Tangsel- Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kota Tangsel fokus pada
penguatan pembinaan. Dengan pembinaan tersebut menjadikan lumbung
bibit-bibit qori dan qoriah anak-anak, remaja hingga dewasa.Ketua Umum LPTQ Kota Tangsel, H Muhamad menjelaskan, mulai tahun ini
dan seterusnya akan fokus pada pembinaan peserta mulai dari anak-anak
hingga remaja dan dewasa agar menguasai bidang masing-masing cabang
lomba.“Saat ini kami akan fokus pada pembinaan peserta supaya anak-anak
menguasai secara mendalam, terutama mereka warga Tangsel,” katanya dalam
rapat evaluasi kinerja Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kota
Tangsel bertajuk “Revitalisasi LPTQ Yang Kredibel, Akuntabel dan
Memberdayakan” di Resto Kampung Anggrek, Serpong.Selama ini pembinaan sudah berjalan, tetapi perlu dimaksimalkan.
Belum maksimalnya pelaksanaan kegiatan pembinaan, karena masih ada
beberapa kecamatan belum menyelenggarakan hingga sangat perlu dilakukan
sesegera mungkin “Pembinaan di kecamatan sudah dilakukan namun belum merata, maka dari
itu supaya lebih merata, termasuk pembinaan sampai tingkat kelurahan,”
tukasnya.Dirinya yakin jika pembinaan dilakukan dalam kurun waktu 3 tahun ke
depan bibit – bibit qori tumbuh subur. Ia tak ingin hanya juara yang
diperoleh, tapi lebih penting kemampuan didapat dari warga Tangsel itu
sendiri.“Kita akui masih sistim impor dari daerah luar. Ini berlaku hampir
semua daerah ketika ada lomba MTQ provinsi mengambil dari luar. Kami
akan pangkas pola itu,” tambahnya.Ia pun meminta juara umum MTQ Provinsi Banten tetap dipertahankan
sebagai tradisi. Pemkot tahun ini menghibahkan Rp 6 miliar untuk semua
jenis kegiatan MTQ Provinsi dan kecamatan serta tingkat kota.“Kami ingin Tangsel tetap mempertahankan juara umum yang sebentar
lagi kita akan mengikuti MTQ Banten sekitar bulan April,” sambungnya.Hal senada juga disampaikan oleh Bidang Pembinaan LPTQ Tangsel,
Jawahir Hijaji terkait pentingnya pembinaan agar peserrta lebih fokus
dan matang dalam bidang-bidang yang dikuasai.“Kami menyampaikan dari segi pembinaan, khususnya bagian pembina. Ada
saatnya mengadakan pembinaan kadangkala kita terkendala pembina yang
telah ditentukan, karena kadang mereka terlambat datang saat hendak
mengikuti perlombaan,” tuturnya.Pengalaman yang kerap terjadi seperti itu diperlombaan tingkat
Provinsi Banten, seharusnya tidak terjadi. Peserta kurang diperhatikan
disebabkan petugas pembina datang telat akhirnya timbul persoalan.
“Jangan sampai anak berkeliaran karena pembina terlambat datang ketika
ada lomba ke provinsi,” katanya.Sekretaris Umum LPTQ Kota Tangsel Abdul Rojak mengatakan, fokus
menekankan pada pembinaan peserta disamping Tangsel mengejar juara.
“Pembinaan potensi lokal asal Tangsel ditekankan. Meski tidak ada aturan
yang melarang soal warga luar yang penting domisili KTP Banten untuk
tingkat provinsi boleh ikut serta,” tambahnya.Pihaknya juga menyadari komposisi peserta MTQ di berbagai daerah
masih banyak yang mengambil dari daerah luar. “Sekitar 50 persen masih
mengambil dari luar. Maka Tangsel melakukan kaderisasi secara bertahap
mulai saat ini dan kedepan. Kami juga tengah mempersiapkan MTQ Banten
pada 20 April mendatang,” tuturnya.
0 comments:
Post a Comment