JAKARTA KONTAK BANTEN Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperkuat ekosistem riset dan inovasi untuk meningkatkan pelayanan publik. Khususnya di bidang perizinan dan kesehatan yang selama ini menjadi tangangan.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, mengatakan penguatan dilakukan dengan mengintegrasikan berbagai inovasi secara digital maupun non-digital. Nantinya, ini akan terus dievaluasi melalui sinergi pentahelix untuk memastikan kesinambungan proses dan manfaat bagi masyarakat.
"Jakarta memiliki 241 inovasi pelayanan publik, tata kelola pemerintah daerah dan lain-lain terkait urusan pemda," ujarnya, Selasa (29/10/2024). Inovasi yang menjadi unggulan itu disebut Gerai Memulai Usaha dan Cek dan Sadari.
Menurut Teguh, inovasi ini dapat memangkas proses birokrasi dan memberikan kemudahan informasi yang relevan untuk memulai usaha baru. "Sehingga, pertumbuhan realisasi investasi Jakarta mencapai 29,82 persen atau senilai Rp166,7 triliun," ujarnya.
Inovasi Gerai Mulai Usaha juga telah dilengkapi aplikasi pendukung berupa portal investasi berbasis spasial. Ini untuk memudahkan pelaku usaha memilih lokasi yang diinginkan dan sesuai Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Jakarta.
Di sektor kesehatan, Pemprov Jakarta menawarkan inovasi Cek dan Sadari. Ini merupakan inovasi non-digital untuk meningkatkan capaian deteksi dini kanker leher rahim dan kanker payudara.
"Inovasi
ini telah direplikasi di tiga wilayah, yaitu Puskesmas Kecamatan Senen,
Cilincing, dan Tambora," kata Teguh. Dengan pelayanan IVA (Inspeksi
Visual Asam Asetat) Test secara mobile, pasien tidak perlu lagi harus
datang ke puskesmas.
0 comments:
Post a Comment