Thursday, 18 August 2022

Memahami Politik Indentitas untuk Solidaritas

 


Salah satu bahasan tak terhindarkan ketika kamu masuk ke jurusan Ilmu Politik adalah soal Politik Identitas. Istilah ini, jika diperhatikan, biasanya paling banyak muncul di masa-masa pemilihan kepala daerah atau bahkan negara. Atribut-atribut dikenakan agar pemilih 'jatuh cinta' pada si calon dan ya, hal ini jadi hal biasa dalam dunia cari dukungan di Indonesia. Meskipun tahu garis besarnya, apa sih sebenarnya identitas politik itu? Mari pahami bersama di sini.

Definisi Politik Identitas

Istilah “politik identitas” pertama kali di cetuskan  oleh feminis kulit hitam Barbara Smith dan Combahee River Collective pada tahun 1974. Politik identitas berawal dari kebutuhan untuk membentuk kembali gerakan-gerakan yang selama ini mengutamakan kesamaan yang monoton daripada nilai strategis perbedaan. Kalau didefinisikan dalam kalimat sederhana, politik identitas adalah ketika orang-orang dari ras, etnis, jenis kelamin, atau agama tertentu ini membentuk aliansi dan berorganisasi secara politik untuk membela kepentingan kelompok mereka. Gerakan feminis, gerakan hak-hak sipil, dan gerakan pembebasan LGBT adalah contoh dari pengorganisasian politik semacam ini.

Politik identitas diyakini sebagai “politik paling mendalam dan berpotensi paling radikal karena datang langsung dari identitas diri sendiri, sebagai lawan dari upaya untuk mengakhiri penindasan orang lain.” The Combahee River Collective merinci bagaimana pengalaman mereka sebagai perempuan kulit hitam, berbeda dari wanita kulit putih, dan ini penting karena memahami cara-cara di mana penindasan rasial, ekonomi, gender, dan lainnya terkait dan membentuk kehidupan mereka membantu memastikan bahwa tidak ada yang bisa tertinggal.

Politik Identitas di Indonesia

Politik Islam di Indonesia  Cenderung Mengarah  pada politik identitas. Sebenarnya, perkembangan politik Islam di Indonesia berfluktuasi sejak era Orde Baru hingga era reformasi saat ini. Politik Islam di Indonesia seringkali dijadikan sebagai alat politik belaka saat pemilu. Doktor bidang politik, FISIP UMM, Gonda Yumitro, MA, Ph.D memaparkan hasil penelitiannya dalam orasi ilmiah Kehakiman FISIP Periode II/2021, Rabu (23/6).

Menurut Gonda, Islam sebenarnya memiliki posisi yang sangat strategis karena memiliki sejarah panjang dalam perpolitikan Indonesia, dan umat Islam merupakan mayoritas penduduk Indonesia. Namun, Islam sering digunakan sebagai alat politik. Ketika membutuhkan dukungan politik, para pemimpin sering menggunakan identitas Islam sebagai alat untuk mencari dukungan. 

Contoh lain misalnya, politik identitas  Juga memainkan  peran utama dalam pemilihan gubernur Jakarta 2017, di mana beberapa anggota komunitas Muslim memobilisasi massa dalam jumlah besar melawan mantan Gubernur Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama. Topik ini terus menjadi topik pinggiran politik dan masyarakat Indonesia pada bulan-bulan setelah hasil pemilu, tetapi  menjadi topik utama setelah Gubernur Anies Baswedan yang baru dilantik menggunakan istilah "pribumi," atau penduduk asli, dalam pidato publik pertamanya sebagai pimpinan Jakarta. Menurut Usman Hamid, direktur eksekutif Amnesty International Indonesia, politik identitas di Indonesia telah digunakan sebagai alat untuk mengembalikan distribusi sumber daya.

Apakah Politik Identitas Baik?

Ilmuwan politik Universitas Stanford Francis Fukuyama  Menyebut Politik Indentitas  sebagai salah satu "ancaman utama" yang dihadapi demokrasi, mengalihkan energi dan berpikir jauh dari masalah yang lebih besar, seperti meningkatnya ketidaksetaraan ekonomi. "Bagaimana kita bisa bersatu dalam sesuatu yang besar, ketika kita terus membelah diri menjadi faksi-faksi yang lebih kecil? “Di jalan ini terletak, pada akhirnya, kehancuran dan kegagalan negara,” Fukuyama memperingatkan.

Jika logika politik identitas adalah untuk membagi kita menjadi potongan-potongan yang lebih kecil, urutan itu berakhir dan tak terhindarkan dengan identitas satu. Dan satu-satunya cara untuk melindungi dan menjunjung tinggi individu — setiap individu — adalah melalui hak dan prinsip yang luas, mencakup semua. Jadi, menurut Fukuyama, daripada menuju politik identiitas, kita harus bergerak menuju politik solidaritas. Tetapi agar solidaritas itu bertahan, ia harus bergulat dengan politik identitas. Politik identitas, dengan segala kekurangannya, tidak bertentangan dengan visi nasional yang menyeluruh: menjadikan kita satu.

 

Yudi Nugrohon Prasetyo Ketua Koordinasi Wilayah GRTW

 

Share:

0 comments:

Post a Comment

Selamat HUT Byangkara Ke 79

Selamat HUT Byangkara Ke 79

DPRD KAB SERANG SELAMAT HUT BYANGKARA KE 79

DPRD KAB SERANG SELAMAT HUT BYANGKARA KE 79

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

DINAS PENDIKAN BANTEN SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL

DINAS PENDIKAN BANTEN SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL

Silakan Klik Kerja sama Publikasi

MOTO KAMI


Cermat Cerdas Tepat Dalam Informasi Menjadi Media Inpendent Berita Tanpa Intervensi

Unsur Pimpinan DPR RI 2024 2029

Ucapan Selamat Pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serang

Ucapan Selamat Pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serang

PT KONTAK MEDIA PERSADA GROUP KLIK

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

BUMN PEDULI BANGSA

BUMN PEDULI BANGSA

Penawaran Kerja Sama

TV KONTAK BANTEN

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI
Media yang kuat butuh rakyat yang terlibat, mengelola kebebasan dengan bertanggung jawab._ Najwa Shihab

SILAKAN PASANG IKLAN KLIK

IBU KOTA NUSANTARA

IBU KOTA NUSANTARA

KONTAK MEDIA GROUP

BACA BERITA BIKIN PAS DI HATI YA DI SINI !!

INFO CPNS DAN PPPK 2025 KLIK

PESAN MAKANAN ENGAK RIBET

MOTO KAMI


BERBUAT BAIK TERHADAP SESAMA SESUNGGUHNYA UNTUK KEBAIKAN DIRI KITA

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

INFO DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) RI

KEMENTRIAN BUMN

KEMENTRIAN BUMN

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

ENERGI KOLOBORASI

ENERGI KOLOBORASI

Bergerak TAK TERBATAS

Bergerak TAK TERBATAS

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

SENYUM ADALAH IBADAH

SENYUM ADALAH IBADAH

SELAMAT DAN SUKSES

SELAMAT DAN SUKSES

Bergerak Tumbuh Bersama

Bergerak Tumbuh Bersama

SELALU BERBUAT UNTUK BANGSA

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Mau Kirim Tulisan Artikel Klik aja

MOTO KAMI


Sekecil APAPUN Yang Anda Perbuat Akan Menjadikan Cermin Kami untuk Maju

BARCODE INFO KERJA KLIK

Silakan Pesan Buku Catatan Kehidupan Ali

Berita Populer

INFO KPK

INFO KEJAKSAAN RI

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BANGKIT LEBIH KUAT

BANGKIT LEBIH KUAT

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

BERGERAK DAN BERGERAK

Seputar Parlemen

INFO KPK JAKARTA

INFO ICW NASIONAL KLIK

Salam Damai Untuk Indonesia

Layanan Kota Tangerang Selatan BPHTB

Kementrian

Susunan Redaksi

Kementrian PU

Support