JAKARTA ( Kontak Banten) – Yayasan Gugus Antisipasi Narkotika Nusantara (GANN), menggelar Rapat Kerja Nasional Ke-1 tahun 2022 (Rakernas 1 2022), Sekaligus Diklat oleh Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia.
Terlihat hadir di kesempatan itu unsur BNN Pusat RI selaku narasumber, Kombes Ni Wayan Sri, Mediono, Debby. F. Hernawaty, Wildah DJ, Dewan Pendiri sekaligus Pembina Yayasan GANN, Nursyamsu M. AH Iding, Ketua Panitia NFY Fanny dan Peserta Rakernas & Diklat DPD dan DPC se-Indonesia.
Event Nasional ini, yang diikuti DPD dan DPC Yayasan GANN se-Indonesia resmi dibuka oleh Pendiri Yayasan GANN.
Nursyamsu M. AH Iding, di Auditorium Serbaguna Lantai IV gedung
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Jakarta, Sabtu (28/07/2022).
Pembukaan kegiatan dimulai pukul 09.58 WIB, diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dilanjutkan dengan sambutan dan pemaparan materi dari narasumber. Dalam kata sambutannya Pendiri sekaligus Pembina Yayasan GANN Nursyamsu M. AH Iding, mengatakan kepada seluruh peserta Diklat dan Rakernas Ke-1 2022 Yayasan GANN,”Saya ucapkan selamat dan sukses untuk mengikuti Diklat dan rakernas Yayasan GANN, Adapun program yang telah dijalankan oleh Yayasan GANN selama ini, seperti sosialisasi dan edukasi mengenai akan bahayanya narkoba ke Sekolah-sekolah,”ucapnya.
Sambung, Nur samsu dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, Rapat Kerja Nasional Ke-1 2022 Yayasan GANN, secara resmi saya nyatakan dibuka,” pungkasnya. Pemaparan materi dibuka oleh narasumber pertama Jajaran Direktur Peran serta masyarakat BNN RI, Kombes Ni Wayan Sri. Pembahasan yang disampaikan dengan judul “Kebijakan dan Strategi Pemberdayaan Masyarakat” ia memaparkan secara rinci bagaimana? gambaran ancaman narkotika, jumlah orang yang memakai narkoba di Indonesia sertSelanjutnya pemaparan materi kedua oleh Psikolog Debby F. Hernawaty. Dengan pembahasan mengenai pahami bahaya narkoba, kenali penyalahgunaannya dan segera rehabilitasi, Ia menyebutkan Indonesia darurat narkoba diantaranya ada kelompok pelajar dan mahasiswa dengan angka prevalensi penggunaan narkoba sebesar 3,2℅ setara dengan 2.297.492 orang dan juga pekerja dengan angka prevalensi penggunaan narkoba sebesar 2,1℅, setara dengan 1.514.037 orang, “katanya. a kebijakan dan strategi BNN RI, dalam pemberantasan dan pencegahan
Dilanjutkan lagi pemaparan materi ketiga oleh unsur BNN RI, Mediono. Dalam pembahasan tentang pengenalan aspek hukum dalam pencegahan dan pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN), ia menyampaikan sebagaimana yang dikatakan oleh Presiden Jokowi tentang fakta perkembangan kejahatan narkoba, dalam setahun yang meninggal 18.000 orang akibat narkotika, coba bayangkan, ini bukan angka kecil, sudah darurat, semuanya harus kerjasama karena kondisi nya menurut saya sudah sangat darut, “ucapnya.
Penyampaian materi terakhir disampaikan oleh Direktorat peran serta masyarakat Deputi bidang pemberdayaan masyarakat BNN, Wildan DJ dengan judul rencana aksi dalam program pembahasan tentang pengenalan aspek hukum dalam pencegahan dan pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN), sebagaimana instruksi presiden Nomor 2 tahun 2020 ditandatangani 28 Februari 2020 Inpres 2/20 menjadi landasan bertindak bagi seluruh lembaga/Instansi pemerintah baik pusat dan daerah dalam melaksanakan rencana aksi Nasional P4GN dan harus dilaporkan realisasi capai kinerja,”terangnya. Sementara itu, Ketua DPC Yayasan GANN Bekasi Raya, Febi Januar saat dikonfirmasi awak media usai diklat mengatakan,”Kami atas nama Yayasan GANN Bekasi Raya memberikan apresiasi tertinggi kepada Yayasan GANN sebagai lembaga penggiat anti narkoba yang konsisten dalam perjuangannya memberi pelayanan publik dalam melaksanakan P4GN,”imbuhnya.
Febi Januar juga mengucapkan terimakasih kepada negara yaitu BNN RI yang telah memberikan pendidikan dan pelatihan kepada kita semua sebagai langkah-langkah kepada pencegahan terhadap peredaran narkoba, musuh bangsa dan negara, tutupnya.
Narkoba,”ujarnya.
0 comments:
Post a Comment