SERANG (KONTAK BANTEN)– Pemerintah Pusat memastikan, keberlangsungan siklus tanam para petani di daerah-daerah yang selama ini menjadi penyangga kebutuhan pangan nasional, dalam kondisi aman.
Terlebih, saat ini bangsa Indonesia sedang dihadapkan
pada kondisi cuaca yang kurang baik yakni, El Nino yang diprediksi
puncaknya akan tiba pada bulan Agustus – September 2023.
Selain El Nino, kondisi geopolitik dan perekonomian
global yang kurang baik juga menjadi salah satu ancaman ketahanan pangan
nasional.
Bahkan, beberapa negara sudah mengalami kesulitan
pangan. Karena, negara penyuplay menghentikan aktivitas ekspornya demi
pemenuhan kebutuhan pangan dalam negerinya.
Maka dari itu, Banten sebagai salah satu daerah
penyangga kebutuhan pangan nasional, harus dipastikan stok pangan dan
siklus penunjang pertanian lainnya dalam kondisi aman, baik untuk
menunjang kebutuhan pangan daerah maupun nasional.
“Kami sengaja datang ke Banten untuk memastikan kondisi
lahan pertanian dan juga siklus pengairannya masih cukup baik di Tengah
kondisi alam yang kurang baik,” kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin
Limpo, saat berkunjung ke Pendopo Gubernur Banten, KP3B, Kota Serang,
Selasa (18/7/2023).
Dikatakan Syahrul, pemerintah membutuhkan sekitar 500
ribu hektar lahan persawahan di setiap daerah yang konsentrasi pada
penunjang kebutuhan pangan nasional. ada beberapa daerah yang dijadikan
penunjang pangan nasional, seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat,
Banten. Kemudian Sumatera Utama (Sumut), Sumatera Selatan (Sumsel),
Sulawesi Selatan (Sulsel), NTB dan Kalimantan Selatan (Kalsel).
“Kalau dari satu daerah bisa memproduksi 7 juta ton
gabah dari total lahan itu, 50 persennya bisa langsung diproduksi
menjadi gabah, maka kebutuhan pangan kita sudah bisa mandiri,” ujarnya.
Selanjutnya, terkait dengan persoalan pupuk, irigasi dan
juga bibit, pemerintah pusat sudah membuat sebuah kebijakan untuk
pemenuhan itu.
Maka dari itu, dirinya terlebih dahulu melakukan
mitigasi daerah mana saja yang memiliki kekuatan ketahanan pangan
khususnya beras dan juga daerah mana saja yang masuk kategori hijau,
kuning dan merah dalam pemenuhan kebutuhan air bagi para petani.
“Banten ini memiliki tran perkembangan pertanian dalam
tiga tahun terakhir peningkatan hasilnya cukup baik. dan selama tiga
tahun Bantaran ekonomi itu dari Banten,” pungkasnya.
Menanggapi hal tersebut, Pj Gubernur Banten Al Muktabar
mengungkapkan, Provinsi Banten berkomitmen mengembangkan sektor
pertanian sebagai sektor unggulan terlebih dari infrastruktur berupa
jalan tol baru Serang-Panimbang sudah difungsikan.
“Melalui kegiatan ini, kita akan lebih mengoptimalkan
Sektor agro di Banten yang tentu akan terus dikembangkan apalagi
sekarang akses jalur selatan Banten semakin mudah dengan adanya
pembangunan infrastruktur jalan tol, Serang-Panimbang,” ungkap Al.
Al Muktabar menambahkan, Pemprov Banten sedang juga
sedang mengupayakan lahan-lahan yang terlantar atau HGU habis untuk
dikembalikan ke negara dan jika memungkinkan nanti dikembalikan dan
pengoptimalan nya bagi masyarakat untuk mendukung sektor pertanian.
“Selain itu, sawah-sawah yang dilindungi juga sudah kami
tetapkan. Tata ruang yang berpihak pada sektor agro juga sudah
ditetapkan untuk 2023 sampai 2043 Pak Menteri,” pungkasnya.
0 comments:
Post a Comment