Calon Kepala Daerah Lemah Dengan Tim Sukses Kuat, Keberhasilan Diraih
Kecerdasan pemimpin dalam membangun tim Relawan dan Tim sukses yang efektif akan sangat membantu si pemimpin untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan strategis yang membutuhkan konsentrasi dan fokus yang lebih intensif.
Kemampuan pemimpin untuk menempatkan pribadi-pribadi yang loyal, antusias, selalu berjuang dalam motivasi yang tinggi, dan yang mau bekerja keras untuk menyelesaikan semua tugas dan tanggung jawab, adalah sebuah syarat terpenting di dalam pembentukan tim sukses yang efektif.
Berikut ini ada tips untuk membangun tim sukses yang efektif dan yang dapat memberikan keberhasilan buat Calon kepala Daerah Calon Kepala Daerah wajib menetapkan tujuan utama tim, kemudian memotivasi tim untuk membangun mind set bahwa tujuan utama dari tim adalah membuat sukses setiap program .
Tujuan utama adalah meraih kemenangan dengan jalan mendekati, mempengaruhi dan mengawal pemilih agar menjatuhkan pilihannya kepada Kanidat Calon Kepala Daerah Untuk itu, Relawan harus mampu memotivasi tim dan meyakinkan tim bahwa apa yang mereka lakukan akan membawa perubahan pada diri mereka. Sering berkunjung ke rumah tim, mengenal dekat istri dan anak-anak tim akan membuat tim merasa bahwa si Calon seperti keluarga sendiri. Jangan andalkan uang Anda dalam memotivasi tim. Tapi posisikan tim seperti keluarga besar Anda. Bila uang menjadi alat memotivasi tim sukses, maka Anda harus memiliki financial yang besar sekali. Tapi, bila pola kekerabatan yang Anda terapkan, maka dengan dana yang tak terlalu besar tujuan akan tercapai. Gambarannya seperti ini, tim yang tidak begitu akrab dengan calon pasti akan berpikir imbalan bila tim diminta merekrut calon pemilih potensial.
Berbeda dengan tim
yang akrab seperti keluarga, tim sukses akan berjalan sukarela merekrut
saudara-saudara dan tetangganya.
Tim sukses harus menetapkan tujuan
yang spesifik, terukur, terdefinisi, dan konsisten dan setiap anggota
tim sukses harus berkomitmen untuk menunaikan tanggung jawab mereka
secara total.
Tujuan harus terukur. Atau dalam istilah Jawa timses
jangan nggebyah uyah. Mungkin bisa digambarkan seperti ini. Bila dalam
satu kabupaten ada 20 kecematan, jangan semuanya digarap. Hanya
kecamatan yang tidak memiliki calon kuat yang digarap timses. Dari
kecamatan yang digarap, tentukan desa mana yang potensial untuk
dikelola. Dari desa yang dikelola, pilih RW mana saja yang menjadi
kantong pemilih. Dari RW yang dipilih, wilayah RT berapa yang paling
potensial menyumbang suara by name.
Bila wilayah garapan sampai tingkat RT sudah dipetakan, timses memiliki tanggungjawab untuk mendekati, mempengaruhi dan kemudian memastikan bahwa si pemilih akan menjatuhkan hak pilihnya ke caleg yang didukung. Caranya, dengan mengunjungi rumahnya dan mengobrol meski hanya 30 menit harus cerdas dalam memilih karakter dari pribadi-pribadi yang akan berada di dalam tim sukses.Tahap ini sangat penting. penting Sekali salah satu memilih pribadi-pribadi yang menjadi timsesnya, maka akan menyesal. Ada berbagai cara untuk mengetahui karakter calon timses, salah satunya dengan mengajak bertemu dan mengobrol sekaligus mengajukan pertanyaan. Yang paling efektif tentu saja mengajak psikolog untuk mendampingi saat berbincang-bincang dengan calon tim sukses.
Setiap anggota Tim Relawan dan Tim sukses harus tahu tentang fungsi dan peran mereka di dalam tim sukses.
Tim sukses harus bekerja melalui sebuah proses kerja yang selalu fokus dalam menjaga keutuhan dan kekompakkan tim sukses.
Tim sukses atau Relawan harus membangun hubungan dan komunikasi positif dengan dalam sebuah suasana yang saling menguntungkan.
Kreatifitas para Tim Sukses atau Relawan memang dituntut, mengingat setiap caleg memiliki kesempatan yang sama besar, semenjak Mahkamah Konstitusi (MK) telah membuat keputusan, bahwa penentuan seorang caleg dapat menjadi anggota parlemen tidak lagi didasarkan pada nomor urut yang telah ditetapkan partai politik.
Artinya, keberhasilan dari seorang calon untuk bisa duduk sebagai kepala daerah tergantung pada seberapa besar animo masyarakat untuk memilih yang mereka kehendaki untuk menjadi Kepala Daerah Nilai lebih yang terdapat didalam diri seorang calon, dapat lebih ditampilkan kepada seluruh kelompok masyarakat, yang memiliki dimensi pemikiran berbeda-beda atau tidak seragam, sehingga mobilitas kekuatan massa pendukung, dapat dilakukan tanpa harus mendatangkan massa dalam jumlah besar, atau menghambur-hamburkan dana kampanye untuk bendera, baliho, atau stiker dalam jumlah besar.
Dalam hal ini, para calon Kepala Daerah seharusnya tidak lagi bersikap pasif dalam memperkenalkan diri serta agenda kerja mereka, karena sikap pasif tidak akan mendorong adanya peningkatan jumlah simpatisan yang serius ingin mendukung dan memiliki kedekatan emosional atau pemikiran dengan seorang c.alon Salah satu terobosan membangun komunikasi dengan calon pemilih adalah dengan mengirimkan surat kepada pemilih. Isi surat selain pengenalan diri, visi dan misi juga harus berisi solusi apa problem yang dihadapi masyarakat di daerah itu. Dalam surat itu juga cantumkan nomor telepon anggota tim yang bertugas sebagai humas, bila ada pertanyaan dari masyarakat calon pemilih. Untuk itu, humas harus diisi oleh orang yang memahami benar siapa visi misi
timses harus merumuskan apakah proposal tersebut layak dibantu atau tidak. Lihat dulu, apakah bantuan tersebut berupa alat produktif yang manfaatnya dirasakan orang banyak dan bersifat kontinyu atau tidak. Kemudian juga, apakah si penerima bantuan termasuk tokoh yang memiliki massa banyak atau tidak.
Mengapa bisa terjadi? Dari penelusuran saya, mayoritas masyarakat desa tersebut mengatakan bahwa mereka tidak minta bantuan masjid dan tidak kenal Calon Jadi biar saja yang meminta bantuan yang memilih Calon Kepala daerah yang menyumbang. Masyarakat akan memilih kepala daerah bila masyarakat mendapatkan azas manfaat langsung dari Ternyata, si pemohon bantuan memang tokoh di desa tersebut, tapi kurang akrab dengan masyarakatnya Oleh sebab itu, dipilihnya para pekerja profesional sebagai anggota tim sukses Calon Kepala Daerah , yang bekerja secara efektif dan maksimal untuk bisa memberikan hasil yang terbaik sesuai bidangnya masing-masing, merupakan salah satu keputusan tepat dari titik awal langkah keberhasilan Calon Kepala Daerah .
0 comments:
Post a Comment