Jakarta ( Kontak Banten) - Pemerintah sudah memberikan ancang-ancang atau sinyal bahwa harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis RON 90 atau Pertalite bakal segera naik. Hal itu mengingat ketidakberdayaan pemerintah menambah dana subsidi tatkala misalnya adanya tambahan kuota BBM yang saat ini sudah sekarat.
Asal tahu saja, saat ini kondisi kuota Pertalite dan Solar Subsidi sekarat. Sampai pada Juli 2022 konsumsi Pertalite sebagai Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) sudah mencapai 16,8 juta kilo liter (KL). Dengan begitu, kuota hingga akhir tahun hanya tersisa 6,2 juta KL dari kuota yang ditetapkan sebesar 23 juta KL sampai akhir tahun.
Sementara konsumsi Solar Subsidi sebagai Jenis BBM Tertentu (JBT) sudah mencapai 9,9 juta KL dari kuota 14,91 juta di tahun 2022 ini atau tersisa 5,01 juta KL.
Artinya, jika kuota ditambah, pemerintah akan menambah dana subsidi untuk kedua BBM itu. Tahun 2022 ini saja, pemerintah akan mengeluarkan dana subsidi senilai Rp 502,4 triliun.
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto menyatakan, jika tidak disubsidi, sejatinya harga Pertalite yang saat ini hanya Rp 7.650 per liter, harga sesungguhnya adalah Rp 13.150 per liter. Sementara Pertamax atau RON 92 yang saat ini dijual Rp 12.500 per liter harga sesungguhnya adalah Rp 15.150 per liter.
Terkait adanya isu akan naiknya harga BBM Subsidi, Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR, Said Abdullah tidak setuju dengan adanya tambahan subsidi. "Tidak ada penambahan subsidi, pilihan yang bisa ditempuh pemerintah adalah menaikkan harga energi yang disubsidi dengan mempertimbangkan dampak inflasi dan daya beli rumah tangga miskin," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Senin (15/8/2022).
"Banggar DPR tidak akan mengubah alokasi subsidi energi pada tahun ini. Banggar DPR juga telah lama menyarankan kebijakan reformasi kebijakan subsidi energi. Sebaiknya pemerintah segera menjalankan kebijakan reformasi subsidi energi," paparnya.
Mengingat tidak disetujuinya penambahan kuota maupun subsidi, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan harus ada penyesuaian harga Pertalite. "Kalau memang gak ada alokasinya (penambahan) itu, ya kita harus sesuaikan (harga Pertalite), iya dong kalau gak naik gimana?" kata Arifin saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Senin (15/8/2022). "Kita yang terbaik buat negara supaya ke depannya (negara bertahan), harga minyak mentah aja gak turun turun ya to," kata dia.
Sinyal kenaikan harga BBM sejatinya telah dilontarkan oleh Menteri Investasi atau Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia. mbahasan rencana kenaikan harga BBM ini juga dilakukan di tengah keputusan Badan Anggaran (Banggar) DPR yang menolak adanya penambahan subsidi melalui tambahan kuota BBM Pertalite dan Solar Subsidi.
"Saya menyampaikan sampai kapan APBN kita akan kuat menghadapi subsidi yang lebih tinggi, jadi tolong teman-teman sampaikan juga kepada rakyat bahwa rasa-rasanya sih untuk menahan terus dengan harga BBM seperti sekarang feeling saya harus kita siap-siap kalau katakanlah kenaikan BBM itu terjadi," kata Bahlil di Gedung Kementerian Investasi, Jumat (12/8/2022).
PT Pertamina (Persero) sejatinya pada 3 Agustus 2022 ini baru saja menaikkan harga tiga jenis BBM non subsidinya. Ketiga BBM tersebut diantaranya adalah Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex.
Adapun kenaikan harga tersebut berbeda disetiap wilayah seperti di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur hingga Papua.
Berikut daftar lengkap harga BBM di seluruh SPBU yang berada di Indonesia:
1. Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Pertamax Turbo Rp 17.900
Dexlite Rp 17.800
Pertamina Dex Rp 18.900
Pertamax Rp 12.500
2. Provinsi Sumatera Utara
Pertamax Turbo Rp 18.250
Dexlite Rp 18.150
Pertamina Dex Rp 19.250
Pertamax Rp 12.750
3. Provinsi Sumatera Barat
Pertamax Turbo Rp 18.250
Dexlite Rp 18.150
Pertamina Dex Rp 19.250
Pertamax Rp 12.750
4. Provinsi Riau & Kepulauan Riau
Pertamax Turbo Rp 18.600
Dexlite Rp 18.500
Pertamina Dex Rp 19.600
Pertamax Rp 13.000
5. Kodya Batam
Pertamax Turbo Rp 18.600
Dexlite Rp 18.500
Pertamina Dex Rp 19.600
Pertamax Rp 13.000
6. Provinsi Jambi
Pertamax Turbo Rp 18.250
Dexlite Rp 18.150
Pertamina Dex Rp 19.250
Pertamax Rp 12.750
7. Provinsi Bengkulu
Pertamax Turbo Rp 18.600
Dexlite Rp 18.500
Pertamina Dex Rp 19.600
Pertamax Rp 13.000
8. Provinsi Sumatera Selatan
Pertamax Turbo Rp 18.250
Dexlite Rp 18.150
Pertamina Dex Rp 19.250
Pertamax Rp 12.750
9. Provinsi Bangka Belitung
Pertamax Turbo Rp 18.250
Dexlite Rp 18.150
Pertamina Dex Rp 19.250
Pertamax Rp 12.750
10. Provinsi Lampung
Pertamax Turbo Rp 18.250
Dexlite Rp 18.150
Pertamina Dex Rp 19.250
Pertamax Rp 12.750
11. Provinsi DKI Jakarta
Pertamax Turbo Rp 17.900
Dexlite Rp 17.800
Pertamina Dex Rp 18.900
Pertamax Rp 12.500
12. Provinsi Banten
Pertamax Turbo Rp 17.800
Dexlite Rp 17.800
Pertamina Dex Rp 18.900
Pertamax Rp 12.500
13. Provinsi Jawa Barat
Pertamax Turbo Rp 17.800
Dexlite Rp 17.800
Pertamina Dex Rp 18.900
Pertamax Rp 12.500
14. Provinsi Jawa Tengah
Pertamax Turbo Rp 17.800
Dexlite Rp 17.800
Pertamina Dex Rp 18.900
Pertamax Rp 12.500
15. Provinsi DI Yogyakarta
Pertamax Turbo Rp 17.800
Dexlite Rp 17.800
Pertamina Dex Rp 18.900
Pertamax Rp 12.500
16. Provinsi Jawa Timur
Pertamax Turbo Rp 17.800
Dexlite Rp 17.800
Pertamina Dex Rp 18.900
Pertamax Rp 12.500
17. Provinsi Bali
Pertamax Turbo Rp 17.800
Dexlite Rp 17.800
Pertamina Dex Rp 18.900
Pertamax Rp 12.500
18. Provinsi Nusa Tenggara Barat
Pertamax Turbo Rp 17.800
Dexlite Rp 17.800
Pertamina Dex Rp 18.900
Pertamax Rp 12.500
19. Provinsi Nusa Tenggara Timur
Pertamax Turbo Rp 17.800
Dexlite Rp 17.800
Pertamina Dex Rp 18.900
Pertamax Rp 12.500
20. Provinsi Kalimantan Barat, Tengah, Selatan, Timur, Utara
Pertamax Turbo Rp 18.250
Dexlite Rp 18.150
Pertamina Dex Rp 19.250
Pertamax Rp 12.750
21. Provinsi Gorontalo
Pertamax Turbo Rp 18.250
Dexlite Rp 18.150
Pertamina Dex Rp 19.250
Pertamax Rp 12.750
22. Provinsi Sulawesi Tengah, Tenggara, Selatan, Barat
Pertamax Turbo Rp 18.250
Dexlite Rp 18.150
Pertamina Dex Rp 19.250
Pertamax Rp 12.750
23. Provinsi Maluku & Maluku Utara
Dexlite Rp 18.150
24. Provinsi Papua
Pertamax Turbo Rp 18.250
Dexlite Rp 18.150
Pertamax Rp 12.750
25. Provinsi Papua Barat
Dexlite Rp 18.150
Pertamina Dex Rp 19.250
Pertamax Rp 12.750
0 comments:
Post a Comment