Mungkin sebagian orang awam mendengar nama Pondok Pesantren itu
menakutkan. Bahkan ketika ada anak yang sulit untuk diatur, orang tua
akan langsung mengancam dengan memasukan mereka ke Pondok Pesantren,
seakan-akan tempat tersebut merupakan penjara bagi anak-anak nakal,
padahal sejatinya tidaklah demikian.
Pondok
pesantren bukan tempat dan wadah bagi anak-anak yang nakal akan tetapi
pondok pesantren adalah tempat dimana seseorang yang ikhlas untuk dibina
dan di didik oleh para gurunya dan merubah dirinya menjadi lebih baik
lagi, yakni dengan cara binaan, bimbingan, nasihat-nasihat dari para
ustdznya dan ilmu yang membawa mereka mengerti tentang
kebaikan-kebaikan. Bahkan di pondok pesantren memikili sistem terpadu
dan 24 jam non-stop untuk membentuk Akhlak dan kecerdasan para santri.
Jadi Pondok Pesantren bukan tempat buangan anak-anak nakal yang
kedengaranya terkesan seperti tempat tahanan atau sel penjara.
Jika
kita bertanya apa hakikat tujuan kita hidup, maka jawabanya hidup ini
hanya untuk ibadah. Orang tua diberi kepercayaan oleh Allah SWT untuk
menjaga, merawat serta mendidik anaknya agar tak terjerumus dalam jurang
masa depan yang suram. Apapun yang terjadi pada anak tak lepas dari
tanggung jawab orang tua.
Melihat kondisi sekarang ini
Sungguh miris sekali, dengan cepatnya globalisasi merayap-rayap di bumi
pertiwi indonesia tercinta, norma-norma yang ditemurunkan dari para
salafus sholih hampir hilang, kemaksiatan ada dimana-mana, pergaulan tak
mengenal batas, dan kasus kasus tersebut banyak terjadi di kalangan
remaja yang masih labil. Maka sebagai Ayah dan Ibu yang baik Pondok
Pesantren bisa menjadi solusi terbaik untuk menjaga dari pengaruh
buruk.
Beberapa manfaat anak yang berstatus santri di Pondok Pesantren, antara lain :
1).Ibadah terjaga Orang Tua bahagia.
Di
Pondok Pesantren tidak sekedar sholat lima waktu serta ibadah sunnah
lainnya, akan tetapi dapat terjaga sholat berjama’ah yang mana berjalan
dan terprogram dengan baik. Dengan menitipkan anaknya di pesantren anak
akan dibina dan di didik ilmu Agama secara bertahap sehingga mampu
menguasai ilmu tersebut dengan baik. Mereka juga akan diajarkan tentang
kerukunan, kebersamaan, toleransi, dan bekerjasama yang merupakan konsep
islam sebagai Rahmatan Lil ‘Alamiin.
2). Insan Berakhlak Mulia.
Pondok
Pesantren adalah lembaga yang ingin membentuk santri-santrinya menjadi
insan yang siap mengarungi masa depan yang lebih baik, Pesantren
merupakan ajang pelatihan untuk membiasakan berbuat amal kebaikan
seperti, Pengajian Qur’an/ Kitab Kuning, Adab sopan santun, Puasa Senin
kamis, dan tolong menolong agar nanti ketika sudah terbiasa dan pulang
ke masyarakat akan membiasakan prilaku baik. Bahkan, di Pesantren mereka
juga dikenalkan dengan ilmu tasawuf yakni adab atau tatakrama seorang
hamba kepada penciptanya dalam beribadah dan kehidupan sehari-hari.
3). Santri akan Terhindar dari pergaulan yang tidak baik
Melihat
kehidupan anak remaja saat ini membuat kita sangat prihatin, pergaulan
bebas, penyalahgunaan narkoba, perjudian, perkelahian, dan hal-hal lain
yang sangat merugikan masa depan mereka. Seandainya orang tua mengerti
akan manfaat menempatkan anak di pesantren tentu tidak akan segan-segan
membawa mereka kesana. Siapa orang tua yang tidak menginginkan memiliki
anak yang berkahlak baik? Tentu tidak ada, maka berada di pondok
pesantren merupakan gerbang bagi generasi muda untuk menjadi orang-orang
yang bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain.
4). Berpotensi jadi Multitalenta.
Hingga
saat ini masih ada beberapa masyarakat yang memahami bahwa santri itu
harus jadi penceramah, khatib, guru ngaji dan semacamnya. Padahal
sejatinya santri tetaplah santri, apapun profesi yang ia tekuni, apapun
bakat dan skill yang tumbuh dalam dirinya sejak dini. Santri bisa
menjadi pribadi yang fleksibel dalam memilih aktivitas. Mereka bisa
memilih menjadi Ustadz/Ustdzah, guru/dosen, hakim, mentri, polisi,
tentara, penguasaha, supir bahkan Presiden. Karna bagaimanapun para
santri dibekali dengan nilai-nilai yang ditanamkan oleh para kiyai.
Jadi
para santri mampu menjadi apa saja dan berkiprah dimana saja. Hal in
tak lain karena di dalam pesantren mereka digembleng banyak disiplin
keilmuan, baik teori maupun praktik. Bagi yang menyukai dunia seni
mereka akan bertemu dengan komunitasnya, begitu juga mereka yang
menyukai sastra, musik, bela diri, memanah, dan sebagainya. Tak perlu
ditanya tentang kemampuan mereka membaca Al-Qur’an, memahami kitab
kuning, berdialog bahasa arab/inggris dan berpidato itulah lauk-pauk
sehari-hari mereka. Jangan heran, ditingkat nasional di berbagai bidang
maupun institusi negeri atau swasta banyak tokoh yang memang lahir dari
bilik Pondok Pesantren.
5). Di pesantren perempuan akan terbiasa memakai jilbab.
Jilbab
melindungi wanita dari pandangan jahat penyebab fitnah, ketika seorang
perempuan mengenakan jilbab. Ia akan mendapat kemuliaan dan kehormatan,
dan tidak akan ada orang yang berani mengganggu menyentuhnya. Bagi
orang tua yang memiliki anak perempuan, tentu akan merasakan bahagianya
jika memiliki seorang anak pandai menutup aurat, namun karena pergaulan
dan kebiasaan yang mereka liat terkadang menjadi tidak mudah untuk
mengarahkan mereka untuk slalu berpakaian syar’i. Maka bagi orang tua
yang memiliki anak di pondok pesantren patutlah bersyukur bangga karena
santri perempuan tidak akan di biarkan membuka auratnya meskipun hanya
memperlihatkan sehelai rambut.
6). Menjadi penghafal Al-Qur’an
Dengan menjadi penghafal Qur’an dan mengamalkan nilai-nilai yang ada
di dalamnya, seorang anak yang berada di pondok pesantren diharapkan
menjadi pribadi yang patuh terhadap orang tua, guru dan perintah Agama.
Siapa yang tidak ingin anaknya menjadi penghafal Al-Qur’an, bahkan
seorang penjahat pun ingin anaknya bisa mengaji Al-Qur’an. Di hari akhir
nanti Al-Qur’an akan menjadi syafaat bagi orang yang slalu membaca/
menghafalnya, bahkan, untuk orang tua yang anaknya merupakan penghafal
Qur’an. Maka orang tuanya akan di pakaikan mahkota kemuliaan, penghafal
Qur’an akan menjadi keluarga Allah SWT. Jadi, apalagi yang nenunda niat
orang tua untuk memasukan anaknya di pondok pesantren.
Inilah beberapa manfaat jika orang tua memasukan anaknya di pondok
pesantren, sehingga ilmu agama islam yang mereka dapatkan lebih
memumpuni dan akan terbentuk lebih baik untuk masa depan mendatang. Tapi
awas semuanya harus diawali oleh keinginan sang anak untuk mencari ilmu
di pondok pesantren, sedangkan orang tua hanya memfaslitasi, mendukung
disertai dengan do’a bagi sang anak. Maka bersyukurlah bagi orang tua
yang masih diberikan kesempatan untuk bisa menyekolahkan anaknya di
pondok pesantren.
Oleh :
Diki Wahyudi
Ketua Umum IKAPAL
Ikatan Keluarga Alumni Pondok Pesantren Al-Bustaniyah Cilegon Banten
0 comments:
Post a Comment