JAKARTA – Kementerian PUPR
menghentikan sementara proyek pembangunan 11 jembatan di jalur Trans
Papua akibat insiden penembakan terhadap puluhan pekerja proyek
pembangunan yang diduga dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata
(KKB).
“Atas kejadian ini, semua pekerjaan kita hentikan, yang di ruas ini
dihentikan semua dari Mamugu dan Wamena sambil nunggu kondusifitas
wilayah sesuai rekomendari bapak Pangdam dan Kapolda,” kata Menteri PUPR
Basuki Hadimuljono kepada wartawan di kantor Kementerian PUPR,
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (4/12/2018).
Basuki menjelaskan, proyek pembangunan jalur Trans Papua di Jaya Pura
memiliki panjang 278 kilometer di segmen 5. Seluruh jalan telah dibuka
tinggal menyelesaikan 35 jembatan. PT. Brantas Adipraya dipercaya
membangun 21 jembatan dengan 5 jembatan sudah dalam pengerjaan,
sedangkan PT. Istaka Karya ditugaskan 14 jembatan dengan 11 jembatan
dalam proses pengerjaan.
“Sebetulnya daerah yang rawan ada di daerah (PT) Brantas, sehingga
empat bulan lalu PT. Brantas sudah menghentikan pekerjaan. Kunjungan
terahir saya ke Papua saya ketemu dengan Pangdam konsultasi tentang
keamanan belum ada rekomendasi sehingga belum dikerjakan (hingga saat
ini),” kata Basuki.
Sementara kejadian penembakan diduga terjadi di dua lokasi yakni
jembatan di Kali Yigi KM 103+975 arah Wamena dan jembatan di Kali Aorak
KM 102+525. Dua lokasi adalah proyek PT. Istaka Karya di segmen 5 dan
seluruh proyek yang ditangani PT Istaka Karya tersebut dihentikan
sementara.
Namun demikian, insiden penembakan tersebut dipastikan tidak
menggagalkan pembangunan jalur Trans Papua. Proyek akan jalan terus
berjalan hingga dipastikan kondisi dilapangan dinyatakan aman.
“Pembangunan tetap jalan terus untuk memenuhi rasa keadilan seluruh
rakyat Indonesia dan utamanya untuk jalan logistik dari Merauke sampai
ke Mamugu langsung ke Wamena, ini sudah mulai turun harganya, apalagi
kalau jembatan sudah selesai,” ungkap Basuki.
0 comments:
Post a Comment