Mamuju- Ratusan warga korban gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo di
Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat, mengantre untuk mendapatkan
tenda.
Dilaporkan dari Mamuju, sejak Selasa pagi, ratusan warga
terlihat sudah mengantre di depan rumah jabatan Wakil Bupati Mamuju di
Jalan Ahmad Kirang.
"Sejak tadi saya mengantre dan sampai saat
ini belum mendapatkan giliran untuk mendapatkan bantuan tenda dan
katanya ada juga lima kilogram beras," kata seorang warga Mamuju Ilham,
ditemui saat mengantre untuk mendapatkan tenda di depan rumah jabatan
Wakil Bupati Mamuju, Selasa siang.
Ia mengaku mengungsi di
Stadion Manakarra Mamuju bersama kedua orang tuanya, sesaat setelah
terjadi gempa yang merusak rumahnya di kawasan Pasar Lama atau Pasar
Sentral Mamuju.
Sejak mengungsi di kawasan Stadion Manakarra
Mamuju, ia dan para pengungsi lainnya sudah banyak mendapatkan bantuan
dari sejumlah relawan.
Namun, yang sangat memprihatinkan
lanjutnya, para pengungsi sangat kesulitan mendapatkan air bersih,
termasuk untuk kegiatan MCK (mandi, cuci dan kakus).
"Kalau
makanan dan minuman, banyak yang memberikan bantuan dari relawan. Tapi,
kami sangat kesulitan air bersih untuk kegiatan MCK. Kalau saya, masih
bisa pulang ke rumah tetapi orang tua saya harus ke masjid terdekat,"
tutur Ilham.
Pengungsi lainnya yang ditemui saat mengantre di
depan rumah jabatan Wakil Bupati Mamuju Ramli mengaku sudah menunggu
lebih dari dua jam, tetapi juga belum mendapatkan tenda dan beras.
"Saya di sini sejak pukul 10.30 WITA, tapi sampai sekarang, juga belum dipanggil untuk mendapatkan tenda," ujar Ramli.
Warga kata dia, tidak mendapatkan informasi terkait adanya bantuan
tenda dan beras di depan rumah jabatan Wakil Bupati Mamuju tersebut.
Warga lanjutnya, harus mencari informasi sendiri agar bisa mendapatkan bantuan.
"Tenda dan terpal memang sangat kami butuhkan, karena kalau makanan dan
minuman banyak relawan yang mengantarkan ke lokasi pengungsian. Tidak
ada pemberitahuan adanya bantuan tenda ini, jadi kebetulan memang saya
berkeliling dan melihat ada yang mengantre sehingga saya juga ikut
mengantre," tuturnya.
"Kalau kita tidak mencari sendiri, tidak
akan mendapatkan informasi. Jadi kami (pengungsi) yang harus aktif
mencari informasi agar bisa mendapatkan bantuan," ucap Ramli.
Seharusnya menurut Ramli, para Ketua RT yang mendata warganya yang
membutuhkan bantuan kemudian mewakilkan untuk mengambil bantuan tersebut
agar warga tidak perlu berdesak-desakan mengantre.
"Kita sudah
menderita karena terpaksa mengungsi, eh kita juga yang harus
berkeliling mencari bantuan. Seharusnya, Ketua RT yang mengkoordinir
kemudian mewakili warganya sehingga kita tidak harus mengantre
berjam-jam seperti ini," kata Ramli.
Hingga Selasa sore, antrean pengungsi di depan rumah jabatan Wakil Bupati Mamuju masih terus berlangsung.
Pengungsi dari seluruh wilayah Kabupaten Mamuju terus mendatangkan untuk mengantre mendapatkan tenda dan beras.a
0 comments:
Post a Comment