LEBAK ( KONTAK BANTEN) Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak menyebut, tahun
2024 ada 26 kecamatan yang termasuk rawan banjir. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2019, yang hanya 14 kecamatan.
Kepala
Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Lebak, Febi Rizki Pratama
mengatakan, penyebab bertambahnya potensi daerah rawan banjir di Lebak
dikarenakan adanya pembukaan lahan pertanian baru oleh masyarakat.Ditahun 2024 ini kami lakukan pendataan
dan potensi daerah rawan banjirnya meningkat dari 14 menjadi 26
kecamatan adalah daerah rawan banjir dengan pembagian dengan skala yang
kategori 5 atau risiko paling tinggi terjadi banjir ada 8 kecamatan dan
dengan risiko banjir paling rendah ada 8 kecamatan juga," kata Febi, di
Rangkasbitung, Sabtu (13/7/2024).
Pemetaan
daerah rawan bencana dilakukan BPBD dalam kurun waktu 5 tahun. Dari
data terbaru, diketahui ada peningkatan wilayah potensi banjir di
Kabupaten Lebak. Adapun delapan kecamatan dengan risiko paling tinggi
terjadi banjir yaitu Kecamaran Banjarsari, Cipanas, Bayah, Leuwidamar,
Rangkasbitung, Cibadak, Warunggunung, dan Kecamatan Wanasalam.
"Kecamatan Rangkasbitung dari data
sebelumnya adalah kecamatan potensi banjir menengah, saat ini meningkat
menjadi potensi tinggi," ucap Febi.
Menurut
dia, delapan daerah yang masuk dalam potensi tinggi banjir, selain
karena dilalui oleh sungai-sungai besar, juga disebabkan adanya
pertambahan jumlah penduduk, pertambahan pembangunan skalamasi,
pembangunan perumahan dan pembukaan lahan baru.
0 comments:
Post a Comment