 2018.
Dalam acara
yang digelar Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) ini, Sandi
menyampaikan kepada seluruh komponen pengusaha untuk mendorong agar
pemerintah menerapkan bauran kebijakan polisemi.
Pertama, kata Sandi, memastikan ada instrumen moneter yang bisa
diluncurkan segera untuk memastikan nilai rupiah tidak terus
terdegradasi. Kedua, melakukan gerakan secara riil seperti gerakan cinta
produk nasional serta mengonsumsi produk nasional.
"Dan lagi kita mendorong bahwa impor yang terdampak dolar AS bisa
kita kelola. Jadi impor yang tidak terlalu penting bisa tunggu dulu dan
antisipasi," katanya.
Menurutnya, impor hanya untuk barang yang bisa menciptakan lapangan
kerja. Sandi menekankan, dua hal yang harus disikapi Hipmi melihat
kondisi Indonesia saat ini.
"Satu adalah lapangan kerja harus
tetap terbuka, kita dorong. Kedua harga barang pokok jangan sampai
melambung sehingga emak-emak di sini mengeluh, karena harga bahan pokok
sudah fluktuatif dan tidak terjangkau kepada mereka," ujar Sandi.
0 comments:
Post a Comment