Jakarta -Skema Pilpres 2024 yang kini berkembang di media sosial tak mencantumkan Partai Demokrat dan PKS dalam peta koalisi pertarungan. PKS menanggapi santai soal skema koalisi Pilpres 2024 itu.
"Wajar semua usaha menang di 2024. Skenario di atas sah saja," kata Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera kepada wartawan, Rabu (25/8/2021)
Dalam skema yang berkembang di media sosial, kursi PKS di DPR jika digabungkan dengan Partai Demokrat hanya 15%, sehingga dinilai tak lolos ambang batas atau presidential threshold. Mardani kemudian menyinggung soal upaya kontestasi tak sempurna.
"Dan PKS akan selalu bekerja dan untuk melayani rakyat. Dan yakin, upaya apapun yang berusaha membuat kontestasi tidak sempurna adalah bagian dari menurunkan kualitas demokrasi," ujar Mardani.
Anggota Komisi II DPR RI ini juga menyinggung soal kompetisi yang sehat dalam Pilpres 2024. Setiap parpol termasuk PKS, kata Mardani berhak ajukan calon presiden di 2024.
"Semua parpol punya hak untuk mengajukan calon dan ikut dalam kompetisi yang sehat," imbuhnya.
Pertarungan Pilpres 2024 memang terbilang masih tiga tahun lagi, namun skema kekuatan yang akan bertarung di Pilpres 2024 sudah muncul ke publik. Skema di 2024 yang kini muncul itu adalah Partai Demokrat dan PKS tak diajak dalam koalisi pertarungan.
Selasa (24/8), skema di Pilpres 2024 ini ramai dibicarakan di media sosial. Dalam skema itu, awalnya dipetakan dulu kursi tujuh partai di parlemen yang disebut mendukung pemerintah Presiden Jokowi, sebagai berikut:
PDIP= 128 kursi
Golkar= 85 kursi
Gerindra= 78 kursi
Nasdem= 59 kursi
PKB= 58 kursi
PAN= 44 kursi
PPP= 19 kursi
Sedang Partai Demokrat yang memiliki 54 kursi dan PKS 50 kursi di DPR disebut berada di luar pemerintah Presiden Jokowi. Jika dipersentasekan, koalisi partai pendukung Presiden Jokowi itu sama dengan 82%, sedangkan Demokrat dan PKS jika digabungkan hanya 15%.
PDIP+Gerindra= 31,87%
Golkar+Nasdem= 21,36%
PKB+PAN+PPP= 21,05%
0 comments:
Post a Comment