Saturday, 16 January 2021

Presiden: Lakukan Tanggap Darurat di Majene-Mamuju

 

GEMPA DI MAMUJU, 42 MENINGGAL I Petugas mengevakuasi korban yang terjepit bangunan di rumah sakit Mitra Manakarra yang runtuh akibat gempa bumi berkekuatan 6,2 SR di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1). Sebanyak 5 orang dievakuasi dua diantaranya selamat dan tiga orang meninggal dunia di rumah sakit tersebut dan pencarian sementara masih berlanjut. Jumlah korban meninggal sedikitnya 42 jiwa.

JAKARTA – Presiden Joko Widodo memerintahkan ke­menterian, lembaga, serta aparat keamanan terkait se­gera melakukan langkah tang­gap darurat untuk mengatasi dampak gempa yang meng­guncang Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.

“Dan saya telah juga me­merintahkan kepada Kepala BNPB, kepada Menteri So­sial, kepada Kepala Basarnas, Panglima TNI dan Kapolri, serta jajarannya untuk segera melakukan langkah-langkah tanggap darurat mencari dan menemukan korban serta melakukan perawatan terha­dap korban luka-luka,” ujar Jokowi dalam keterangan pers yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (15/1).

Sebelumnya, gempa mag­nitudo 6,2 terjadi di wilayah Sulawesi Barat, Jumat dini hari. Gempa tersebut mero­bohkan banyak bangunan, termasuk Kantor Gubernur Sulbar. Gempa berpusat enam kilometer timur laut Kabupa­ten Majene 2.98 LS-118.94 BT pada kedalaman 10 kilometer.

Jokowi pun menyampai­kan dukacitanya terhadap keluarga korban yang me­ninggal dunia akibat musibah ini. “Saya atas nama pemerin­tah dan masyarakat Indone­sia menyampaikan dukacita yang mendalam atas korban yang meninggal dunia,” tutur Jokowi.

Bakal Bertambah

Sementara itu, Badan Pe­nanggulangan Bencana Dae­rah (BPBD) Sulawesi Barat (Sulbar) memperbarui data korban meninggal dunia aki­bat gempa magnitudo (M) 6,2 di Majene dan Mamuju. Hing­ga kini total korban meninggal dunia menjadi 42 orang.

“Korban jiwa hingga saat ini untuk seluruh Sulawesi Barat (Sulbar) itu dari wila­yah Majene dan Mamuju 42 meninggal dunia,” ujar Kepala BPBD Sulbar, Darno Majid.

Darno mengatakan korban jiwa saat ini terdata masih dari wilayah Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene.

Menurut Darno, tim ga­bungan dari Basarnas, BPBD, sampai TNI-Polri hingga saat ini masih terus mengevakuasi korban yang terjebak di rerun­tuhan bangunan.

“Nanti akan saya up­date lagi perkembangan ter­barunya,” tuturnya.

Sementara itu, data terak­hir dari BNPB menyebutkan, sekitar 637 orang mengalami luka-luka dan sekitar 15 ribu orang mengungsi akibat gem­pa di Majene.

“Sepuluh titik pengungsi­an Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean, Desa Deking, Desa Mekata, Desa Kabi­raan, Desa Lakkading, Desa Lembang, Desa Limbua di Kecamatan Ulumanda dan Kecamatan Malunda, dan Kecamatan Sendana,” tulis laporan BNPB.

Sejumlah infrastruktur di Majene juga rusak akibat gempa seperti longsor di tiga titik sepanjang jalan poros Majene–Mamuju yang mem­buat akses jalan terputus.

“(Ada) 300 unit rumah ru­sak, satu unit puskesmas (RB/rusak berat), satu kantor Dan­ramil Malunda (RB), jaringan listrik padam, komunikasi se­lular tidak stabil,” tulis BNPB.

Sementara itu, kerusakan infrastruktur cukup parah juga terjadi di Mamuju yang men­jadi ibu kota Sulawesi Barat.

“Hotel Maleo (rusak be­rat), Kantor Gubernur Sulbar (rusak berat), rumah warga rusak (pendataan), RSUD Mamuju (rusak berat), satu unit minimarket (rusak berat), jaringan listrik padam, komu­nikasi selular terputus-putus/tidak stabil,” tulis BNPB.

Gempa Susulan

Di tempat terpisah, Kepa­la Badan Meteorologi, Klima­tologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, meng­ingatkan adanya potensi gempa susulan yang berakibat tsunami di Majene, Sulawesi Barat.

“Masih ada potensi gempa susulan berikutnya yang ma­sih kuat bisa mencapai ke­kuatan yang seperti sudah terjadi, 6,2 atau sedikit lebih tinggi lagi,” kata Dwikorita.

Dwikorita menuturkan, tsunami dapat terjadi karena ada kemungkinan longsor ba­wah laut. Longsor diakibatkan karena kondisi batuan yang sudah digoncang gempa seba­nyak 28 kali. “Memungkinkan terjadinya longsor ke dalam laut atau longsor bawah laut, sehingga berpotensi terjadi tsunami apabila ada gempa susulan berikutnya dengan pusat gempa masih di pantai atau bahkan di pinggir laut,” tutur dia.

Oleh karena itu, Dwikorita mengimbau agar masyarakat tidak mendekat ke bangunan yang rentan roboh dan men­jauhi daerah pantai. Ia meng­ingatkan agar masyarakat di daerah pantai segera bergegas menjauh dan pergi ke tempat yang lebih tinggi, apabila ter­jadi goncangan atau gempa susulan.
Share:

0 comments:

Post a Comment

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

DINAS PENDIKAN BANTEN SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL

DINAS PENDIKAN BANTEN SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL

Silakan Klik Kerja sama Publikasi

MOTO KAMI


Cermat Cerdas Tepat Dalam Informasi Menjadi Media Inpendent Berita Tanpa Intervensi

Unsur Pimpinan DPR RI 2024 2029

Ucapan Selamat Pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serang

Ucapan Selamat Pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serang

PT KONTAK MEDIA PERSADA GROUP KLIK

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

BUMN PEDULI BANGSA

BUMN PEDULI BANGSA

Penawaran Kerja Sama

TV KONTAK BANTEN

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI
Media yang kuat butuh rakyat yang terlibat, mengelola kebebasan dengan bertanggung jawab._ Najwa Shihab

SILAKAN PASANG IKLAN KLIK

IBU KOTA NUSANTARA

IBU KOTA NUSANTARA

KONTAK MEDIA GROUP

BACA BERITA BIKIN PAS DI HATI YA DI SINI !!

INFO CPNS DAN PPPK 2025 KLIK

PESAN MAKANAN ENGAK RIBET

MOTO KAMI


BERBUAT BAIK TERHADAP SESAMA SESUNGGUHNYA UNTUK KEBAIKAN DIRI KITA

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

INFO DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) RI

KEMENTRIAN BUMN

KEMENTRIAN BUMN

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

ENERGI KOLOBORASI

ENERGI KOLOBORASI

Bergerak TAK TERBATAS

Bergerak TAK TERBATAS

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

SENYUM ADALAH IBADAH

SENYUM ADALAH IBADAH

SELAMAT DAN SUKSES

SELAMAT DAN SUKSES

Bergerak Tumbuh Bersama

Bergerak Tumbuh Bersama

SELALU BERBUAT UNTUK BANGSA

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Mau Kirim Tulisan Artikel Klik aja

MOTO KAMI


Sekecil APAPUN Yang Anda Perbuat Akan Menjadikan Cermin Kami untuk Maju

BARCODE INFO KERJA KLIK

Silakan Pesan Buku Catatan Kehidupan Ali

Berita Populer

INFO KPK

INFO KEJAKSAAN RI

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BANGKIT LEBIH KUAT

BANGKIT LEBIH KUAT

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

BERGERAK DAN BERGERAK

Seputar Parlemen

INFO KPK JAKARTA

INFO ICW NASIONAL KLIK

Salam Damai Untuk Indonesia

Layanan Kota Tangerang Selatan BPHTB

Kementrian

Susunan Redaksi

Kementrian PU

Support