SAMARINDA ( KONTAK BANTEN) Dalam acara diskusi yang diselenggarakan oleh stasiun radio lokal, Sdri. Marga Rahayu sebagai presenter mengajukan sejumlah pertanyaan kepada narasumber terkait pemilu dan partisipasi pemilih di Provinsi Kalimantan Timur. Dalam sesi pertanyaan dan tanggapan tersebut, para narasumber memberikan penjelasan yang menarik.
Pertanyaan pertama ditujukan kepada Bapak Mukhasan Ajib, S.Sos., M.I.Kom, Komisioner KPU Provinsi Kaltim. Sdri. Marga Rahayu menanyakan mengenai beberapa partai politik di Kaltim yang mengikuti pemilu di luar wilayah Aceh atau daerah lainnya. Bapak Mukhasan menjelaskan bahwa saat ini ada 18 partai politik yang berpartisipasi dalam pemilu, namun belum ada penetapan calon anggota legislatif.
Sdri. Marga Rahayu juga menanyakan tanggal pelaksanaan Pemilu 2024. Menurut Bapak Mukhasan, Pemilu akan dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2024, sedangkan pemilihan kepala daerah akan dilaksanakan pada tanggal 27 November 2024.
Pertanyaan selanjutnya berkaitan dengan anggaran yang disediakan untuk Pemilu 2024 di Kaltim. Sdri. Marga Rahayu menginformasikan bahwa pemilu termahal di dunia tercatat ada 3 negara, dengan India berada di posisi pertama dan Amerika berada di posisi kedua. Ia pun menanyakan berapa anggaran yang akan disediakan untuk pemilu di Kaltim. Bapak Mukhasan menjawab bahwa anggaran yang dialokasikan untuk Pemilu 2024 di Kaltim mencapai 310 M.
Selanjutnya, Sdri. Marga Rahayu mengajukan pertanyaan kepada Bapak Hari Dermanto, S.H., M.H, Ketua Bawaslu Provinsi Kaltim. Ia mengungkapkan bahwa Bawaslu seringkali dianggap tidak memiliki taring. Bapak Hari Dermanto menyatakan bahwa ketika apa yang ditanggapi oleh publik dan hukum tidak sejalan, seringkali sulit untuk menindaklanjuti pelanggaran karena terbatasnya bukti atau pelanggaran yang tidak terdeteksi. Ia juga menjelaskan tentang aplikasi "JariMu Awasimu Pemilu" yang melibatkan masyarakat dalam mengawasi pemilu dengan tujuan menciptakan kepemimpinan yang adil dan jujur.
Kemudian, Sdri. Marga Rahayu menanyakan peran Pemerintah Daerah dalam memberikan pengetahuan kepada publik terkait pemilu. Bapak Sucipto, S.Pd., M.Si, Kaban Kesbangpol Kota Samarinda, menyatakan bahwa pemerintah daerah melalui Kesbangpol berusaha aktif mendukung pemilu dengan menyiapkan sarana dan prasarana pemilihan, meskipun tanpa mengeluarkan anggaran khusus untuk pemilu. Pemerintah juga melakukan sosialisasi ke berbagai kalangan masyarakat, seperti kecamatan, universitas, dan sekolah, untuk meningkatkan partisipasi pemilih.
Selanjutnya, Sdri. Marga Rahayu mewawancarai Bapak DR. Marjoni Rachman, M.Si, seorang akademisi dan rektor Universitas Negeri Samarinda. Beliau menjawab pertanyaan mengenai politik identitas dengan mengatakan bahwa banyak masyarakat yang sulit menerima politik, termasuk nasionalisme. Hal ini seringkali menyebabkan konflik sosial, isu sara, dan berita bohong. Untuk menghindari hal tersebut, penting bagi masyarakat untuk mengetahui track record dan visi misi calon pemimpin agar dapat memilih dengan bijak.
Selanjutnya, Sdri. Marga Rahayu berbicara dengan seorang influencer bernama Sdri. Hanna Pertiwi. Sdri. Marga Rahayu menanyakan tentang harapan dalam memilih pemimpin berkualitas. Sdri. Hanna Pertiwi menyatakan bahwa ia tidak akan memilih pemimpin yang tidak berkualitas. Dia juga menekankan pentingnya memahami kualitas dan rekam jejak calon pemimpin agar masyarakat dapat memilih pemimpin yang dekat dengan mereka.
Dalam sesi tanya jawab, Zepanya, perwakilan Polnes Samarinda, mengajukan pertanyaan tentang bagaimana menyikapi berita hoax dengan berkembangnya teknologi. Tindakan pencegahan dan penindakan terhadap penyebar berita hoax merupakan upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan penyelenggara pemilu.
Saci, perwakilan dari SMA Negeri 10 Samarinda, bertanya tentang cara menghadapi politik uang. Bapak Sucipto, Kaban Kesbangpol Kota Samarinda, menyampaikan pesan kepada para pemilih pemula untuk menolak politik uang. Dia juga mengingatkan bahwa mereka sebagai duta terpilih memiliki peran penting dalam mempengaruhi lingkungan sekitar dan memberikan pemahaman tentang pentingnya pemilihan yang cerdas.
Dalam kesimpulannya, para narasumber menggarisbawahi pentingnya partisipasi pemilih yang cerdas dan melawan politik uang. Pemerintah bersama penyelenggara pemilu terus berupaya untuk menangkal berita hoax dan menindak tegas para pelaku penyebar berita palsu.
0 comments:
Post a Comment