![]() |
Kegiatan Sosialisasi Bela Negara yang digelar oleh
Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Tangerang di
Gedung Usaha Daerah, Puspemkab Tangerang, Senin (19/11/2018).
|
TANGERANG-Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Tangerang
menggelar kegiatan Sosialisasi Bela Negara. Kegiatan yang diikuti
organisasi kepemudaan dan kemasyarakatan itu dihelat di Ruang Rapat Bola
Sundul, Gedung Usaha Daerah, Puspemkab Tangerang, Senin (19/11/2018).
Kepala Kesbangpol Kabupaten Tangerang Ahmad Hidayat mengatakan,
kegiatan tersebut bertujuan untuk memupuk rasa nasionalisme dan cinta
tanah air.
Ahmad juga mengatakan, tantangan generasi muda saat ini semakin
besar, karena di abad digital ini, berbagai informasi sangat mudah
didapatkan. Sehingga ia menegaskan, nilai-nilai kebangsaan harus semakin
diperteguh.
"Berbagai ancaman dan rongrongan terhadap keuntuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia datang dengan berbagai cara, terlebih melalui
internet. Sehingga kita harus memperteguh nilai-nilai kebangsaan,
memperdalam pemahaman ideologi negara yaitu Pancasila sehingga tidak
mudah tersusupi pengaruh buruk," paparnya.
Selain itu, lanjutnya, ancaman lain yang saat ini harus diwaspadai
adalah radikalisme. Ia menyebut, sasaran yang disisir oleh kelompok
intoleran itu adalah generasi muda. Karena menurutnya, remaja atau
generasi muda masih dalam kondisi kejiwaan yang labil. Sehingga mudah
dipengaruhi oleh paham yang mengancam kedamaian hidup bermasyarakat dan
bernegara itu.
"Radikalisme itu sangat berbahaya, karena bisa membuat mereka yang terpapar menjadi orang yang intoleran," imbuhnya.
Ahmad juga berpesan, masyarakat Tangerang khususnya generasi muda,
untuk bersikap rasional dan bijak di tahun politik ini. Karena, suhu
politik diprediksinya akan meningkat jelang Pemilu 2019.
"Harus pintar dan cerdas menelaah informasi, jangan mudah terpengaruh
informasi hoaks. Tetap jaga situasi kondusif dan damai," imbaunya.
Ia juga menyinggung soal kekecewaan beberapa organisasi
kemasyarakatan yang kecewa karena tidak diundang dalam kegiatan itu.
Kata Ahmad, tudingan negatif yang dialamatkan kepadanya semestinya tidak
terjadi.
"Jumlah peserta kan terbatas, semestinya mereka komunikasi. Tidak ada
masalah yang tidak selesai dengan komunikasi. Semestinya kita tabayun,"
pungkasnya.Untuk diketahui, beberapa organisasi menyatakan kekecewaannya karena menganggap Kesbangpol Kabupaten Tangerang tidak selektif dalam mengundang peserta kegiatan itu, salah satunya Ikatan Mahasiswa Kabupaten Tangerang (IMKT).
Rama, Ketua Umum IMKT periode 2018-2019 mempertanyakan kriteria organisasi yang diundang dalam kegiatan itu, sehingga tujuan acara tersebut menurutnya tepat sasaran.
"Bukan persoalan IMKT mendapat undangan atau tidak, tapi kami mempertanyakan landasan apa yang dipakai Kesbangpol dalam daftar undangan tersebut," kata Rama dalam keterangan tertulis yang diterima TangerangNews.com.
"Apalagi didalamnya ada beberapa organisasi di luar Kabupaten Tangerang, bahkan ada juga organisasi tingkat desa didalamnya, sehingga hal ini perlu mendapat perhatian khusus, apakah karena memang organisasinya terdaftar di kesbangpol Kabupaten atau karena kedekatan, nah ini yang harus jadi perhatian. supaya kedepan pembinaan yang dilakukan benar-benar untuk generasi di Kabupaten Tangerang" tambahnya.
0 comments:
Post a Comment