MAGELANG – Calon wakil presiden nomor urut 02,
Sandiaga Uno kembali melakukan eksperimen tes pengenalan dan program di
empat desa sekaligus, Naglik, Kalipucang, Kepodang dan Losari, Minggu
(2/12/2018). Ia pun berjalan kaki sejauh 5 km.
Sandi tampil mengenakan kaus berkerah, celana berwarna krem tanpa
atribut partai serta tanpa pengawalan yang ketat. Tujuannya, agar
memudahkannya untuk bertemu langsung dengan masyarakat di empat desa
tersebut.
Pengenalan di empat desa itu lebih baik dari kemarin saat dia
mengunjungi Desa Kalikudo, Sabtu (1/12/2018). Sebagaimana diberitakan,
Salamun (63) dan Maryati (62), tidak mengenal Sandiaga Uno. Ini membuat
Sandiaga terkejut dan berjanji akan bekerja lebih keras lagi.
Eks Wakil Gubernur DKI Jakarta ini langsung dikenali, begitu memasuki
Desa Naglik. Haryanto (43), warga setempat bahkan berteriak memanggil
Sandi yang sedang asik Berjalan.
“Pak Sandi, Pak Sandi,” ucap Haryanto.
“Alhamdulillah langsung ada yang ngenalin,” kata Sandiaga.
Haryanto menyebut, seperti mimpi bisa bertemu Sandi di desanya.
“Biasanya saya hanya bisa melihat di TV, sekarang bisa ketemu langsung,”
ujarnya.
Sandi juga dikenali Misbahun (35) yang sedang mengendarai sepeda
motor pengangkut sayurnya. “Pak Sandi,” kata Misbahun seraya
menghentikan motornya dan mengeluarkan telepon genggam dari jaketnya
untuk swafoto.
“Alhamdulillah ada yang kenal lagi,” gurau Sandi.
Namun, butuh waktu bagi Bu Edang (50) Mbah Atinah (65) dan Mbah
Ruliah (71) untuk mengenal Sandi. Bahkan Mbah Ruliah yang sedang membawa
kayu bakar tidak mengenalnya sama sekali.
“Tidak kenal saya, mboten ngertos,” katanya pada Sandi saat bersalaman.
Bahkan dia juga tidak mengenal capres pasangan Sandi, Prabowo Subianto.
“Saya Sandi bu, calon wakil Presiden. Saya bersama Pak Prabowo ikut Pilpres tahun 2019,” jelas Sandi.
Namun, Mbah Ruliah yang hidup sendiri, hanya menatap wajah Sandi dan mengucapkan selamat ke Sandi seraya berlalu.
Ibu Siti (40) yang tengah mengolah kayu tipis untuk dijual, begitu
didatangi langsung mengenal Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh
Indonesia (APPSI) ini.
“Kenal saya, Pak Sandi kan,” katanya malu-malu.
Sementara Bu Edang mendengar nama Sandi, tapi tidak tahu rupanya. “Oh
ini toh Pak Sandi. Saya di dapur terus Pak. Anak lima cucu lima,” jelas
Bu Edang.
“Pengenalan memang jadi masalah. Ini akan kami lebih diprioritaskan.
Walaupun lebih baik dari kemarin, walaupun banyak dikenal, tapi tetap
mereka belum tahu program yang kami tawarkan, yakni ekonomi, dengan
prioritas penyediaan dan penciptaan lapangan kerja dan harga-harga
kebutuhan pokok yang stabil dan terjangkau,” kata Sandi.
Sandi menyebut, masih ada sisa waktu 135 hari untuk turun ke seluruh
desa di Indonesia untuk memperkenalkan dirinya dan program-programnya.
“Masih ada waktu 135 hari, agar turun dari desa ke desa seluruh
Indonesia. Dan memperkenalkan program Ekonomi Prabowo Sandi,” tandasnya.
0 comments:
Post a Comment