BANTEN KONTAK BANTEN Pemerintah Provinsi Banten menunda pencairan dana penyertaan modal senilai Rp43 miliar untuk PT Agrobisnis Banten Mandiri (ABM) tanpa tenggat waktu yang pasti.
Penahanan dana tersebut, menurut Gubernur Banten Andra Soni di Kota Serang, Rabu dilakukan menyusul belum tuntasnya laporan pertanggungjawaban penggunaan dana sebelumnya serta belum jelasnya arah bisnis perusahaan daerah tersebut.
“Ya, selama ini masih kita hold dulu karena ada beberapa hal yang harus ditangani, diselesaikan, dalam rangka membenahi dan memperkuat kembali ABM,” kata Andra Soni.
Saat ditanya sampai kapan dana itu akan ditahan, Andra menegaskan penyaluran akan menunggu perbaikan internal perusahaan. “Ya, sampai nanti semuanya selesai dan ditangani,” ujar dia singkat.
Sementara itu Wakil Gubernur Banten A. Dimyati Natakusumah menjelaskan dana yang ditahan itu merupakan bagian dari total penyertaan modal sebesar Rp80 miliar. Pemerintah meminta agar manajemen ABM terlebih dahulu menyelesaikan laporan penggunaan anggaran sebelumnya, sebesar sekitar Rp30 miliar, sebelum pencairan berikutnya dilakukan.
“Iya, jadi uang mereka itu di-hold itu kurang lebih Rp42–43 miliar. Kita minta pertanggungjawaban yang Rp30 miliar sekian itu diselesaikan dulu. Sisanya ini kita tahan, dan Insya Allah kemungkinan akan kita revisi juga,” katanya.
Ia menegaskan bahwa langkah tersebut merupakan bentuk kehati-hatian pemerintah dalam mengelola uang publik. “Saya baca ya, ini ada kecenderungan uangnya akan hilang. Kasihan itu uang rakyat. Saya bilang, nggak bisa. Saya ini orang bisnis, saya baca ini kecenderungannya rugi besar,” tegasnya.
Pemerintah berharap PT ABM dapat menunjukkan perbaikan kinerja. “Saya minta ke mereka, paling tidak bisa sampai menyentuh Rp70 miliar atau Rp65 miliar saja sudah bagus,” ujarnya.
Sebagai bagian dari upaya pembenahan, Pemprov Banten juga berencana mengganti pelaksana tugas (Plt) Direksi ABM dengan figur yang dinilai lebih kompeten di sektor pertanian.
“Ya otomatis begitu kelihatannya. Kami sementara ini akan mengganti Plt-nya dulu, dengan mereka yang lebih mengerti dan kompeten di bidang pertanian,” pungkas Dimyati.
0 comments:
Post a Comment