Allah Swt. menciptakan segala sesuatu
di dunia ini berpasangan-pasangan, seperti baik buruk, sedih bahagia,
susah senang, murung ceria, dan lain-lain. Kemudian, kita tahu bahwa
Allah tidak pernah menciptakan sesuatu dengan sia-sia. Bagaimana
dalilnya? Surah Ali-Imran ayat 191, “(yaitu) orang-orang yang
mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), "Ya
Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia. Maha Suci
Engkau. Lindungilah kami dari azab neraka." (Q.S Ali-Imran: 191).
'Begitu
pun dengan adanya keadaan lapang atau sempit, si kaya dan si miskin.
Dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa Allah Maha Pemberi Rezeki dan juga yang
memiliki hak prerogatif untuk memberikan rezeki kepada siapa yang Dia
kehendaki. Sebagaimana dalam Al-Qur’an surah Al-Ankabut ayat 62, “Allah
melapangkan rezeki bagi orang yang Dia kehendaki di antara
hamba-hamba-Nya dan Dia (pula) yang membatasi baginya. Sungguh, Allah
Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Q.S Al-Ankabut: 62).
Jadi, kaya dan miskin adalah ketetapan
Allah, bagian dari skenario Allah. Allah Swt. menciptakan orang kaya dan
miskin agar manusia saling berhubungan. Agar kehidupan ini tetap
berjalan. Bayangkan, bagaimana jadinya ketika di dunia ini semuanya
kaya? Siapa yang jualan sayur? Siapa yang jadi petani? Semua sudah
diatur. Justru, ketika semua manusia kaya, kita akan repot, kehidupan
tidak akan berjalan.
Selain itu,
kaya dan miskin hanyalah ujian. Maka akan datang suatu masa di mana
manusia diuji dengan kekayaan dan diuji dengan kemiskinannya.
Sebagaimana dalam Al-Qur’an surah Al-Fajr ayat 15-16, “Adapun manusia
apabila Tuhannya mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya
kesenangan, maka dia akan berkata: ‘Tuhanku telah memuliakanku. Dan
adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezekinya, maka dia
berkata: ‘Tuhanku menghinakanku.” (Q.S Al-Fajr: 15-16).
Allah
ingin melihat bagaimana reaksi seseorang ketika diuji dengan kekayaan
ataupun kemiskinan, apakah akan tetap beriman atau berpaling. Tidak ada
garansi orang akan tetap kaya atau akan selamanya miskin. Semua alur
hidup Allahlah yang memegang kendali, maka bersiaplah dengan dua ujian
ini ketika kita berada di salah satu posisi tersebut.
Itulah mengapa Allah memerintahkan kita
untuk berzakat! Mengeluarkan sebagian harta yang kita miliki untuk
orang-orang yang berhak menerimanya, karena di dalam harta kita terdapat
hak orang lain. Segala sesuatu dalam hidup ini sudah diatur dan
terukur. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an surah Asy-Syura ayat 27,
“Dan sekiranya Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya niscaya
mereka akan berbuat melampaui batas di bumi, tetapi Dia menurunkan
dengan ukuran yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Maha Teliti terhadap
(keadaan) hamba-hamba-Nya, Maha Melihat.” (Q.S Asy-Syura: 27).
Allah
Maha Mengetahui siapa orang yang ketika diberi rezeki lebih dari yang
dibutuhkan, ia akan melampau batas. Maka dari itu, Allah memberi rezeki
sesuai dengan pilihan-Nya dan Allah selalu melihat mana yang lebih
manfaat untuk mereka. Semoga kita bisa lebih sadar bahwa Allah jauh
lebih mengetahui dari apapun. Manusia biasa seperti kitalah yang banyak
tidak tahunya.
Oleh Siti Adidah Ketua Komunitas Merangkul Langit
0 comments:
Post a Comment