Wali Kota Sachrudin sebut STQ bukan hanya kompetisi tapi syiar Islam

 

Wali Kota Sachrudin saat memberikan sambutan dalam acara Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) di Kantor Kecamatan Periuk, Kamis.

 TANGERANG KONTAK BANTEN  Wali Kota Tangerang, Banten, Sachrudin mengatakan Seleksi Tilawatil Quran (STQ) bukan hanya menjadi ajang kompetisi membaca dan menghafal Al Quran, namun bentuk syiar Islam untuk memperkuat nilai luhur yang terkandung dalam Al Quran agar dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Nilai kejujuran, kedisiplinan, keikhlasan, serta kecintaan terhadap ilmu dan sesama, diharapkan dapat turut tertanam dalam pribadi insan Qurani,” kata Wali Kota Sachrudin dalam sambutannya di Kantor Kecamatan Periuk, Kamis.

Perlu diketahui STQ di tingkat kecamatan merupakan komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang untuk terus menanamkan nilai-nilai agama di tengah masyarakat dan wujud nyata sebagai Kota Akhlakul Karimah dalam membina generasi Qurani sejak dini.

Ia menambahkan penyelenggaraan STQ merupakan bagian dari proses pembinaan berjenjang untuk menjaring dan membentuk bibit unggul, baik qari/qariah maupun hafiz/hafizah yang berpotensi untuk mengharumkan nama Kota Tangerang di tingkat yang lebih tinggi.

“Melalui pelaksanaan yang konsisten dan berkelanjutan, kita dapat memetakan potensi, merancang pola pembinaan yang sistematis dan terarah, serta membangun ekosistem Qurani yang kuat di tengah masyarakat,” katanya.

Sementara itu Wakil Wali Kota Tangerang Maryono Hasan saat membuka kegiatan STQ di Kecamatan Tangerang berharap agar seleksi ini mampu melahirkan generasi Qurani yang tidak hanya membanggakan di tingkat lokal, namun juga mampu berprestasi di ajang MTQ tingkat provinsi, nasional, hingga internasional.

“Di tingkat Provinsi Banten kemarin, Alhamdulillah kita berhasil masuk tiga besar. Insya Allah dengan adanya seleksi seperti ini kita targetkan bisa meraih posisi pertama di MTQ Provinsi berikutnya,” ungkap Maryono.

Melalui kegiatan STQ ini, Pemkot Tangerang berharap dapat terus melahirkan generasi Qurani yang tidak hanya mahir dalam membaca dan menghafal, tetapi juga menjadikan Al Quran sebagai pedoman hidup, sehingga tercipta masyarakat yang berakhlak mulia dan religius

Maryono mengapresiasi para guru ngaji, ustaz-ustazah, serta para orang tua yang telah membimbing dan mengajarkan anak-anak mencintai Al Quran. “Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala (SWT) senantiasa melimpahkan rahmat dan rezeki yang luas kepada bapak dan ibu semua,” katanya.