TANGERANG KONTAK BANTEN Musyawarah Daerah (Musda) XI KNPI Kota Tangerang yang digelar di hotel mewah Grand Ussu, kawasan Puncak, Bogor, berlangsung dramatis, Sabtu (28/12/2024).
Protes keras serta adu mulut mewarnai pesta demokrasi kaum muda kota seribu jasa ini. Kericuhan akhirnya tidak bisa lagi dihindari, membuat situasinya nampak sangat tidak kondusif.
Ya, gelombang protes memang sudah sangat nyaring disuarakan sejumlah pihak. Gejolak serta sensitivitas pada berbagai persoalan bahkan cukup ramai menghiasi kolom media massa sejak beberapa waktu lalu.
Suhu dingin Puncak Bogor bahkan, tetap tak mampu meredam jalannya Musda Kota Tangerang.
Akibat insiden tersebut, giat musda KNPI terpaksa ditunda sampai dengan waktu yang belum dapat ditentukan.
Informasi yang dihimpun, awalnya sidang musda berjalan cukup tertib. Namun, dinamikanya perlahan berubah dengan aksi protes dari sejumlah peserta musda.
Ketua MPI Musda KNPI Kota Tangerang, Uis Adi Dermawan mengungkapkan, bila pihaknya telah mengingatkan berkali-kali steering committee (SC) dapat memperhatikan banyak hal.
“Banyak sekali seperti panitia SC tidak melakukan verifikasi berkas calon, adanya rekomendasi ganda yang diberikan oleh OKP kepada calon Ketua DPD KNPI Kota Tangerang, apabila ada rekomendasi ganda pun seharusnya dilakukan pemeriksaan kembali,” jelasnya.
“Menurut informasi adanya imbauan DPD KNPI Provinsi Banten nomor 0122/-sek/knpi-btn/xi/2022 yang salah satu poinnya menyatakan, apabila terjadi surat rekomendasi ganda para bakal calon dianggap tidak sah, hal tersebut tidak mendasar, dan seharusnya panitia SC melakukan konfirmasi kepada OKP/DPK ke mana sebenarnya rekomendasi diberikan dan panitia SC dapat mempertimbangkan surat pembatalan peserta musda perihal rekomendasi ganda,” tambah dia menegaskan.
Atas kondisi yang dirasa memprihatinkan tersebut, MPI juga telah meminta Plt Ketua DPD KNPI Kota Tangerang untuk segera melakukan evaluasi terhadap seluruh panitia SC serta membentuk panitia SC yang lebih profesional dan berintegritas.
“Sudah semua. Bahkan sudah kami keluarkan mosi tidak percaya itu. Kita sudah ingatkan itu. Kalau MPI pada prinsip nya tidak berkepentingan sama sekali terhadap calon. Kami hanya memastikan pelaksanaan Musda berjalan dengan baik dan tanpa menabrak aturan,” kata mantan Ketua KNPI Kota Tangerang periode 2019-2021 ini.
Dede Hardian, salah seorang peserta juga menyinggung legalitas panitia pelaksana musda KNPI, yaitu steering committee (SC) yang diduga belum mengantongi surat keputusan (SK) dari pengurus DPD KNPI Kota Tangerang sebagai penyelenggara.
“Bahkan sebelum acara pembukaan, kami sudah mempertanyakan terkait legalitas panitia SC musda KNPI,” kata Dede Hardian, pengurus organisasi kepemudaan Bakorda Persaudaraan PENA Kota Tangerang, kepada wartawan.
Ia menjelaskan, protes lainnya yang juga keras adalah soal bakal calon ketua KNPI yang semestinya terdapat empat nama. Namun anehnya, hanya diumumkan satu nama calon yang lolos.
“Padahal kami semua sama-sama tahu ada empat calon terdaftar. Jika pandangan kami mereka mengikuti anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (ADRT) seharusnya ada dua bakal calon yang lolos,” sesalnya.
Suasana digambarkan sebagian orang di Musda itu, panitia dan peserta terlibat adu mulut dengan cukup keras hingga terjadi saling dorong di ruang sidang.
Panitia pelaksana akhirnya memutuskan untuk menunda musda ke XI KNPI Kota Tangerang dengan tenggang waktu belum bisa ditentukan.
Sayangnya, sampai berita ini dilansir, Ketua SC Musda KNPI Kota Tangerang, Irwan masih belum bisa dihubungi.
Geliat politik di panggung KNPI Kota Tangerang memang selalu dinamis. Tetapi kali ini sepertinya lebih menyala dari pada periode sebelumnya.
Semoga hal itu hanyalah sebuah dinamika dalam konteks berorganisasi. Bukan atas dasar orkestrasi liar ataupun kepentingan tidak substansial.
0 comments:
Post a Comment