SERANG, (KB).- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
(Disdikbud) Kabupaten Serang akan mengusulkan 40 kesenian, untuk
ditetapkan oleh Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah menjadi potensi seni
budaya Kabupaten Serang. Hal tersebut sesuai amanat Undang-Undang Nomor 5
Tahun 2017 tentang kabupaten/kota harus menyusun pokok-pokok pikiran
kebudayaan.
Kepala Bidang Kebudayaan pada Disdikbud Kabupaten Serang, Beni
Kusnandar mengatakan, 40 kesenian yang akan dibuatkan SK Bupati sebagai
potensi seni budaya Kabupaten Serang tersebut, di antaranya silat
kaserangan, debus, bandrong lesung, angklung buhun, rudat, beluk, rampak
beduk yuda asri, zikir saman, buaya putih, gambus, kasidah, marawis,
calung, wayang garing, wayang golek, ubrug, patingtung, kuda lumping,
dan genjring.
Ia menjelaskan, saat ini pihaknya sedang membuat deskripsi, agar
nantinya bagian hukum bisa mengetahui terkait kesenian tersebut. “Jadi,
tahu seni debus apa, silat Kaserangan itu apa,” katanya kepada wartawan,
Ahad (18/11/2018).
Ia menuturkan, SK Bupati terkait kesenian tersebut, sangat penting.
Hal tersebut, agar kesenian di Kabupaten Serang terus dijaga dan
dilestarikan, sehingga berkembang pesat. “Sekarang ada terkait
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017, itu terkait kabupaten/kota harus
menyusun pokok-pokok pikiran kebudayaan, salah satunya potensi budaya
yang ada di kabupaten/kota, itu dasarnya, ” ujarnya.
Menurut dia, hingga saat ini, kesenian di Kabupaten Serang juga masih
banyak yang belum tergali. Bahkan, ada yang sampai tidak berkembang,
karena tidak ada penerusnya yang mampu memainkan kesenian tersebut, di
antaranya seni karinding. “Kesenian ini biasanya digunakan oleh orang
saat menunggu panen tiba. Sambil menjaga burung yang mengambil padi,”
ucapnya.
Namun, tutur dia, pihaknya akan terus menggali dan mendata kesenian
yang ada di Kabupaten Serang, untuk terus dikembangkan, sehingga menjadi
bagian dari potensi seni budaya di Kabupaten Serang. “Kesenian itu ada
yang asli lahir dari perkembangan dan kebiasaan masyarakat Kabupaten
Serang, ada juga yang peninggalan Jawa Barat, contoh di Cinangka ada
calung, ada juga bawaan dari Jawa, seperti Kudang Lumping di Pontang.
Tapi, sebagai kebudayaan itu tetap menjadi potensi,” katanya. (
0 comments:
Post a Comment