SERANG, (KB).-Kabupaten Lebak dan Pandeglang ditetapkan darurat banjir. Dengan
intensitas hujan yang masih tinggi, warga juga diimbau untuk tetap
waspada. "Banjir yang terjadi di Pandeglang sebagian kiriman dari
wilayah Lebak. Dengan kondisi banjir seperti ini, wilayah selatan Banten
ditetapkan darurat bencana," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas
BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, saat ditemui seusai melakukan Salat Jumat
di Masjid Agung Ar-Rahman Pandeglang, Jumat (10/2/2017). Menurut dia,
daerah yang terkena banjir merupakan langganan banjir yang hampir
terjadi setiap tahun. Oleh karena itu, dia berharap BPBD selalu siaga
dan berkoordinasi dengan desa dan kecamatan agar evakuasi bisa
secepatnya dilakukan. Sementara itu, pihak Pemprov Banten menyerahkan
bantuan dan mendatangi korban banjir di beberapa wilayah Kabupaten
Lebak, Jumat (10/2/2017). Rombongan pemprov dipimpin Sekda Banten, Ranta
Soeharta, dan Asda II, Ino R Raswita, dan tim dari Dinas Sosial
Provinsi Banten.Berdasarkan pantauan, rombongan langsung mendatangi wilayah banjir
terparah di Kampung Kadu Jangkung, Desa Wantisari, Kecamatan
Leuwidamar. Dengan melewati jembatan gantung di atas luapan air Sungai
Cisimeut, rombongan ditampakkan dengan kondisi yang memprihatinkan.
"Bantuan yang sangat mendesak saat ini adalah makanan cepat saji. Namun,
kami juga mengerahkan berbagai bantuan lainnya. Di Kabupaten
Pandeglang, kami sudah memberikan bantuan perahu karet," kata Ranta
Soeharta. Dia juga menginstruksikan BPBD Banten bersama kabupaten/kota
yang terkena banjir melakukan kaji cepat, evakuasi, dan memberikan
bantuan makanan. Selain itu, kata dia, Pemprov Banten juga sudah
berkoordinasi dengan Kementerian Sosial (Kemensos) terkait penanganan
pascabanjir. "Kami sudah mendengar dari para warga korban banjir. Kami
juga melihat langsung, masih banyak rumah yang diterjang lumpur. Bahkan,
sebagian rumah warga nyaris roboh akibat tergerus air. Begitu juga
jembatan gantung yang butuh perhatian serius. Ini butuh upaya dari semua
pihak, dan kami akan berkoordinasi dengan stakeholder," ujarnya.Seorang warga, H. Kasri mengatakan, banjir yang berasal dari luapan
Sungai Cisimeut itu mulai memasuki rumah warga, Kamis (9/2/2017) sekitar
pukul 08.00 dan baru reda sore hari "Ini kami baru beres bersih-bersih
rumah. Bahkan, sebagian rumah ada yang hancur dindingnya karena tergerus
air," ucapnya. Meski berterima kasih atas bantuan yang diberikan
pemerintah, namun dia berharap jembatan gantung yang menjadi akses utama
warga segera dibangun kembali. "Kasian anak-anak sekolah. Lagian
jembatan itu gak bisa dilalui kendaraan. Kami berharap bisa dibangun
yang bagus," tuturnya.
Darurat banjir
Bupati Pandeglang, Irna Narulita bersama rombongan menyisir warga di
sejumlah lokasi banjir seperti Munjul dan daerah lainnya. Selain
memberikan ketenangan bagi warga korban banjir, kedatangan bupati juga
menyalurkan bantuan korban banjir. Irna berharap masyarakat tetap
bersabar, karena pemerintah terus berupaya melakukan penanggulangan
banjir. Pihak BPBD telah diinstruksikan untuk siaga menangani bencana
banjir. "Bencana banjir harus kita tangani, tidak sekadar mengalirkan
bantuan dan penanganan penyakit pascabanjir. Tetapi pemerintah akan
mendata kerusakan infrastruktur yang terkena dampak banjir," katanya.Sementara itu, Pemkab Lebak menetapkan status darurat bencana mulai 9
hingga 22 Februari 2017. Sebagai bentuk penanggulangan dan pencegahan
atas dampak bencana tersebut, pemerintah terus mendistribusikan bantuan
logistik dan melakukan penanganan atas fasilitas publik yang rusak
akibat bencana alam. Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya dan Wakil Bupati
Lebak, Ade Sumardi beserta Sekda Lebak, Dede Jalaeni dan sejumlah
unsur Muspida dan Muspika setempat meninjau, sekaligus menyalurkan
bantuan kepada korban terdampak banjir di Kecamatan Lewiudamar dan
Wanasalam, Jumat (10/2/2017). Pada kesempatan itu, Iti Octavia Jayabaya
mengatakan, wilayah yang terdampak bencana banjir terus bertambah, yaitu
tersebar di 17 kecamatan dengan jumlah rumah yang terendam sebanyak
1.908. Oleh karena itu, terhitung sejak 9 hingga 22 Februari 2017
wilayah Lebak dinyatakan status darurat bencana, terlebih intensitas
curah hujan belakangan masih terus terjadi sehingga dikhawatirkan
terjadi banjir susulan."Saya menginstruksikan kepada seluruh aparatur, mulai ditingkat desa,
kecamatan sampai tingkat atas untuk bersama masalah korban banjir
maupun longsor. Kita bersama TNI maupun Polri bahu membahu melakukan
langkah penanggulangan dan antisipasi mengenai sesuatu hal yang tak
diinginkan," katanya. Menurut dia, dari laporan terkini yang diterima,
bencana banjir juga telah menelan satu orang korban jiwa di Desa
Cidikit, Bayah yang hanyut terseret air bah. Pihaknya pun saat ini terus
menggalang koordinasi dengan aparatur di tingkat bawah untuk
mendapatkan informasi terbaru mengenai jumlah korban bencana yang
terdampak maupun yang sampai menelan korban jiwa. "Harus bergerak cepat,
jangan lambat, apalagi menunggu dulu masalah administrasi. Ini masalah
kemanusiaan, sehingga kita harus sigap, cepat dan cermat," ujarnya.
Pihaknya berharap masyarakat untuk tetap waspada, utamanya warga yang
terkena dampak bencana agar tetap menjaga kesehatan. Dengan segala
upaya, pihaknya berjanji akan melakukan yang terbaik untuk menangani
korban banjir. "Kita berdoa agar musibah yang kita alami ini bisa segera
berakhir dan apa yang terjadi bisa dijadikan hikmah," ucapnya.Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Serang
memperkirakan hujan disertasi petir akan terjadi sejumlah wilayah di
Provinsi Banten hingga dua hari ke depan. Dilansir dari website resmi
BMKG Serang, diperkirakan hujan lebat disertai petir dan angin kencang
akan terjadi di wilayah Kabupaten Pandeglang bagian barat dan selatan,
wilayah Kota Cilegon dan Kabupaten Serang bagian utara, Sabtu
(11/2/2017). Sementara, hujan lebat disertai petir dan angin kencang
diperkirakan akan terjadi di Kabupaten Pandeglang bagian barat dan
selatan, Ahad (12/2/2017).
0 comments:
Post a Comment