![]() |
Sebelumnya kegiatan belajar mengajar di SMAN 72 Jakarta diterapkan secara daring imbas ledakan. |
JAKARTA KONTAK BANTEN Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menyebut kegiatan belajar mengajar di SMA Negeri 72 Jakarta sudah kembali dilakukan secara tatap muka usai ledakan yang sebelumnya terjadi di area sekolah.
"Sekarang ini proses belajar-mengajarnya apabila dilakukan secara langsung, sebenarnya sudah bisa. Kami memberikan kebebasan sepenuhnya kepada sekolah," kata Pramono di Gedung A A Maramis, Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Selasa (11/11).
Sebelumnya kegiatan belajar mengajar di SMAN 72 Jakarta diterapkan secara daring imbas ledakan. Meski begitu, keputusan untuk kembali mengadakan pembelajaran tatap muka telah diputuskan secara matang Dinas Pendidikan DKI Jakarta dan pihak sekolah.
Menurut Pramono, keinginan untuk dapat belajar langsung di sekolah sebagian besar menjadi keinginan para siswa SMAN 72 Jakarta.
"Kemarin memang saya minta untuk daring dan ternyata memang sebagian murid itu malah ingin tetap secara langsung," ucap Pramono.
Diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyiapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan pemulihan psikologis bagi siswa SMAN 72 Jakarta pascainsiden ledakan yang terjadi beberapa waktu lalu.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta Nahdiana menjelaskan, di area SMAN 72 masih dalam pengamanan dan sterilisasi pihak kepolisian. Untuk itu, PJJ diberlakukan mulai Senin (10/11).
"Pembelajaran difokuskan pada proses pemulihan dan persiapan mental siswa sebelum kembali ke sekolah. Pembelajaran di kelas nantinya akan diisi wali kelas dan psikolog dengan pembelajaran yang dikemas dengan memberikan ruang interaksi lebih dekat, seperti olahraga dan seni, agar siswa - siswi SMAN 72 pulih dan kembali merasa aman,” kata Nahdiana dalam keterangannya, dikutip Senin (10/11).
Pendampingan Psikologis
Ia menyampaikan, kegiatan belajar mengajar di SMAN 72 Jakarta akan disampaikan kemudian jika gedung sekolah nantinya telah dinyatakan dapat digunakan kembali.
Sementara itu, pendampingan psikologis akan diberikan Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta.
Kepala Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta, Iin Mutmainnah mengatakan, pihaknya akan memberikan dukungan psikologis selama masa pemulihan, termasuk saat PJJ berlangsung.
Selain itu, PPAPP juga menyiapkan armada mobil Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) di sekitar lingkungan sekolah untuk memberikan dukungan psikis kepada siswa, guru, serta keluarga yang terdampak termasuk kepada warga sekitar yang memerlukan konseling secara gratis.
"Kami akan menyiapkan dukungan psikolog untuk mendampingi anak-anak selama PJJ dan proses pemulihan di sekolah," ujar Lin.
Iin mengungkapkan, Dinkes DKI Jakarta juga telah menyiapkan jadwal pendampingan klinis serta menurunkan tenaga medis bagi korban yang masih memerlukan perawatan lanjutan.







0 comments:
Post a Comment