Saturday 31 August 2024

Korupsi dalam Islam Hukum Ghulul dan Fasad

 
 
Oleh: KH. Abdul Rahman Bustomi, Lc, MA
 
   Al-Ghulul bermakna al-khail, al-khianat. Setiap sesuatu yang terdapat khianat di dalamnya, dalam rangka mengambil sesuatu dengan cara khianat,maka itu disebut dengan ghulul secara bahasa.
Alhamdulillah [shalawat], berbahagialah, bersyukur bahwa pada kesempatan siang hari yang penuh barakah, di tempat yang barakah pula bersama kita mengkhusyukan diri, menundukkan hati, menjadi hamba yang sedikit daripada hamba-hamba Allah, yang disebut dalam Alquran: “Dan sangat sedikit sekali hambaKu yang pandai berterimakasih”, maka kita saat ini dalam kondisi beribadah kepada Allah SWT, merdeka jiwa dari kesibukan duniawi, dan mudah-mudahan amalan ini menjadi satu amalan shalih yang dapat mengampuni dosa-dosa kita dan mengangkat derajat kita di sisi Allah SWT.
Pada hari ini kita akan membahas sesuatu yang luar biasa sulit, berada di tepi jurang, yaitu masalah al-Ghulul, bisa juga dalam bahasa Arab disebut al-Fasad, bahasa Yunani-nya koruptio atau bahasa kitanya disebut dengan korupsi.
Bagaimana Islam memandang korupsi? Dan bagaimana sejarah Islam melihat tentang korupsi ini, apa ada di zaman nabi korupsi?
Sengaja judul ini ditugaskan kepada al-Faqir karena masih nuansa kemerdekaan, maka pemimpin-pemimpin bangsa kita membuat sebuah lagu “… Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya…”.
Dalam rangka membangun jiwa ini, seorang panyair Abdul Fattah al Bisti mengatakan: “Hadapilah jiwamu itu dan sempurnakanlah keutamaan-keutamaannya, karena engkau disebut sebagai manusia pada hakekatnya bukan lantaran tubuhmu tapi karena ruhmu, karena rohanimu, karena jiwamu,” dan itu ingin sekali kita merdeka, bukan saja merdeka secara lahiriah, tapi merdeka juga dari kejinya hawa nafsu, intervensi syaithan, dan pressing syaithan kepada kita khususnya tentang al-Ghulul ini.
Supaya tambah barokah, ini hari barokah, di tempat barokah, kita ingin awali pengajian ini dengan sebuah kitab yang dikemukakan oleh Syekh Ibnu Athaillah Assakandari, beliau berkata dalam kitabnya: “Kesungguh-sungguhan engkau dalam mencari sesuatu yang telah dijamin oleh Allah untukmu, yaitu rizqi. Dan kelalaianmu atas apa yang diminta oleh Allah darimu, yaitu ibadah. Itu merupakan satu pertanda bahwa memang buta mata hatimu.”
Mengapa? Sudah dijamin rizqi tapi kok sungguh-sungguh? Masalah ibadah yang diminta Allah SWT kok bisa santai?
Belum pernah kita ada yang melihat ada orang berantem garagara ingin shalat shubuh di shaf pertama. Atau di shalat Jum’at orang berantem karena sungguh-sungguh ingin mendapat shaf pertama, belum pernah kita temukan. Tapi urusan duniawi orang memaksakan diri sampai mereka mau dipenjara 20 tahun pada akhirnya. Inilah judul yang akan kita bahas pada kesempatan siang hari ini.
Al-Ghulul bermakna al-khail, al-khianat. Setiap sesuatu yang terdapat khianat di dalamnya, dalam rangka mengambil sesuatu dengan cara khianat, maka itu disebut dengan ghulul secara bahasa.
Mengapa dinamai ghulul? Disebut ghulul karena kedua tangan terbelenggu ke atas pundaknya. Nanti Nabi Muhammad SAW memberikan sebuah gambaran bagi koruptor itu bagaimana nanti kelak, di akhirat itu seperti apa bentuknya nanti kita akan bahas.
Jadi, dinamai ghulul itu karena kedua tangan yang terbelenggu ke belakang bahkan dengan besi terkunci saking sulitnya. Tapi secara istilah, ghulul adalah mengambil hak orang lain sebelum dibagikan oleh penguasa. Kemudian ada setidaknya empat peristiwa korupsi pada zaman Nabi Muhammad SAW.
Pertama adalah ketika perang Uhud, dimana Nabi SAW sudah memerintahkan kepada 50 orang pemanah itu untuk tetap berada di atas bukit. Namun karena sebagian dari mereka mengira bahwa ghanimah ini tidak akan dibagikan oleh Nabi Muhammad SAW.
Sehingga Nabi mengatakan: “Kamu sekalian mengira bahwa aku tidak akan membagikan ghanimah kekayaan ini kepada kamu sekalian?” Padahal sudah diwanti-wanti: “Dalam kondisi menang atau kalah kalian harus tetap berada di lembah Uhud ini, di gunung Uhud ini. Maka ketika itulah turun firman Allah SWT dalam QS. Ali Imran ayat 161,
وَمَا كَانَ لِنَبِيٍّ اَنْ يَّغُلَّ ۗوَمَنْ يَّغْلُلْ يَأْتِ بِمَا غَلَّ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۚ ثُمَّ تُوَفّٰى كُلُّ نَفْسٍ مَّا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ
Artinya: "Tidak layak seorang nabi menyelewengkan (harta rampasan perang). Siapa yang menyelewengkan (-nya), niscaya pada hari Kiamat dia akan datang membawa apa yang diselewengkannya itu. Kemudian, setiap orang akan diberi balasan secara sempurna sesuai apa yang mereka lakukan dan mereka tidak dizalimi." (QS. Ali Imran ayat 161)
Betapa berat korupsi ini akan ditimpakan di lehernya, dan dibawa pada hari kiamat apapun yang dia korup. Keterangan lengkapnya pada sebuah hadits. Bagaimana kondisi seseorang yang korupsinya bukan sistematis, di zaman nabi tidak sistematis dan tidak berjama’ah. Bukan sistemik dan tidak terstruktur. Tapi kita akan lihat dalam hadits ini, berapa milyar yang di korupsi pada zaman nabi?
Yang pertama adalah hadits riwayat Imam Bukhari. Rasulullah SAW bersabda, 'Abu Hurairah mengatakan: “Kami berperang bersama Rasulullah SAW dalam perang Khaibar (120 km dari Madinah) untuk menghantam orang Yahudi yang berkhianat dan memporakporandakan orang Yahudi di benteng Khaibar yang amat kuat.”
Kemudian pada peperangan itu tidak mendapatkan apapun, kecuali harta biasa saja. Selanjutnya nabi diberikan hadiah seorang laki-laki (budak) oleh Rifa’ah bin Zaid, namanya Bid’am. Jadi, Bid’am ini diberi tugas untuk membawa barang-barang rampasan dari perang Khaibar itu, tiba-tiba ketika sampai di Wadil Quro bersama Rasulullah SAW ada anak panah yang menusuk Bid’am, panah yang tidak disengaja, maka wafatlah Bid’am. Sahabat mengatakan: “Semoga Bid’am, masuk surga.” Lalu Nabi SAW berkata: “Tidak. Dia (Bid’am) tidak masuk surga. Demi Tuhan yang jiwaku dalam genggaman-Nya, budak ini (Bid’am) tidak masuk surga karena justru baju hangat (jaket) yang dia ambil/sembunyikan/ akan menyulut api di dalam neraka.”
Jadi ternyata barang sederhana, jaket/baju tebal yang disembunyikan oleh Bid’am ternyata itu menjadi penyulut api kata Nabi SAW. Maka ketika para sahabat itu mendengar bahwa Bid’am yang korup yang menggelapkan baju tebal itu masuk neraka sehingga berlarian segera orang yang membawa tali sepatu (dari ghanimah) yang ada pada dirinya dan langsung diserahkan kepada Nabi SAW. Kemudian Nabi SAW bersabda: “Barang ini jika tidak dikembalikan akan menjadi penyulut api di neraka, walaupun dengan satu tali atau dua tali” (H.R. Bukhari & Muslim).
Ternyata bukan tiga milyar, bukan tiga trilyun, bukan tiga ratus trilyun korupsinya, hanya sekedar itu saja. Tapi dijamin oleh Nabi Muhammad SAW, bahkan ketika sahabat mengatakan mudahmudahan orang ini masuk surga, ternyata kata Nabi SAW: “Tidak, dia tidak masuk surga. Demi Tuhan yang jiwaku dalam genggaman-Nya, bahwa apa yang disembunyikannya itu dapat menyulut api di neraka.” Na’uzdubillahi min dzalik.
Bisa kita bayangkan sekarang, yang trilyunan-trilyunan itu bagaimana nanti? Subhanallah. Mudah-mudahan diperbaiki oleh Allah SWT sehingga bangsa kita kelak menjadi yang baldatun thayibatun warabbun ghafur. Insya Allah.
Adakah kasus lagi selain itu di zaman Nabi SAW tentang korupsi? Ada. Berapa milyar? Atau berapa trilyun?
Diriwayatkan oleh Imam Bukhari pula, ada seorang laki-laki, masih dalam perang khaibar. Khaibar itu adalah satu wilayah yang terkenal sebagai penghasil kurma yang terbaik di Madinah. Bahkan para ulama Yaman mengatakan kalau mereka mengaji atau ceramah. Seperti kemarin ada Habib Umar bin Hafizh di sini. Ulama-ulama di kita itu mengatakan: “Dan salah satu hal yang menakjubkan itu aneh jika kita memberikan kurma kepada penduduk Khaibar.” Mengapa aneh? Karena wilayah penduduk Khaibar itu penghasil kurma terbaik, kok kita malah memberikan hadiah kurma kepada mereka? Seperti menerangkan ilmu di hadapan orang-orang yang berilmu.
Masih dalam perang Khaibar, seseorang meninggal dalam peperangan itu, sehingga disebut-sebut orang yang meninggal itu di hadapan Rasulullah SAW. Dan ketika Nabi SAW merespon mendengar tentang cerita orang yang meninggal itu, Nabi SAW mengatakan: “Silahkan kalian shalatkan orang (yang meninggal) itu.” Maknanya apa? Nabi SAW tidak suka menshalatkan orang yang meninggal itu. Semua sahabat bingung, mengapa Nabi SAW tidak mau menshalatkan yang meninggal dalam perang Khaibar ini.
 
Share:

0 comments:

Post a Comment

SELAMAT DPRD TERPILIH 2024

SELAMAT DPRD TERPILIH 2024

PT KONTAK MEDIA PERSADA GROUP KLIK

Minat Klik - PT Anugrah Cahaya PlaponPVC

BAPENDA BANTEN HUT RI KE 79

BAPENDA BANTEN HUT RI KE 79

BAPENDA BANTEN IDUL ADHA 1445 H

BAPENDA BANTEN IDUL ADHA 1445 H

IDUL ADHA 1445 H

IDUL ADHA 1445 H

PEMERINTAH KAB LEBAK

PEMERINTAH KAB LEBAK

PERKIM KOTA CILEGON HUT RI KE 79

PERKIM KOTA CILEGON HUT RI KE 79

BAPENDA PROVINSI BANTEN

BAPENDA PROVINSI BANTEN

IDUL ADHA 1445 H

IDUL ADHA 1445 H

Idul Adha 1445 H

Idul Adha 1445 H

DINAS KOMIFO KOTA CILEGON HUT RI KE 79

DINAS KOMIFO KOTA CILEGON HUT RI KE 79

Jadilah Perbedaan Menjadi Kekuatan

Jadilah Perbedaan Menjadi Kekuatan

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

BUMN PEDULI BANGSA

BUMN PEDULI BANGSA

Penawaran Kerja Sama

TV KONTAK BANTEN

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI
Media yang kuat butuh rakyat yang terlibat, mengelola kebebasan dengan bertanggung jawab._ Najwa Shihab

SILAKAN PASANG IKLAN KLIK

IBU KOTA NUSANTARA

IBU KOTA NUSANTARA

KONTAK MEDIA GROUP

KONTAK MEDIA GROUP

BACA BERITA BIKIN PAS DI HATI YA DI SINI !!

DPRD KOTA SERANG HUT RI KE 79

PEMERINTAH BANYUWANGI

PEMERINTAH BANYUWANGI

TALK SHOW MENCARI PEMIMPIN SEJATI

TALK SHOW MENCARI PEMIMPIN SEJATI

INFO CPNS DAN PPPK 2023 KLIK

PESAN MAKANAN ENGAK RIBET

MOTO KAMI


BERBUAT BAIK TERHADAP SESAMA SESUNGGUHNYA UNTUK KEBAIKAN DIRI KITA

HARI KETERBUKAAN INFORMASI 2023

HARI KETERBUKAAN INFORMASI 2023

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

RESOLUSI TAHUN 2024

RESOLUSI TAHUN 2024

INFO DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) RI

KEMENTRIAN BUMN

KEMENTRIAN BUMN

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

ENERGI KOLOBORASI

ENERGI KOLOBORASI

Bergerak TAK TERBATAS

Bergerak TAK TERBATAS

PEMERINTAH SUBANG JABAR

PEMERINTAH SUBANG JABAR

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

SENYUM ADALAH IBADAH

SENYUM ADALAH IBADAH

PEMERINTAH BIRIEUN ACEH

PEMERINTAH BIRIEUN ACEH

SELAMAT DAN SUKSES

SELAMAT DAN SUKSES

Bergerak Tumbuh Bersama

Bergerak Tumbuh Bersama

Berbuat Baiklah Karena Senyum Pun Ibadah

Berbuat Baiklah Karena Senyum Pun Ibadah

SELALU BERBUAT UNTUK BANGSA

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Mau Kirim Tulisan Artikel Klik aja

MOTO KAMI


Sekecil APAPUN Yang Anda Perbuat Akan Menjadikan Cermin Kami untuk Maju

BARCODE INFO KERJA KLIK

Silakan Pesan Buku Catatan Kehidupan Ali

Berita Populer

PEMERINTAH JAWA TIMUR

PEMERINTAH JAWA TIMUR

PEMERINTAH JAWA TENGAH

PEMERINTAH JAWA TENGAH

INFO KPK

INFO KEJAKSAAN RI

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

HUT RI KE 78 2023

HUT RI KE 78 2023

BANGKIT LEBIH KUAT

BANGKIT LEBIH KUAT

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

PEMERINTAH TANGERANG

PEMERINTAH TANGERANG

SELAMAT HUT BAWASLU REPUBLIK INDONESIA

BERGERAK DAN BERGERAK

Portal Kementrian Kemlu Indonesia

Seputar Parlemen

INFO KPK JAKARTA

INFO ICW NASIONAL KLIK

Salam Damai Untuk Indonesia

Layanan Kota Tangerang Selatan BPHTB

Kementrian

Susunan Redaksi

Kementrian PU

Support