SERANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang selalu mewanti-wanti PT
Bangun Kharisma Prima selaku kontraktor pembangunan RSUD Kota Serang
agar tidak molor. Kontraktor asal Jakarta itu diberi waktu 240 hari
kalender untuk menyelesaikan proyek senilai Rp41,63 miliar itu.
Kepala Dinkes Kota Serang, Toyalis mengatakan, serah terima kunci
dari kontraktor kepada Dinkes paling lambat 20 Desember. “Berdasarkan
SPK (surat perintah kerja), pembangunan itu dimulai 10 April lalu sampai
6 Desember nanti,” ujar Toyalis ketika peninjauan lokasi pembangunan
RSUD Kota Serang di Kelurahan Penancangan, Kecamatan Cipocokjaya, Rabu
(26/4).
Agar pembangunan sesuai target dan terus mengalami progres yang
positif, Toyalis mengatakan, setiap dua hari sekali ia meninjau langsung
lokasi pembangunan. Bahkan, setiap pekan dan bulan ia harus mendapatkan
laporan progres pembangunan.
Ia meyakini apabila tidak ada kendala yang berarti, pembangunan yang
menjadi visi misi Walikota dan Wakil Walikota Serang ini akan rampung
sesuai target. Saat ini saja, dari target tiga persen, progresnya malah
sudah mencapai enam persen. “Pematangan lahan sudah selesai. Kami sudah
memulai pembangunan fisik,” tuturnya.
Dari 14.700 meter persegi lahan yang tersedia, pada tahap pertama ini
baru ada beberapa gedung yang akan dibangun, yakni kantor, poliklinik,
rawat inap, laundry, dapur dan instalasi pembuangan air limbah. Selain itu, landskap dan parkir juga akan dibangun di tahun ini.
Ia mengatakan, lantaran kemampuan keuangan Pemkot Serang yang
terbatas, pembangunan RSUD ini akan dilakukan bertahap. “Mudah-mudahan
bisa selesai dalam tiga tahap,” tuturnya.
Sementara, alat kesehatan dan mebel juga akan dicicil. Pada tahap
pertama, yang akan dilakukan pada APBD perubahan tahun ini, anggaran
untuk alat kesehatan dialokasikan Rp5 miliar dan mebel Rp1 miliar.
Kata dia, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk memperlebar akses dari Terminal
Pakupatan menuju RSUD agar masyarakat lebih mudah menjangkau. Sementara
untuk mengantisipasi kemacetan, di RSUD akan ada dua pintu, masuk dan
keluar.
Budi Salasa, koordinator proyek PT Bangun Kharisma Prima, mengatakan
bahwa untuk mengantisipasi cuaca buruk, pihaknya memaksimalkan pekerjaan
pada cuaca bagus. “Apabila kami tidak bisa bekerja saat cuaca buruk,
dapat ditutupi dari kerja maksimal di cuaca bagus,” ujarnya. Hal itu
dilakukan agar pembangunan RSUD ini tepat pada waktunya.
Ia mengatakan, pihaknya akan berkomitmen pembangunan RSUD ini tepat
waktu. Kalaupun ada kendala, biasanya itu berasal dari eksternal seperti
cuaca







0 comments:
Post a Comment