RANGKASBITUNG – Dalam rangka membiasakan dan membudayakan penggunaan
bahasa Sunda serta memeriahkan Seba Baduy 2017, Bupati Lebak Iti Octavia
Jayabaya meminta jajarannya di seluruh Organisasi Perangkat Daerah
(OPD), kepala sekolah, guru dan siswa untuk menggunakan bahasa Sunda
dalam percakapan sehari-hari pada hari Jumat (28/4).
Imbau penggunaan bahasa Sunda tersebut tertuang dalam Surat Edaran
Bupati Lebak nomor:423.7/847A Disdikbud/2017 tentang penggunaan bahasa
Sunda.
“Untuk semua kepala OPD dan jajarannya, kepala sekolah, guru dan
siswa saya mengimbau untuk menggunakan bahasa Sunda dalam percakapan
sehari-hari di waktu hari Jumat. Selain untuk membudayakan kembali
bahasa Sunda juga untuk turut memeriahkan Seba Baduy,” ujar Iti kepada
wartawan, Kamis (27/4).
Diakui mantan anggota DPR RI ini, percakapan dengan bahasa Sunda,
kini hampir hilang khususnya di sekolah-sekolah. Pelajar atau siswa kini
lebih memilih menggunakan bahasa Indonesia kekinian. Tidak sedikit,
sebut politisi Partai Demokrat ini, pelajar banyak yang tidak mengerti
makna atau arti dari ucapan bahasa Sunda.
“Tentunya ini miris. Karena itu kita ingin agar anak-anak orang Lebak
mengerti dan paham akan arti penggunanaan bahasa Sunda yang sudah lama
menjadi turun temurun. Sebagai awalan nanti apel pagi di Setda Lebak
juga menggunakan bahasa Sunda,” katanya.
Dia menambahkan, bisa saja ke depan penggunaan bahasa Sunda tidak
hanya saat merayakan Seba Baduy. Namun, bisa dilakukan setiap satu bulan
sekali di waktu tertentu atau sepekan sekali, tergantung momentum.
“Bisa saja, tergantung momentum. Tujuannya kan untuk melestarikan
budaya turun temurun. Kalau bukan kita yang melestarikan siapa lagi,”
ucapnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Lebak
Wawan Ruswandi mengatakan, pihaknya telah menginstruksikan kepada
jajarannya dan para kepala sekolah di Lebak untuk melanjutkan surat
edaran Bupati.
“Ini juga bagian dari upaya melestarikan bahasa Sunda. Tentunya, ide
ini sangat baik dan kita dukung sepenuhnya,” kata mantan Kepala
Disperindag Lebak ini.
Kabag Humas dan Protokol Setda Lebak Eka Prasetiawan menjelaskan,
edaran tersebut bertujuan untuk melestarikan bahasa Sunda di Kabupaten
Lebak dan bertepatan dengan acara seba Baduy.
“Hanya sekadar untuk melestarikan budaya saja. Karena memang kini
(bahasa Sunda) semakin terkikis. Tidak sedikit paham akan artinya, tapi
tidak bisa mengucapkannya. Bagitu juga sebaliknya banyak juga anak-anak
atau pelajar yang tidak bisa berbicara dengan bahasa Sunda. Ini yang
akan kita upayakan agar warga Lebak setidaknya bisa berbicara
menggunakan bahasa Sunda untuk melestarikannya,” tukasnya







0 comments:
Post a Comment