TANGERANG (KONTAK BANTEN) —Timnas Indonesia melakoni persiapan terakhir jelang tampil di Piala Asia 2023. Skuad Garuda bakal beruji coba melawan Timnas Iran di Qatar pada Selasa (9/1/2024) malam. Laga ini berpotensi jadi ajang pemantapan strategi Tim Garuda. Apalagi lawan yang dihadapi memiliki ranking yang jauh di atas Indonesia.
Setelah menjalani dua laga uji coba melawan Libya di Turki, kini Timnas Indonesia bersiap melakoni uji tanding pemungkas melawan Iran sebelum Piala Asia 2024. Sebelumnya, dalam partai kontra Libya, Garuda mengalami 2 kekalahan, masing-masing 0-4 di laga pertama, lalu 1-2 di partai ke-2.
Menghadapi Iran bakal jadi kesempatan berharga bagi Timnas Indonesia untuk meningkatkan kemampuan tim. Apalagi di atas kertas, Iran yang menempati ranking 21 dunia, relatif jauh lebih menantang dibandingkan Libya yang menempati ranking 120 FIFA.ran tentu saja akan jadi lawan ideal. Pasalnya, Timnas Indonesia akan dihadapkan dengan lawan-lawan tangguh di Grup D Piala Asia 2024, masing-masing Jepang (ranking 17) dan Irak (ranking 63). Selain itu juga ada Vietnam (ranking 94) yang sama-sama berasal dari ASEAN seperti Indonesia.
Di sisi lain, Iran menjajal Indonesia juga sebagai salah satu persiapan jelang Piala Asia 2024. Tergabung di Grup C, Team Melli akan bersua Uni Emirat Arab (UEA), Palestina, serta Hong Kong.
Bertemu Iran jadi kesempatan Indonesia untuk mematangkan aspek taktis di lapangan. Sebab, selama pemusatan latihan (TC) di Turki sejak 20 Desember 2023 hingga 6 Januari 2024 lalu, latihan fisik jadi menu utama, alih-alih latihan taktik. Hal itu diungkapkan pelatih Timnas, Shin Tae-yong. Memang selama di Turki kita sudah latihan fisik, tanpa bisa latihan taktik. Jadi satu hari sebelum pertandingan saja latihan taktik sebentar,” kata Shin dilansir dari laman PSSI, Sabtu (6/1/2024).
Kesiapan taktik tampak dikejar Shin mendekati deadline Piala Asia. Hal itu terlihat dari pemilihan formasi tim. Di laga ke-2 melawan Libya, ia memilih menggunakan skema 3 bek tengah, yang kerap jadi andalan Indonesia saat bertemu tim-tim kuat.
Berbeda dengan laga pertama, saat Shin bereksperimen menggunakan formasi 4-4-2. Perubahan di laga ke-2 kontra Libya pun pun tak banyak dilakukan mengingat laga tersebut terhitung sebagai partai resmi. Ini berbeda dengan leg 1 kontra Libya. Ketika itu, Shin masih menurunkan 2 line-up berbeda.
Formasi terakhir tampaknya juga akan dipatenkan Shin untuk menyambut laga perdana melawan Irak di Piala Asia 2024 nanti. Menghadapi Iran pun, Tim Garuda berpeluang tak akan banyak melakukan coba-coba, mengingat Iran bukan lawan sembarangan.
“Memang dalam laga ini saya gunakan formasinya untuk antisipasi lawan Irak, dan semua pemain bekerja keras,” paparnya saat itu.
Indonesia tentu saja belum sempurna. Di partai terakhir, Garuda masih kebobolan lewat kesalahan. Contohnya, gol ke-2 Libya yang tercipta dari blunder passing Rizky Ridho. Namun, bagi Shin, 2 laga terakhir telah menunjukan perkembangan positif bagi Indonesia. Secara konsisten lawan Libya yang ranking FIFA-nya lebih tinggi, Indonesia mampu selalu unggul penguasaan bola.
“Di luar dari hasilnya, saya puas atas performa pemain (leg 2 melawan Libya),” ucap Shin Tae-yong.
Sementara itu, Iran menyiapkan Piala Asia dengan menurunkan skuad terbaiknya. Team Melli dihuni banyak pemain yang tampil di kompetisi Eropa. Di sektor depan, ada sosok Mehdi Taremi (Porto) dan Sardar Azmoun (AS Roma). Sektor lainnya diisi Alireza Jahanbakhsh (Feyenoord), Ali Gholizadeh (Lech Poznań), Mohammad Mohebi (Rostov). Kemudian Saman Quddus (Brentford), Ihsan Haj Safi (AEK Athens), Milad Mohammadi (AEK Athens), serta Sadiq Mahrami (Dinamo Zagreb).
0 comments:
Post a Comment