LEBAK KONTAK BANTEN Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Fisika kabupaten Lebak bekerja sama dengan MGMP Fisika Provinsi Banten menggelar workshop bertema “Perencanaan Pembelajaran Fisika Berbasis IMTAQ (Iman dan Taqwa)” IMTAQ di SMA Negeri 1 Rangkasbitung pada Jumat, 25 Juli 2025.
Kegiatan ini dihadiri oleh para guru fisika dari berbagai sekolah di Kabupaten Lebak dan wilayah Banten.
Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua MGMP Fisika Provinsi Banten Fathul Maarij M.Pd dan Ketua MGMP Fisika Kabupaten Lebak, Muhammad.
Acara ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi antar guru fisika dalam merancang pembelajaran yang tidak hanya menekankan aspek kognitif dan saintifik, tetapi juga mengintegrasikan nilai-nilai spiritual, moral, dan karakter berbasis IMTAQ.
Relevansinya menjadikan pembelajaran bermakna, membentuk karakter siswa, pemaknaan tentang ilmu, dan lainnya.
“Fisika itu menari-nari di atas alam, dengan gaun matematika diiringi irama musik ilahiah. Sesungguhnya ayat-ayat kauniyah banyak terserak di alam. Kita tinggal membacanya agar jadi petunjuk. Tidak harus semua siswa jadi ilmuwan, tetapi berpikir sikap dan bernalar seperti ilmuwan bernalar,’’ ujarnya.
Fathul juga menyampaikan pentingnya membangun generasi ilmuwan muda yang tidak hanya unggul dalam pemahaman konsep fisika, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan berakhlak mulia.
“Pembelajaran fisika harus menyentuh dimensi iman dan takwa agar ilmu pengetahuan menjadi berkah dan manfaat bagi kehidupan,” tegasnya.
Senada dengan itu, Ketua MGMP Fisika Kabupaten Lebak menekankan urgensi sinergi antar guru untuk terus berinovasi dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengintegrasikan pendekatan saintifik dan nilai-nilai keislaman.
“Kegiatan ini diharapkan menghasilkan perangkat pembelajaran yang kontekstual, inspiratif, dan menyentuh aspek afektif siswa,” tuturnya.
Kegiatan berlangsung dengan penuh semangat kolaboratif. Para peserta juga mendapat bahan untuk membuat pembelajaran yang disesuaikan dengan IMTAQ.
Oom Siti Romlah S.Pd yang merupakan lulusan Fisika ITB dan IKIP Bandung menyatakan bahwa sebagian besar fisika ada penjelasannya di Al Quran.
“Misalnya kaidah tangan kanan. Allah berada di atas Arsy seperti kaidah tangan kanan. Gerak keempat jari itu searah dengan thawaf ketika orang berhaji atau umroh. Di pembelajaran fisika bisa sampai delapan sampai sepuluh kali beristigfar. Kalau sudah paham ucap hamdalah. Jangan lupa menghubungkan dengan peristiwa sehari-hari,” katanya.
Ada banyak hal yang bisa diambil maknanya. Misalnya ada sel-sel tubuh yang bereaksi dan memberikan tekanan setara tekanan atmosfer.“Ini berlaku kalau manusia masih hidup. Kalau sudah meninggal tidak berlaku lagi. Mayat membusuk karena didesak oleh tekanan atmosfer ini. Itulah makanya dalam agama dianjurkan sesegera mungkin memandikan mayat. Segera dimandikan dan dikafani,” terangnya.
Dalam mendidik anak didasari IMTAQ yang penting adalah sentuh hatinya. Tidak perlu banyak bicara, perbanyak sabar, sering membaca, dan tentunya terapkan di kelas. ***
0 comments:
Post a Comment