![]() |
HADIRI HUT GOLKAR - Presiden Joko Widodo berswafoto ketika menghadiri HUT ke-54 Partai Golkar di JI Expo, Kemayoran, Jakarta, Minggu (21/10). |
JAKARTA - Presiden Joko Widodo meminta kepada para pimpinan partai
politik (parpol) bisa mengubah cara pandang dalam mengisi perpolitikan
di Indonesia.
“Saya perlu mengingatkan bahwa tantangan parpol ke depan akan semakin
berat, terutama tugas mengembalikan kepercayaan masyarakat. Ini adalah
pekerjaan besar kita ke depan. Itu tidak akan terjadi kalau para
politikus kita terus mengisi ruang-ruang publik dengan caci maki, saling
mencela, saling fitnah, dan adu hoaks,” kata Presiden Jokowi.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat memberikan sambutan
Peringatan HUT ke-54 Partai Golkar di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Minggu
(21/10). Jokowi menuturkan jika para politikus tidak bisa melakukan hal
itu, parpol ke depan akan semakin jauh dengan rakyat. “Ini hati-hati,
karena itu kita harus menjaga betul kepercayaan yang ada,” ujar Jokowi.
Jokowi pun menjelaskan bahwa ke depan parpol dan elite politik harus
lebih mendengarkan aspirasi dari rakyat. Caranya, dengan langsung turun
ke lapangan untuk mendengarkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh
rakyat.
“Kita jangan hanya memaksa rakyat mendengar kita. Kita jangan hanya
duduk dibalik meja menunggu rakyat datang, melainkan kita harus turun ke
tengah-tengah rakyat menemui mereka. Jangan hanya pas mau pilpres,
pileg, dekat-dekat dengan rakyat. Hati-hati, sekarang masyarakat melihat
itu,” ucap Jokowi.
Tidak hanya itu, Jokowi juga ingin parpol dan elite benarbenar duduk
bersama rakyat serta menunjukkan karya dan kekaryaannya kepada seluruh
rakyat Indonesia. “Saya percaya Partai Golkar sebagai partai senior
dapat menjadi panutan dalam kerja poltik yang baik. Saya percaya, Partai
Golkar dapat menjadi panutan dalam pendidikan politik yang baik bagi
rakyat, untuk demokrasi secara dewasa, untuk menjalani hidup kebangsaan
yang rukun, bersatu,” jelasnya.
Bukan Arena Peperangan
Dalam kesempatan itu, Jokowi mengatakan pesta demokrasi yakni pileg
dan pilpres harus dijaga bersama-sama. “Kita harus bersama-sama
menunjukkan ke rakyat bahwa yang kita lakukan bukan perang demokrasi,
melainkan perayaan demokrasi, perayaan yang diadu dengan gagasan,
program, ide, rekam jejak, dan adu prestasi.
Inilah yang namanya pesta demokrasi yang benar,” ucap Jokowi. Karena
itu, Jokowi kembali meminta agar elite harus mengakhiri politik
kebohongan, politik merasa benar sendiri. “Mari kita perkuat politik
pembangunan, politik kerja, politik berkarya, pembangunan bangsa untuk
menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia,” tutup
Jokowi.
Sebelumnya, saat memberikan sambutan, Ketum Golkar, Airlangga
Hartarto, mengatakan bahwa terkait pesta demokrasi ini, Partai Golkar
menganut prinsip bahwa Kita Semua Bersaudara. “Dalam demokrasi, tidak
ada musuh atau enemy, yang ada adalah lawan tanding atau opponent,” kata
Airlangga.
0 comments:
Post a Comment