Saturday, 7 December 2019

Legislasi Harus Berdasar Praktik Berbasis Bukti

 
DISKUSI PROSES LEGISLASI | Dari kiri: Peneliti Badan Keahlian DPR RI, Lidya Suryanu Widayatu, Ketua Pansus RUU Sisnas-Iptek, Daryatmo Mardiyanto, Dirjen Anggaran, Askolani, Wakil Komut, Amien Sunaryadi, dan Wakil Ketua DPR RI, Rachmat Gobel menjadi pembicara dalam seminar nasional si DPR, Jakarta, Kamis (5/12)
JAKARTA – Proses legislasi yang dilakukan DPR RI harus berdasar praktik berbasis bukti (evidence based). Maraknya protes terhadap Rancangan Undang- Undang (RUU) maupun ujimateri UU menurut Peneliti Badan Keahlian DPR RI Lidya Suryanu Widayatu karena dalam prosesnya, kurang berdasar praktik berbasis bukti yang diimplementasikan oleh pengambil kebijakan.
“Kami rutin memberikan naskah akademik penelitian kepada pengambil kebijakan. Namun, naskah tidak tersentuh karena adanya kesenjangan antara periset dan pengambil kebijakan,” ujar Lidya dalam seminar nasional bertema Kebijakan Berbasis Bukti untuk Kinerja Legislasi DPR RI dan Daya Saing Bangsa di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (5/12).
Lidya mengatakan pihaknya dan perancang Undang- Undang (UU) sudah memberikan informasi terkait RUU yang akan disahkan kepada pengambil kebijakan. Namun, tidak sampai tersentuh oleh mereka. “Kami menggunakan bahasa ilmiah, landasan teoretis, nah ini buat pengambil kebijakan jadi tidak implementatif.”
Kemudian menurut mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) Amien Sunaryadi, para pengambil kebijakan pun harus berdasar praktik berbasis bukti dalam menegakkan kasus suap sebagai kasus korupsi paling mendominasi di sekitar masyarakat.
“Jangan korupsi keuangan negara saja yang difokuskan, pasal suap juga harus lebih diprioritaskan. Dari pengalaman saya, suap pengaruhnya besar. Pengambil kebijakan memiliki kewenangan dalam menyetir penegak hukum.”
Sejalan dengan hal tersebut, Amien berpesan dalam menjalankan suatu kebijakan, harus ditemukan definisi yang tepat untuk menginterpretasi praktik berbasis bukti dengan cara riset ke lapangan.
Pada kesempatan itu, Direktur Jenderal Anggaran Askolani mengatakan perlu peningkatan produktivitas dan pembangunan ekonomi untuk mencapai peringkat 5 ekonomi dunia di tahun 2045. Peningkatan tersebut memerlukan riset yang mendalam dan didukung oleh seluruh sektor pemerintah.
“Riset menjadi tumpuan kita, kalau tidak didukung, maka akan lemah. Dari sisi daya saing, seperti infrastruktur dan visa mejadi kelemahan saat ini. Hal itu bisa dijawab dengan penelitian dan pengelolaan pendidikan sumber daya manusia (SDM),” ungkap Askolani.
Sementara Ketua Panitia Khusus RUU Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) Daryatmo Mardiyanto mengungkapkan peneliti dirasa kurang memberikan inovasi yang baik, sehingga kinerja pihak pengambil kebijakan pun jadi terhambat. “Peneliti kebanyakan bekerja dalam tempat yang sunyi, hasilnya sepi, kadang dipakai kadang tidak, sulit berkembang,” tegasnya. dis/AR-3
Share:

0 comments:

Post a Comment

Selamat HUT Byangkara Ke 79

Selamat HUT Byangkara Ke 79

DPRD KAB SERANG SELAMAT HUT BYANGKARA KE 79

DPRD KAB SERANG SELAMAT HUT BYANGKARA KE 79

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

DINAS PENDIKAN BANTEN SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL

DINAS PENDIKAN BANTEN SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL

Silakan Klik Kerja sama Publikasi

MOTO KAMI


Cermat Cerdas Tepat Dalam Informasi Menjadi Media Inpendent Berita Tanpa Intervensi

Unsur Pimpinan DPR RI 2024 2029

Ucapan Selamat Pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serang

Ucapan Selamat Pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serang

PT KONTAK MEDIA PERSADA GROUP KLIK

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

BUMN PEDULI BANGSA

BUMN PEDULI BANGSA

Penawaran Kerja Sama

TV KONTAK BANTEN

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI
Media yang kuat butuh rakyat yang terlibat, mengelola kebebasan dengan bertanggung jawab._ Najwa Shihab

SILAKAN PASANG IKLAN KLIK

IBU KOTA NUSANTARA

IBU KOTA NUSANTARA

KONTAK MEDIA GROUP

BACA BERITA BIKIN PAS DI HATI YA DI SINI !!

INFO CPNS DAN PPPK 2025 KLIK

PESAN MAKANAN ENGAK RIBET

MOTO KAMI


BERBUAT BAIK TERHADAP SESAMA SESUNGGUHNYA UNTUK KEBAIKAN DIRI KITA

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

INFO DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) RI

KEMENTRIAN BUMN

KEMENTRIAN BUMN

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

ENERGI KOLOBORASI

ENERGI KOLOBORASI

Bergerak TAK TERBATAS

Bergerak TAK TERBATAS

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

SENYUM ADALAH IBADAH

SENYUM ADALAH IBADAH

SELAMAT DAN SUKSES

SELAMAT DAN SUKSES

Bergerak Tumbuh Bersama

Bergerak Tumbuh Bersama

SELALU BERBUAT UNTUK BANGSA

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Mau Kirim Tulisan Artikel Klik aja

MOTO KAMI


Sekecil APAPUN Yang Anda Perbuat Akan Menjadikan Cermin Kami untuk Maju

BARCODE INFO KERJA KLIK

Silakan Pesan Buku Catatan Kehidupan Ali

Berita Populer

INFO KPK

INFO KEJAKSAAN RI

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BANGKIT LEBIH KUAT

BANGKIT LEBIH KUAT

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

BERGERAK DAN BERGERAK

Seputar Parlemen

INFO KPK JAKARTA

INFO ICW NASIONAL KLIK

Salam Damai Untuk Indonesia

Layanan Kota Tangerang Selatan BPHTB

Kementrian

Susunan Redaksi

Kementrian PU

Support