Wednesday, 25 June 2025

Sabar dan Seuntai Harapan Hidup

 

Tiada yang mampu menandingi kebahagiaan para pengabdi. Tengoklah Uwais al Qarni. Ia disanjung Rasul, penuh berkah. Namanya pun harum di langit. Di zamannya, ada juga Sa’id bin Musayyib.
Sa'id seorang ulama besar. Ia banyak meriwayatkan hadist. Selama kurang lebih 40 tahun, ia selalu berjamaah di masjid dan datang sebelum adzan berkumandang. Namun di masanya, ketulusan Uwais justru mengalahkannya dan ulama lain semisal Hasan Al Bashri.
 
Tiada pula yang mampu menyaingi penderitaan para pelaku pencitraan. Tengok pula Karun. Ia sukses dengan tumpukan materi. Memiliki status sosial terpandang. Pujaan khalayak banyak mengalir. Banyak orang begitu berharap nasibnya dan anak keturunannya seperti Karun. Namun hidup yang penuh kebanggaan itu pada akhirnya telah menenggelamkannya.
 
Tiada yang mampu menyamai kebahagiaan orang yang pandai bersabar. Ia bukan dengan kata-kata. Bukan pula mengelus dada, kemudian duduk manis sembari menghela nafas. Tengoklah  Uwais yang bersabar dengan penyakit nya.
 
Hidup Uwais sungguh sederhana. Masyarakat pada masa itu terus mengolok-ngolok, meremehkan, sampai menganggapnya gila dengan beragam cemooh. Namun sosok sekelas Umar bin Khatab, seorang calon penghuni surga, justru tak segan dan tak malu untuk meminta doa darinya.
 
Bahagia memancar justru dari sosok Uwais. Ia bagaikan rembulan yang menerangi gelap malam, lebih terang dari gugusan bintang yang menghiasi indahnya langit dari tujuh lapisan. Bahagia juga menular.
Tengoklah Uwais al Qarni yang begitu bahagia dengan kesehariannya. Hidup dan mati tanpa popularitas. Ia lebih memilih menjadi rakyat jelata. Ia menolak tawaran dari sang khalifah Umar untuk mendapat jaminan.
 
Wajahnya selalu menghadap ke langit, penuh harap, rindu dan cinta akan sang pencipta dan baginda Nabi Muhammad. Kendati hidup semasa, sayang takdir tak mempertemukannya. Tapi hatinya justru selalu terpaut dengan baginda Rasul.
Bahagia bukanlah persepsi banyak orang, bukan pula dengan banyaknya materi. Perspesi bisa salah. Materi pun bisa habis. Seiring dengan banyaknya kesalahan dan habisnya materi maka bahagia itupun lambat laun akan sirna.
 
Bahagia adalah suasana hati. Ia akan terus memancar dan menularkan kepada siapa saja yang melihatnya. Orang yang berbahagia, ia akan sangat mudah membahagiakan orang lain.
Tak usah tanya kenapa Anda suka dengan dia? Atau, apa yang membuat Anda tertarik dengannya. Apa kelebihannya? Dia kan begini, begitu dan rasa penasaran lainnya! Ah, beragam pertanyaan itu memang kerap lahir.
 
Sekali-kali tidak, Anda pastinya tak akan bisa menemukan alasan mengapa orang-orang yang berbahagia itu bisa menularkan kebahagiaanya dengan sangat mudah. Hanya dengan menatap, berteman ataupun sekedar bertegur sapa.
Hal itu adalah anugerah terbesar dari Allah Ta’ala. Ketenangan yang bersemai di dalam dirinya bisa menjadi penawar bagi jiwa-jiwa yang gelisah. Ia juga bisa melapangkan setiap dada yang sempit sekaligus menjadi cahaya bagi kehidupan yang penuh kegelapan.
Bersabarlah sebagai seorang pengabdi. Bersabarlah atas segala ujian yang menimpa tanpa banyak berkeluh kesah. Bersabarlah untuk tidak bermaksiat kepada Allah Ta’ala. Bersabarlah untuk tetap berada dalam ketaatan.
Dahsyatnya kehidupan di hari pembalasan, cukup menjadi pelajaran bagi kita semua. Tiada ikatan nasab antara kita dan keluarga. Tiada pula saling bertanya, walau sekedar menanyakan kabar.
Semua akan menunggu rapot masing-masing. Matahari kian didekatkan. Panasnya akan membuat manusia banjir keringat. Hingga pada suatu waktu, penduduk yang ada di padang mahsyar merasa jenuh. Mereka bosan dengan ketidaknyamanan dan ketidakpastian.
Berharap cepat diadakan persidangan, untuk diputus apakah ia masuk ke dalam neraka atau menjadi penghuni surga. Pada saat itulah manusia sudah benar-benar tak kuasa melawan kebosanan dan kekawatirannya.
Hanya Nabi Muhammad yang kelak bisa memberi syafaat. Pada akhirnya, sidangpun diputuskan setelah munajat dan sujud penghambaan beliau kepada Rabb semesta alam yang menguasai hari pembalasan. Inilah bentuk syafaat Nabi kita.
Diantara kita, ada yang berjalan melewati sirat laksana purnama secepat kilatan cahaya, pancaran terangnya bintang, menunggangi kuda, berlari hingga ada yang berjalan merangkak, kemudian jatuh ke dalam neraka.
Pada hari itu semua manusia diperlihatkan tentang pedih dan panas membara neraka. Kemudian Allah Ta’ala akan menyelematkan pribadi-pribadi yang bertakwa, bersabar, ikhlas, bersyukur dan tidak sombong atau berbangga diri.
Ketahuilah, kesombongan manusia hanya akan membuatnya terhalang dari mencium aroma wangi surga. Sedikitpun ia takkan merasakan keindahan surga. Yang demikian itu disebabkan karena kamu bersuka ria di muka bumi (tanpa) mengindahkan kebenaran dan karena kamu selalu bersuka ria (dalam kemaksiatan).
(Dikatakan kepada mereka): "Masuklah kamu ke pintu-pintu neraka Jahannam, sedang kamu kekal di dalamnya. Maka itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong ". (QS. Ghafir: 75-76)
Semoga Allah Ta’ala senantiasa melindungi jalan kita dengan menjadikan pribadi-pribadi yang cepat bertaubat, memberi hidayah serta taufiknya. Ya Robbana
 
Elza Nikma Yunita aktivis mahasiswa 
Share:

0 comments:

Post a Comment

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

DINAS PENDIKAN BANTEN SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL

DINAS PENDIKAN BANTEN SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL

Silakan Klik Kerja sama Publikasi

MOTO KAMI


Cermat Cerdas Tepat Dalam Informasi Menjadi Media Inpendent Berita Tanpa Intervensi

Unsur Pimpinan DPR RI 2024 2029

SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA 2025

SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA 2025

PT KONTAK MEDIA PERSADA GROUP KLIK

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

BUMN PEDULI BANGSA

BUMN PEDULI BANGSA

Penawaran Kerja Sama

TV KONTAK BANTEN

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI
Media yang kuat butuh rakyat yang terlibat, mengelola kebebasan dengan bertanggung jawab._ Najwa Shihab

SILAKAN PASANG IKLAN KLIK

IBU KOTA NUSANTARA

IBU KOTA NUSANTARA

KONTAK MEDIA GROUP

BACA BERITA BIKIN PAS DI HATI YA DI SINI !!

INFO CPNS DAN PPPK 2025 KLIK

PESAN MAKANAN ENGAK RIBET

MOTO KAMI


BERBUAT BAIK TERHADAP SESAMA SESUNGGUHNYA UNTUK KEBAIKAN DIRI KITA

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

INFO DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) RI

KEMENTRIAN BUMN

KEMENTRIAN BUMN

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

ENERGI KOLOBORASI

ENERGI KOLOBORASI

Bergerak TAK TERBATAS

Bergerak TAK TERBATAS

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

SENYUM ADALAH IBADAH

SENYUM ADALAH IBADAH

SELAMAT DAN SUKSES

SELAMAT DAN SUKSES

Bergerak Tumbuh Bersama

Bergerak Tumbuh Bersama

SELALU BERBUAT UNTUK BANGSA

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Mau Kirim Tulisan Artikel Klik aja

MOTO KAMI


Sekecil APAPUN Yang Anda Perbuat Akan Menjadikan Cermin Kami untuk Maju

BARCODE INFO KERJA KLIK

Silakan Pesan Buku Catatan Kehidupan Ali

Berita Populer

INFO KPK

INFO KEJAKSAAN RI

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BANGKIT LEBIH KUAT

BANGKIT LEBIH KUAT

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

BERGERAK DAN BERGERAK

Seputar Parlemen

INFO KPK JAKARTA

INFO ICW NASIONAL KLIK

Salam Damai Untuk Indonesia

Layanan Kota Tangerang Selatan BPHTB

Kementrian

Susunan Redaksi

Kementrian PU

Support