![]() |
Presiden Jokowi usai Salat Jumat di Masjid Raya Al-Aqsha, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua, Jumat (16/11), menjelaskan pentingnya menjaga kerukunan. (ist) |
JAKARTA – Presiden Jokowi berharap pesta demokrasi
yang rutin digelar seperti, Pemilu Legislatif (Pileg), dan Pemilu
Presiden (Pilpres) tidak lantas membuat persatuan bangsa terkoyak.
“Perbedaan pilihan dalam pesta demokrasi adalah hal yang biasa
termasuk perbedaan pemilihan bupati, walikota, gubernur,” kata Jokowi
seusai salat Jumat di Masjid Raya Al-Aqsha, Kabupaten Merauke, Provinsi
Papua, Jumat (16/11).
“Jangan sampai antarkampung berantam gara-gara pilihan bupati, jangan
sampai di majelis taklim (karena) beda pilihan presiden tidak saling
menyapa. Ini adalah sebuah kesalahan besar,” tutur Jokowi.
Turut mendampingi Jokowi dalam Salat Jumat yakni, Menteri Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Negara
Pratikno, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, dan Panglima TNI
Marsekal Hadi Tjahjanto.
Presiden menjelaskan Indonesia adalah sebuah negara besar berpenduduk
263 juta, bangsa Indonesia dianugerahi Allah berbagai keragaman, mulai
dari keragaman bahasa, agama, suku, budaya, adat, hingga tradisi.
Untuk itu, Jokowi mengingatkan semua pihak agar terus menjaga, merawat, dan memelihara persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
“Saya mengajak, marilah kita menjaga supaya kita merawat, supaya kita
memelihara persaudaraan kita, ukhuwah islamiyah kita, ukhuwah
wathaniyah kita, karena aset terbesar bangsa kita adalah persatuan dan
kerukunan, tidak ada yg lain,” ujar Kepala Negara.
0 comments:
Post a Comment