JAKARTA - Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) ) Bima Haria Wibisana membuat heboh karena mengungkapkan penemuan 97.000 data PNS misterius pada 2014. PNS itu tidak jelas keberadaannya tapi mendapatkan gaji dan iuran pensiun.
Ketua MPR Bambang Soesatyo meminta agar BKN besama kepolisian untuk melakukan pendalaman terhadap adanya temuan tersebut.
"Meminta
BKN bersama Kepolisian untuk melakukan pendalaman terhadap temuan
tersebut, dan memberikan penjelasan kronologis kasus temuan database PNS
yang tidak jelas tersebut, mengingat database yang diungkapkan sudah
terjadi pada tahun 2014 silam dan berdampak timbulnya polemik di
kalangan masyarakat," kata pria yang akrab disapa Bamsoet kepada
wartawan, Rabu (26/5/2021).Politikus Partai Golkar ini juga meminta agar BKN dapat melakukan
evaluasi sistem database ASN secara berkala, serta melakukan inovasi
guna mencegah berulangnya kejadian serupa."Meminta BKN untuk terus berinovasi dalam melakukan pemutakhiran data
ASN (PNS, PPPK) dan PPT Non-ASN, agar data yang ada pun valid dan
menjadi lebih akurat," ujar Ketua Umum IMI itu.
Selain itu,
mantan Ketua DPR ini juga meminta komitmen BKN untuk terus mengelola dan
menjaga kerahasiaan data, di samping terus mengingatkan ASN baik itu
PNS, PPPK dan PPT Non-ASN untuk melakukan pemutakhiran data serta
riwayat pribadinya.
"Dapat
melalui akses daring ke dalam Aplikasi MySAPK berbasis gawai dan
website yang ditetapkan BKN sebagai otentifikasi data ASN dan PPT
Non-ASN," kata Bamsoet.
0 comments:
Post a Comment