JAKARTA KONTAK BANTEN Fluminense vs Chelsea di semifinal Piala Dunia Antarklub 2025 tuntas. The Blues menang 2-0 dan maju ke final.
Bermain di MetLife Stadium, Rabu (9/7/2025) dini hari WIB, Chelsea tampil dominan sejak awal. Memasang Joao Pedro jadi starter, Si Biru banyak mengancam.
Di sepuluh menit awal, beberapa percobaan dilakukan Chelsea. Marc Cucurella dan Enzo Fernandez menghadirkan beberapa ancaman ke gawang Fluminense.
Baru di menit ke-18 upaya Chelsea berhasil. Joao Pedro, stiker barunya, membukukan gol indah lewat sepakan keras dari luar kotak penalti dan membawa keunggulan 1-0.
Usai memimpin, Chelsea makin nyaman memegang kendali permainan. Fluminense juga kesulitan menekan.
Di menit ke-34, Fluminense sempat nyaris dapat penalti, usai Ignacio dilanggar Joao Pedro. VAR menunjukkan pelanggaran masih terjadi di luar garis, dan bukan penalti. Hingga jeda, skor 1-0 tetap bertahan. Di babak kedua, Chelsea masih dominan atas Fluminense.
Di menit ke-56, Joao Pedro kembali unjuk gigi. Pemain yang baru dibeli dari Brighton & Hove Albion itu mencetak gol keduanya.
Kali ini ia melepaskan shot keras dari dalam kotak penalti, usai membawa bolanya sendirian ke area itu dalam skema serangan balik cepat. Gol itu membawa wakil Premier League memimpin 2-0.
Gol itu praktis meredam semangat Fluminense, yang jadi makin kesulitan mengejar ketertinggalannya. Sementara Chelsea dengan nyaman memainkan bola dari kaki ke kaki, sambil menghadirkan beberapa ancaman.
Di menit-menit jelang laga tuntas, Fluminense coba melancarkan serangan terakhirnya. Upayanya bisa diredam barisan belakang Chelsea, yang menjaga kemenangannya sampai laga tuntas.
Hasil ini membuat Chelsea ke final Piala Dunia Antarklub 2025. Anak asuh Enzo Maresca tinggal menunggu pemenang Paris Saint-Germain vs Real Madrid, yang bermain pada Kamis (10/7) dini hari WIB tadi.
Dalam laga tersebut, Joao Pedro tampil cemerlang saat membawa Chelsea mengalahkan Fluminense. Penyerang Brasil itu memborong dua gol spektakuler kemenangan The Blues.
Gol itu dicetak Joao Pedro, yang baru pertama kali dimainkan jadi starter oleh Chelsea. Debutnya terjadi akhir pekan lalu, saat diturunkan jadi cadangan saat melawan Palmeiras di perempatfinal.
Joao Pedro juga baru seminggu resmi jadi pemain Chelsea. Ia diresmikan awal pekan lalu, usai transfernya senilai 60 juta paun tuntas.
Atas performanya, Joao Pedro langsung menyabet gelar Man of the Match pertandingan semifinal itu. Ia juga kini berpeluang memenangkan trofi perdananya bersama Chelsea.
Uniknya, Fluminense, klub pertama Pedro, harus tersingkir oleh bekas pemainnya sendiri. Penyerang 23 tahun itu memang bekas anak didik Fluzao.
Joao Pedro menimba ilmu di Fluminense sejak usia 9 tahun. Pada 2019, ia akhirnya naik ke tim senior dan main di Liga Brasil, dengan catatan 37 laga dan bikin 10 gol. Kemudian, Joao Pedro mulai berkelana ke Eropa. Dari Watford, Brighton & Hove Albion, dan kini pindah ke Chelsea. “Mereka (Fluminense) memberikan segalanya kepada saya. Mereka memperlihatkan saya kepada dunia,” kata Pedro, melansir ESPN.
“Saya di sini karena mereka yakin pada saya. Saya sangat bersyukur, tapi inilah sepakbola. Saya harus profesional. Saya sedih, tapi saya harus melakukan pekerjaan saya,” ujarnya.
Manajer Chelsea, Enzo Maresca, memuji Joao Pedro yang bisa beradaptasi cepat dengan tim. Baginya Pedro datang di waktu yang tepat usai menghabiskan liburan. “Senang sekali untuk Joao. Kita tahu dia pemain yang bagus melawan tim yang bertahan dalam,” kata Maresca usai laga Fluminense vs Chelsea, dilansir dari Football London.
“Hal penting lainnya adalah dia sedang liburan, jadi dia lebih bugar daripada yang lain. Penting untuk menyadari hal itu,” dia menambahkan.
“Kita tahu bagaimana Joao sebagai pemain. Secara pribadi, dia berasal dari Brasil dan kebanyakan orang Brasil senang dan menikmati sepakbola. Saya pernah berbicara dengan Roberto De Zerbi beberapa waktu lalu tentang dia,” ujarnya soal Joao Pedro.
0 comments:
Post a Comment