JAKARTA KONTAK BANTEN Meski baru pertama kali terjun di cabang olahraga (cabor) para-tenis
meja tak berarti sulit meraih prestasi. Itulah yang mampu dibuktikan
atlet Jawa Barat (Jabar), Dina Rulina, yang mampu menyabet 2 medali emas
cabor para-tenis di Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII Solo,
Jawa Tengah (Jateng) 2024. Dua medali emas itu diraih Dina dalam nomor tunggal putri nasional kelas 8 dan ganda putri nasional kelas 20.
Pada
final yang berlangsung di Gelanggang Olahraga Bung Karno, Kabupaten
Sukoharjo, Rabu sore, 9 Oktober 2024, Dina unggul atas atlet tuan rumah
Martin Nasichatun dengan skor akhir 3-2. Menariknya, ibu dua anak ini
sempat tertinggal 0-2 untuk kemudian membalikkan keadaan dan memastikan
emas di genggaman.
“Saya sempat grogi karena lawan saya memang yang terbaik di Jawa Tengah. Bolanya juga agak susah,” tutur Dina.
“Alhamdulillah
dukungan dari pelatih terus memberikan motivasi, memberikan arahannya.
Saya mencoba lebih tenang dan mengingat kembali selama latihan di
Bandung bagaimana menghadapi permainan seperti itu,” sambungnya.
Peparnas
XVII ini bukan event pertama diikuti Dina. Atlet asal Kota Bogor ini
bahkan sudah berkecimpung dalam event paralimpiade terbesar di Indonesia
ini sejak edisi 2004 di Palembang di cabor para-atletik.
Beberapa
cabor pernah dijalaninya sejak itu. Namun Peparnas XVII merupakan kali
pertama dirinya terjun di para-tenis meja. Itu pun dirinya sudah
ditargetkan mendapatkan dua medali emas yang akhirnya mampu dia
wujudkan,di mana emas pertamanya diraih dari nomor ganda putri nasional
kelas 20, Senin, 7 Oktober 2024.
“MasyaAllah, luar biasa,
alhamdulillah. Ini pertama kali saya di cabor tenis meja, alhamdulillah
saya dapat emas di ganda putri juga di tunggal kelas 8,” ujar Dina yang
pernah ikut menjajal cabor balap kursi roda, tenis lapangan, hingga voli
duduk ini.
Dina pun bersyukur target yang dipercayakan mampu
dipenuhi. Emas ini dipersembahkan kepada dirinya sendiri, keluarga, dan
tentunya kontingen Jawa Barat yang diharapkan bisa menjadi juara umum.
Adapun
kelas 8 adalah klasifikasi untuk atlet yang memiliki kelemahan di kaki
kiri atau kanan dan memakai alat bantu berjalan dikarenakan kaki lemah
atau lumpuh, tetapi bukan mati rasa, dengan tingkat keterbatasan sedang.
0 comments:
Post a Comment