TANGERANG – Universitas Muhammad Tangerang (UMT)
raih tiga besar Lomba Incrediktion digagas Universitas Gunadarma. Lomba
diikuti 83 peserta dari berbagai Perguruan Tinggi se-Indonesia.
Hal itu diakui Ketua Program Studi (Prodi) Teknik Industri Fakultas
Teknik (FT) UMT, Tri Widodo kepada wartawan di Kampus UMT, Jalan
Perintis Kemerdekaan, Kota Tangerang, Kamis (27/4).
Dalam lomba bertajuk “Industrial Creativity In Design and Knowledge
Competition” itu UMT menyertakan mahasiswa Jurusan Teknik Industri,
Dinda Ayu Nawangasih, Rizki Rizaldi , Dadan Sudarna, dan Dwi Jasela.
Mereka mahasiswa semester IV.
“Dalam lomba itu kami meraih Juara Tiga, dengan karya Bahan Baku
Ampas Kopi atau disingkat BAAMPAPI,” ungkap Tri, usai mengikuti lomba
yang digelar di Depok pada 25 April yang baru lalu.
Dia menerangkan bahan baku ampas kopi kemudian diolah oleh mahasiswa
menjadi breket. Breket-breket itu dibentuk seperti kotak-kotak dengan
ukuran 10 x 5 dengan ketebalan sekitar 2 Cm
“Breket yang kita kenal biasanya dari batubara, tapi kali ini
mahasiswa kami menciptakan breket dari ampas kopi. Ampas itu sebetulnya
limbah hasil dari olahan kopi dari satu pabrik,” katanya.
Menurut Tri, breket BAAMPAPI ciptaan mahasiswa itu bisa digunakan
untuk industri atau kebutuhan rumah tangga, misalnya dalam skala yang
paling kecil bisauntuk memasak sehari-hari.
“Breket itu bisa digunakan untuk masak mie instan. Breket itu masukan
ke dalam tunggku kemudian dibakar. Untuk masak mie insntan itu cukup
dengan empat breket saja, itu pun masih ada sisanya,” paparnya.
Dijelaskannya, sebelum sampai pada lomba tingkat nasional itu,
mahasiswa mengajukan proposal penelitian terlebih kepada Panitia Lomba
Industri Kreatif (Produk atau Jasa) Berkaitan dengan Bahan Baku Limbah”
ke Universitas Gunadarma.
“Setelah itu, mahasiswa melakukan studi literatur dan penelitian
selama dua bulan. Mahasiswa membuat breket dari ampas kopi. Breket dari
ampas kopi itu belum ada di Indonesia,” urainya.
Diterangkannya, setelah melalui proses panjang penelitian dan membuat
alat-alatnya, mahasiswa kemudian tampil dalam lomba tersebut. “Mereka
melakukan presentasi penelitian dan demo tentang breket tersebut
dihadapan para juri, dan alhamdulillah ditetapkan sebagai Juara Tiga,”
ungkapnya.
Menurut Tri, setelah mengikuti lomba tersebut, Fakultas Teknik UMT
rencananya akan mempatenkan breket tersebut melalui LP3M UMT dan
selanjut akan diajukan ke Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).
Mahasiswa yang melakukan penelitian hingga mampu menciptakan breket
dari ampas kopi itu diterangkan Tri, dibimbing langsung oleh dua dosen,
Ir Hartono MT dan Novitas Pristiani ST.
Wakil Rektor III UMT Dr Desri Arwen ketika diminta pendapatnya
tentang prestasi mahasiswa tersebut, mengatakan UMT memang sudah
melakukan tradisi penelitian dalam diri masing-masing.
“Tradisi itu semata-mata untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa,
agar mereka siap dalam dunia kerja. Khusus bagi mahasiswa yang sudah
meraih prestasi itu, kami akan memberikan beasiswa,” ucapnya.







0 comments:
Post a Comment