Hari raya idul fitri merupakan hari besar umat muslim dunia,
khususnya kita di Indonesia. Bahkan, jika tidak berlebihan, kita bisa
katakan idul fitri itu hari besar semua masyarakat Indonesia tanpa
melihat agamanya. Pasalnya idul fitri merupakan libur panjang yang
dimanfaatkan setiap orang untuk pulang kampung. Seperti teman kami
misalnya, memanfaatkan idul fitri untuk mudik. Menjenguk keluarga
melepas rindu.
Mudik merupakan tradisi yang sejak lama telah dilakukan masyarakat
Indonesia. Mudik menjelang Idul fitri adalah momentum silaturahmi antar
keluarga. Idul fitri dari segi bahasa tidak memiliki makna yang spesial.
‘Idul fitri adalah kembali makan. Namun bagi masyarakat indonesia idul
fitri tidak hanya ajang perayaan selesainya puasa Ramadhan. Idul fitri
adalah silaturahmi menjalin hubungan antar keluarga dan masyarakat.
Ucapan selamat terus bertebaran dari yang baru kenal, kenal lama,
sampai yang mungkin sudah lupa. Bahkan ucapan selamat tidak hanya datang
dari sesama muslim, tapi juga dari saudara kita yang non muslim. Ucapan
selamat ini memberikan makna kepada kita bahwa ketenangan jiwa dan
keselamatan memberikan ikatan kekeluargaan yang baik.
Ini lah yang diajarkan idul fitri. Idul fitri memberikan kita
pelajaran agar saling memaafkan dan saling mengunjungi. Biasanya setelah
shalat idul fitri kita saling bersalaman seraya meminta maaf dan
memaafkan. Sungguh tradisi yang sangat indah. Di mana orang lain sulit
untuk memaafkan dan cendrung untuk marah, di hari raya idul fitri kita
menebar maaf.
Sikap memaafkan adalah sikap paling terpuji. Sebagaimana Allah swt mengatakan :
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ
الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
Artinya: … orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu
lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan
memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat
kebajikan. (Ali Imran: 134)
Di samping itu, idul fitri juga mengajarkan kita pentingnya
menyambung silaturahmi. Setiap syawal biasanya kita akan berkunjung ke
sanak keluarga, guru, sesama alumni. Baik itu sendiri-sendiri maupun
kegiatan-kegiatan reuni yang memang sengaja dibuat pada saat idul fitri.
Media nyata silaturahmi yang diajarkan oleh leluhur kita adalah halal bi halal, saling melepaskan kesalahan.
Silaturahmi memanjangkan rezeki juga menambah usia. Rasulullah dalam
satu hadis mengancam orang yang memutuskan tali silaturahmi. Di
kesempata lain Rasulullah mengatakan bahwa muslim yang terbaik adalah
yang menyambung silaturahmi.
Dua kegiatan besar memaafkan dan menyambung silaturahmi menjadi satu
dalam idul fitri. Semoga Allah swt menjadikan kita umat yang saling
memaafkan dan kokoh dalam persaudaraan.
Wallahu a’lam.
0 comments:
Post a Comment