JAKARTA (KONTAK BANTEN) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong Tiongkok untuk membangun moda transportasi di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Keinginan tersebut disampaikan Jokowi ketika menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri (Menlu) Tiongkok, Wang Yi, di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (18/4).
"Presiden Jokowi mendorong kerja sama pembangunan di IKN,
termasuk untuk moda transportasi," kata Menlu RI, Retno Marsudi, yang
mendampingi Jokowi selama pertemuan dengan Wang Yi.
Selain itu, Jokowi juga mendiskusikan kelanjutan proyek Kereta
Cepat Jakarta-Bandung dan mendorong adanya alih teknologi dari Tiongkok
kepada Indonesia.
"Perlu percepatan penyelesaian studi kelayakan untuk perpanjangan trase (kereta cepat) hingga ke Surabaya," tutur Retno.
Seperti dikutip dari Antara, pemerintah Indonesia
memprogramkan pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) hingga
Surabaya dengan melewati Yogyakarta.
Melalui kerja sama dengan Tiongkok, proyek Kereta Cepat
Jakarta-Bandung ditetapkan sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional
pemerintah dalam Peraturan Presiden Nomor 3 tahun 2016 tentang
Percepatan Proyek Strategis Nasional.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi juga mendorong Tiongkok untuk segera
merealisasikan investasi untuk industri petrokimia di Kalimantan Utara.
Jokowi dan Wang Yi turut membahas kerja sama untuk menyokong ketahanan pangan kedua negara.
"Ketahanan pangan sangat penting artinya. Oleh karena itu, kerja
sama pertanian dua negara penting untuk ditingkatkan khususnya untuk
padi, hortikultura, dan juga durian, dengan salah satunya mempelajari modelling pertanian Tiongkok," kata Retno.
Saling Menguntungkan
Presiden Jokowi pun menegaskan pentingnya Indonesia-Tiongkok
meningkatkan kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan, dengan
semakin meningkatkan dan menyeimbangkan volume perdagangan bilateral.
"Presiden Jokowi juga mengharapkan terus dilakukannya pembukaan
akses pasar produk Indonesia ke Tiongkok, termasuk penyelesaian protokol
untuk impor produk pertanian dan perikanan Indonesia," kata Retno.
Menurut Retno, pembahasan kerja sama ekonomi secara lebih detail akan dibahas dalam pertemuan High-Level Dialogue Cooperation Mechanism (HDCM) Indonesia-Tiongkok di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, pada Jumat (19/4).
Indonesia akan dipimpin bersama oleh Menteri Koordinator bidang
Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, serta Menlu Retno
Marsudi, sementara pihak Tiongkok akan diwakili oleh Menlu Wang Yi.
Dengan volume perdagangan mencapai lebih dari 127 miliar dollar AS
(sekitar 2.055 triliun rupiah), Tiongkok merupakan mitra dagang terbesar
bagi Indonesia.
Tiongkok juga merupakan salah satu investor asing terbesar di
Indonesia dengan nilai investasi lebih dari 7,4 miliar dollar AS
(sekitar 119,7 triliun rupiah) tahun lalu.
Retno menyatakan Kemitraan Strategis Komprehensif dapat memacu
kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Tiongkok, yang saat ini menjadi
salah satu mitra dagang dan investor asing terbesar dan terpenting untuk
RI.
0 comments:
Post a Comment