JAKARTA ( KONTAK BANTEN) Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali kembali mengingatkan kepada seluruh anggota Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) untuk tidak terburu-buru atau memaksa agar Anies Baswedan mengumumkan pendampingnya atau bakal calon wakil presiden, mengingat masa pendaftaran capres masih di akhir September 2023. “Menurut saya tidak perlulah kita memaksa harus bulan Juni ini. Kan masih lama pendaftarannya,” kata Ahmad Ali, saat dihubungi Senin (12/6/2023).
Ia mengungkapkan bahwa anggota KPP sudah diikat oleh piagam deklarasi, bukan sekadar lisan. Dan salah satu poinnya adalah menyerahkan penuh wewenang penetapan dan pengumuman bakal cawapres kepada Anies Baswedan.
“Di poin ketiga piagam deklarasi jelas tertulis bahwa seluruh ketua umum partai menyepakati menyerahkan kewenangan kepada Capres Anies Baswedan menentukan pendampingnya tanpa limit waktu. Dan tentunya harus dihormati dan dipatuhi oleh seluruh pengurus dari tiga partai, NasDem, PKS dan Demokrat,” ucapnya.
“Terkait dengan limit waktu yang tak ditentukan itu, maka penetapan cawapres oleh Anies Baswedan bisa kapan saja sampai masanya didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU),” sambungnya.
Mengacu pada kata-kata bijak dari Jenderal perang Tiongkok Sun Tzu bagaimana mengatur strategi untuk memenangkan sebuah peperangan, kata Ahmad Ali, koalisi KPP harus mampu mengenal lawan dan juga mengenal diri sendiri.
“Gimana mau membaca lawan kalau yang lawannya saja (pasangan capres-cawapres lain) belum ditentukan. Setelah itu kita juga harus mengukur diri sendiri dalam menghadapi lawan tersebut,” ucapnya.
Kata politisi asal Sulawesi Tengah ini, yang terpenting yang harus dilakukan saat ini oleh partai koalisi adalah bagaimana ketiga partai KPP massif mensosialisasikan capres Anies Baswedan, bukan malah mendesak-desak pengumuman cawapresnya.
“Sebagai contoh kita bisa lihat siapa partai yang massif mensosialisasikan Anies dalam memasang foto wajahnya di berbagai baliho partai ataupun calegnya di seluruh Indonesia dan mana yang tidak. Di situlah yang terpenting, bukan sosok cawapresnya. Karena siapapun cawapresnya asal anggota koalisi mau bekerja mempromosikan Anies ke masyarakat, Insya Allah elektabilitas Anies pasti juga meningkat,” cetusnya.
Dirinya menekankan bahwa soliditas koalisi antar partai, yaitu NasDem, PKS dan Demokrat terbangun karena kerja keras dan didasari landasan kepercayaan.
“Jadi saya hanya mencoba meluruskan ketika ada pengurus partai lain yang mendesak-desak dan mencoba merubah apa yang sudah disepakati di piagam, maka hal itu tidak bisa dengan mudah dikoreksi,” tandasnya.
Meski begitu, lanjut Ahmad Ali, dirinya masih meyakini soliditas Koalisi pendukung Anies Baswedan masih kuat, meski juga muncul adanya isu keretakan karena adanya rencana pertemuan Ketua DPP PDIP Puan Maharani dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).“Tapi saya tetap tegaskan bahwa Koalisi Perubahan tetap solid, dan kita yakin berjalan bersama. Andaikan ada silaturahim pertemuan dengan partai koalisi capres lain, hal itu wajar dalam perpolitikan. Dan itu bagus dalam pendidikan politik khususnya kepada kaum millennial bahwa perbedaan pilihan tidak membuat permusuhan antar anak bangsa,” pungkasnya.
0 comments:
Post a Comment