LEBAK ( KONTAK BANTEN) – Masyarakat Banten diimbau untuk tetap waspada, terhadap
berbagai potensi terjadinya bencana alam seperti, gempa bumi yang
beberapa waktu lalu terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Kewaspadaan itu penting dilakukan, mengingat kondisi topografi beberapa daerah di Banten, mirip dengan kondisi di Cianjur.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Provinsi Banten, Nana Suryana, seusai membuka acara Jambore Relawan
Provinsi Banten, Selasa (29/11/2022) mengatakan, Kabupaten Lebak,
Pandeglang dan juga Serang, mempunyai jenis topografi yang sama dengan
Kabupaten Cianjur yakni pegunungan.
Topografi pegunungan itu, sangat diwaspadai, terutama pada saat terjadinya bencana gempa bumi.
“Dampak yang ditimbulkan dari daerah pegunungan, yang terdampak gempa
bumi itu akan semakin banyak dan meluas, seperti longsor, pohon tumbang
sampai banjir bandang. Sehingga, hal itu berpotensi menyebabkan korban
jiwa dan materi yang lebih banyak,” ujarnya
Nana mengungkapkan, pada saat tejadi gempa di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang beberapa waktu lalu dampak kerusakan rumah warga sampai dirasakan di Kecamatan Mandalawangi. Sama halnya dengan yang terjadi di Cianjur.
Atas hal itu, Nana mengimbau kepada masyarakat Banten, untuk
senantiasa waspada dalam segala sector, selain kita juga selalu
melakukan simulasi penanganan pasca bencana bersama instansi terkait
guna mengukur kemampuan personil serta kekuatan peralatan yang ada.
“Simulasi tsunami sudah dilakukan bersama dengan TNI AL, Polair serta
TNI AD, untuk mengukur kekuatan dan kesiapsiagaan kita baik personel
maupun peralatan kita. Sehingga, bisa menutupi kekurangan kita,”
ujarnya.
BPBD Banten sampai saat ini, sudah mengirimkan 20 personel untuk membantu masyarakat terdampak di sana, sampai 10 hari kedepan.
Penugasan itu bisa diperpanjang bisa juga dipercepat, sesuai dengan kondisi di sana.
Ada dua tim yang dibentuk, pertama tim logistik yang membantu pendataan
kebutuhan logistik di seluruh masyarakat terdampak dan
pendistribusiannya.
Kedua posko terpadu, ada kesehatan dan dapur umum di Kecamatan Pacet.
“Informasinya, ada warga Banten yang bermukim di sana yang juga
terdampak, tapi tidak sampai ada korban jiwa hanya kerusakan rumah dan
luka ringan,” ucapnya.
Sementara, Pj Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan, Pemerintah Daerah
(Pemda) dengan segala instrument yang dimilikinya tentu bisa memprediksi
akan potensi bencana di masing-masing daerah.
Melalui mitigasi bencana yang dilakukan dengan maksimal, diharapkan itu
juga bisa meminimalisir adanya korban jiwa pada saat terjadi bencana.
“Ramalan cuaca yang selalu di update oleh BMKG, harus menjadi perhatian
kita semua agar bisa melakukan kewaspadaan sejak dini, baik itu
kewaspadaan individu, rumah tangga maupun kelompok, atau bahkan
kewaspadaan Pemda yang mempunyai kewajiban untuk mengantisipasi itu
sebisa mungkin,” ujarnya.
Maka dari itu, apel kesiapsiagaan seperti ini harus terus digalakkan,
tidak hanya di tingkat Provinsi tetapi juga sampai tingkat terkecil
yakni tingkat desa.
“Kita sudah massifkan kegiatan ini, berjenjang dari yang terkecil,” imbuhnya.
Kepada para relawan yang terlibat, Al Muktabar, memberikan apresiasi
yang setinggi-tingginya atas dedikasi kemanusiaan yang begitu tinggi,
yang diberikan oleh para relawan setiap terjadi bencana.
Negara sangat membutuhkan para relawan, Pemda dan juga masyarakat.
“Di situasi yang sulit itu, para relawan tampil lebih dulu dan mereka menjadi segala hal di sana, bahkan sampai nyawa sekalipun,” ucapnya.
0 comments:
Post a Comment