Lebak-Bencana pergesaran tanah dan menyebabkan rusaknya puluhan rumah di
Kampung Curug Injuk, Desa Gunungsari, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten
Lebak membuat warga khususnya korban yang rumahnya rusak berat bingung
dan penasaran. Kebingungan dan rasa penasaran warga tersebut sangat
beralasan, karena permukiman yang sekarang tidak lagi bisa ditempati
merupakan tempat kedua setelah relokasi, karena sebelumnya pada 1982
saat mereka tinggal di Kampung Karang Desa yang sama dilanda bencana
serupa. Di tengah kebingungan dan rasa penasaran yang melanda warga
kampung tersebut, Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya dalam kunjungan
kerja (kunker)-nya meninjau dan menyambangi para korban di tempat
pengungsian di kampung tersebut, Kamis (19/1/2017) tampaknya mampu
memberikan “obat” penawar. Kebingungan yang dihadapi dan rasa penasaran
yang menghinggapi para korban, mulai terjawab. Dia berencana akan
merelokasi warga dan akan mendatangkan ahli untuk geologi untuk meneliti
penyebab secara pasti atas fenomena alam yang terjadi.Kehadiaran bupati tersebut menjawab seluruh keluh-kesah dan
kegelisahan para korban. Meski baru perencanaan mereka sedikit lega,
sebab hal yang membuat bingung baik selama di pengungsian maupun
kelangsungan hidup kedepannya sudah terjawab. “Alhamdulilah, kehadiran
ibu bupati membuat kami sedikit reugreug (tenang). Sebelumnya, kami
bingung dan penasaran. Bingungnya bagaimana kedepannya, rumah sudah
tidak bisa ditempati dan yang paling membuat kami penasaran kenapa nasib
kami seperti ini dulu kami pindah ke sini (Kampung Curug Injuk), karena
pada1982 rumah kami di Kampung Karang rusak, karena bencana serupa,”
kata salah seorang korban yang rumahnya rusak akibat pergeseran tanah,
Nurkholis. Menurut dia, rumah yang menjadi tempat tinggal kini hancur,
keramiknya juga, bahkan tersungkal akibat pergeseran tanah. Saat ini,
dia tinggal di tempat pengungsian bersama keluarga. Bupati Lebak, Iti
Octavia Jayabaya saat menyambangi para korban di posko pengungsian
mengingatkan dan berpesan, agar warga yang terkena musibah bencana
tersebut, agar tetap tabah dan bersabar dalam menghadapi cobaan
tersebut.“Dalam menyikapi musibah ini kita harus sabar dan tabah, ingat Allah
tidak akan memberikan cobaan di luar batas kemampuan. Kami Pemerintah
Kabupaten (Pemkab) Lebak tidak akan tinggal dan akan terus berupaya
mencari solusi yang terbaik bagi masyarakat yang mendapat kesulitan
seperti yang saat ini dihadapi masyarakat Kampung Curug Injuk,” ujarnya.Sekarang
ini, lanjut dia, pemkab bersama tim baik dari relawan BPBD, TNI, Polri,
serta berbagai pihak lainnya yang terlibat fokus dalam pemenuhan
kebutuhan hidup sehari-hari baik sandang pangan dan logistik yang
dibutuhkan para korban. “Untuk relokasi membutuhkan waktu paling lama
tiga bulan, karena yang harus disiapkan tidak hanya sebatas lahan dengan
luas sekitar satu hektare. Kerugian yang ditimbulkan akibat bencana ini
juga kami belum hitung. Intinya, kami pemerintah dalam hal ini, Pemkab
Lebak akan berupaya semaksimal mungkin memberikan pelayanan terbaik
khususnya bagi para korban,” ucapnya seraya mengatakan dalam waktu dekat
Pemda Lebak akan mendatangkan ahli geologi untuk melakukan kajian atas
bencana tersebut.Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak, Kaprawi menuturkan, sejauh ini
tidak ada korban yang mengalami trauma serius akibat musibah tersebut.
Tetapi, pihaknya bersama relawan terus melakukan upaya-upaya untuk
meringankan beban psikologis yang khawatir dialami para korban. “Secara
kontinu kami mendatangi para korban, paling tidak meringankan beban
psikologisnya. Intinya, agar para korban tidak meratapi nasibnya
sesekali mereka ketawa dan Alhamdulilah kami dan para relawan sebisa
mungkin menghibur mereka,” tuturnya. Hampir senada dikatakan Camat
Banjarsari, Abdul Rohim, agar para korban tidak lelap dalam kesedihan
akibat musibah yang dialaminya, dia sengaja berkumpul, meski tidak
menguasai sesekali dia juga berkelakar.
Friday, 20 January 2017
Home »
» Pergeseran Tanah, Paksa Warga Terus Berpindah
0 comments:
Post a Comment